Pasar Apartemen Membaik, Emiten Properti Ketiban Berkah

Selasa, 12 Maret 2019 | 08:24 WIB
Pasar Apartemen Membaik, Emiten Properti Ketiban Berkah
[]
Reporter: Andy Dwijayanto, M Imaduddin | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar apartemen dengan kisaran harga di bawah Rp 1 miliar per unit memang sedang marak. Tahun ini, para pengembang properti terpikat untuk menggenjot pemasaran di segmen middle class tersebut.

Misalnya, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA). Sampai saat ini, unit apartemen yang mereka kembangkan memang didominasi oleh unit dengan harga di bawah Rp 1 miliar.

Sekretaris Perusahaan PT Summarecon Agung Tbk, Jemmy Kusnadi mengemukakan, sekitar 75% unit apartemen mereka dijual dengan harga rendah untuk menyasar segmen pasar menengah. Alasannya, harga tersebut bisa lebih terjangkau. "Kalangan kelas menengah saat ini merupakan segmen yang cukup besar bagi bisnis properti," ungkap dia kepada KONTAN, Senin (11/3).

Namun untuk harga produk apartemennya tetap disesuaikan dengan lokasi. Seperti misalnya, lokasi-lokasi strategis di area Jakarta yang memiliki harga tanah tinggi. "Di Serpong dan Bekasi memang sebagian besar harga yang dipasarkan masih di bawah Rp 1 miliar per unit, meski ada juga yang harganya di atas itu," tutur Jemmy.

Kelak, untuk menggenjot penjualan pada tahun ini, manajemen SMRA menggencarkan berbagai promo. Misalnya, untuk pembelian unit apartemen The Springlake View di Summarecon Bekasi, konsumen bisa mendapatkan hadiah berupa full furnished unit atau voucher IKEA sampai dengan Rp 165 juta untuk cash keras.

"Ada juga free maintenance fee dan sinking fund selama dua tahun, serta beberapa hadiah langsung lainnya," ungkap Jemmy.

Strategi serupa dijalankan PT PP Properti Tbk (PPRO). Taufik Hidayat, Direktur Utama PPRO, mengemukakan pada tahun ini mereka akan mengembangkan beberapa proyek apartemen. Di antaranya adalah Apartemen Mazojhi di Depok, Apartemen di Cibubur, Apartemen Tana Babarsari di Yogyakarta, Apartemen Green Park di Cilegon dan Grand Sagara di Suramadu.

Harga apartemen tersebut sebagian besar disesuaikan dengan kantong kaum milenial. "Sebagian besar apartemen PPRO di bawah Rp 1 miliar, yakni antara Rp 300 juta hingga Rp 700 juta," ujar dia.

Daya beli rendah

Tak mau kalah bersaing, usai menjual habis sekitar 600 unit apartemen The Newton generasi pertama di Ciputra World 2 Jakarta, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) bakal kembali menawarkan apartemen The Newton 2 pada tahun ini dengan harga mulai Rp 1 miliar.

Direktur PT Ciputra Development Tbk, Artadinata Djangkar menyatakan, untuk mempertahankan harga di bawah Rp 1 miliar bagi unit The Newton 2 sudah sulit, terutama lokasinya yang berada di pusat Jakarta.

Padahal unit apartemen The Newton 1 pada 2016 masih bisa ditawarkan dengan harga mulai Rp 800 jutaan. "Sebenarnya memang pasar terbesar saat ini di bawah Rp 1 miliar, tapi di Jakarta sudah tidak bisa lagi harga itu karena tanahnya sudah mahal," ungkap dia ke KONTAN.

Artadinata menilai, sekarang daya beli masyarakat rendah mengingat periode pemilihan umum masih bergulir. Dia memprediksikan, penjualan unit apartemen khususnya The Newton 2 akan booming usai pemilu. "Nah, kami juga akan jual habis-habisan setelah pilpres nanti," kata dia.

Bagikan

Berita Terbaru

Kebijakan Koboi
| Kamis, 18 September 2025 | 06:10 WIB

Kebijakan Koboi

Ke depan, kebijakan koboi ini sebaiknya dikurangi, kalau tidak, perubahan di Nepal bisa saja terjadi di Indonesia.

Harga Komoditas Melesat, Saham Emiten Emas Semakin Kuat
| Kamis, 18 September 2025 | 06:05 WIB

Harga Komoditas Melesat, Saham Emiten Emas Semakin Kuat

Seiring tren harga komoditas yang terus melambung tinggi, investor mulai melakukan aksi profit taking di saham emiten emas.

Investor Qatar Mulai Menggarap Rumah Rakyat
| Kamis, 18 September 2025 | 06:00 WIB

Investor Qatar Mulai Menggarap Rumah Rakyat

Al Qilaa berkolaborasi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI), akan membangun 50.000 unit hunian di stasiun Kampung Bandan.

 Pasar Masih Euforia, IHSG Mulai Ceria
| Kamis, 18 September 2025 | 05:55 WIB

Pasar Masih Euforia, IHSG Mulai Ceria

Terpacu penurunan suku bunga acuan BI, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat rekor baru di level 8.025,17.

XLSMART Telecom (EXCL) Genjot Kinerja Demi Cetak Laba
| Kamis, 18 September 2025 | 05:45 WIB

XLSMART Telecom (EXCL) Genjot Kinerja Demi Cetak Laba

PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (EXCL) terus memperluas jaringan, merilis produk unggulan unlimited dan memperkuat hubungan dengan pelanggan.​

Proyek Infrastruktur PU Sokong Pangan Hingga Sosial
| Kamis, 18 September 2025 | 05:40 WIB

Proyek Infrastruktur PU Sokong Pangan Hingga Sosial

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) resmi mendapat lonjakan anggaran untuk tahun depan yang sebagian untuk infrastruktur bidang pangan hingga sosial. 

MTEL Bersiap Lakukan Buyback Saham Sekitar Rp 1 Triliun
| Kamis, 18 September 2025 | 05:37 WIB

MTEL Bersiap Lakukan Buyback Saham Sekitar Rp 1 Triliun

 Di sepanjang tahun berjalan 2025, Mitratel telah berhasil memperluas portofolio aset menara hingga lebih dari 39.000 unit.

Astra (ASII) Tambah Kepemilikan, Prospek Medikaloka Hermina (HEAL) Menawan
| Kamis, 18 September 2025 | 05:35 WIB

Astra (ASII) Tambah Kepemilikan, Prospek Medikaloka Hermina (HEAL) Menawan

Jumlah kepemilikan saham PT Astra International Tbk (ASII) di PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) setelah transaksi jadi 3,07 miliar saham atau 20%.

Pendapat Berbeda di Putusan UU TNI
| Kamis, 18 September 2025 | 05:15 WIB

Pendapat Berbeda di Putusan UU TNI

Empat Hakim Mahkamah Konstitusi memberikan pendapat berbeda di dalam putusan uji formil Undang Undang TNI..

Likuiditas Melimpah, Permintaan Kredit Masih Lemah
| Kamis, 18 September 2025 | 05:05 WIB

Likuiditas Melimpah, Permintaan Kredit Masih Lemah

Sejatinya, unsur seperti suku bunga dan ketersediaan dana alias likuiditas bukan lagi masalah bagi perbankan.

INDEKS BERITA

Terpopuler