Pasar Ekspor Pulih, Kinerja Mark Dynamics Indonesia (MARK) Bangkit

Jumat, 28 Juni 2024 | 06:15 WIB
Pasar Ekspor Pulih, Kinerja Mark Dynamics Indonesia (MARK) Bangkit
[ILUSTRASI. PT Mark Dynamic Tbk (MARK)? Dok PT Mark Dynamics Tbk]
Reporter: Vina Elvira | Editor: Fahriyadi .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten manufaktur cetakan sarung tangan, PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) berhasil mencetak pertumbuhan kinerja selama kuartal pertama tahun 2024. Kinerja apik tersebut selaras dengan pemulihan industri sarung tangan global yang diperkirakan telah melewati masa terendahnya di tahun 2023.

Presiden Direktur Mark Dynamics Indonesia, Ridwan Goh mengatakan, permintaan produk cetakan sarung tangan di pasar global mulai pulih.Riset asosiasi di Malaysia memperkirakan, penjualan sarung tangan telah melewati masa terendahnya di tahun 2023, dan akan mengalami peningkatan secara bertahap di semester kedua 2024 sebesar 8%-10%.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

MD Entertainment (FILM) Memutar Kencang Bisnis Film
| Senin, 06 Januari 2025 | 04:30 WIB

MD Entertainment (FILM) Memutar Kencang Bisnis Film

FILM akan menggunakan platform video streaming dan jaringan bioskop untuk memutarkan film poduksinya.

Regulator Bakal Beralih, Pemilik Izin PFAK Bertambah
| Senin, 06 Januari 2025 | 04:21 WIB

Regulator Bakal Beralih, Pemilik Izin PFAK Bertambah

Bappebti terus mendorong exchanger kripto untuk mendapatkan izin Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK). 

Baru Meluncur, Akses Coretax System Tersendat dan Dikeluhkan Wajib Pajak
| Senin, 06 Januari 2025 | 04:20 WIB

Baru Meluncur, Akses Coretax System Tersendat dan Dikeluhkan Wajib Pajak

Keluhan terbanyak terkait layanan Coretax yang dihadapi wajib pajak terutama pada masalah sertifikat digital dan e-faktur.

Urgensi Cukai dan Tujuan Indonesia Emas
| Senin, 06 Januari 2025 | 04:20 WIB

Urgensi Cukai dan Tujuan Indonesia Emas

Masyarakat tidak perlu menunggu keputusan pemerintah, tetapi bisa mengusulkan pengenaan cukai terhadap barang tertentu.

Program B40 Kerek Biaya Operasional Konstruksi dan Tambang
| Senin, 06 Januari 2025 | 04:20 WIB

Program B40 Kerek Biaya Operasional Konstruksi dan Tambang

Dengan kandungan FAME yang lebih tinggi, biaya perawatan mesin dan alat berat bisa meningkat sekitar 15%-20% dibandingkan B30.

Koreksi Rupiah Berlanjut, Pengusaha Kian Terhimpit
| Senin, 06 Januari 2025 | 04:20 WIB

Koreksi Rupiah Berlanjut, Pengusaha Kian Terhimpit

Produsen pendingin refrigerasi melakukan hedging atau lindung nilai kurs untuk mengantisipasi efek lanjutan dari pelemahan kurs rupiah.

Tak Lagi Disubsidi, Harga Gas Industri Membubung Tinggi
| Senin, 06 Januari 2025 | 04:20 WIB

Tak Lagi Disubsidi, Harga Gas Industri Membubung Tinggi

Mahalnya harga gas dan tidak adanya kepastian program HGBT membuat investor kecewa, dan berencana menghentikan investasi lanjutannya di Indonesia.

Koreksi Rupiah Berlanjut, Pengusaha Kian Terhimpit
| Senin, 06 Januari 2025 | 04:18 WIB

Koreksi Rupiah Berlanjut, Pengusaha Kian Terhimpit

Produsen pendingin refrigerasi melakukan hedging atau lindung nilai kurs untuk mengantisipasi efek lanjutan dari pelemahan kurs rupiah.

Jumlah BPR Kian Susut, Otoritas Ingin Pastikan BPR yang Tersisa Berkualitas
| Senin, 06 Januari 2025 | 04:10 WIB

Jumlah BPR Kian Susut, Otoritas Ingin Pastikan BPR yang Tersisa Berkualitas

Dari Januari hingga Desember 2024, OJK telah mencabut izin usaha 20 BPR dan telah melalui proses likuidasi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). 

Awas! Imbal Hasil Surat Utang Berpotensi Meningkat di 2025
| Senin, 06 Januari 2025 | 04:08 WIB

Awas! Imbal Hasil Surat Utang Berpotensi Meningkat di 2025

Pemerintah perlu cermat dalam mengelola utang jatuh tempo pada tahun ini yang menembus Rp 800 triliun.

INDEKS BERITA

Terpopuler