Pasar Pilih Dolar Sebagai Safe Haven, Harga Emas Tergelincir
KONTAN.CO.ID - BENGALUR. Pamor emas sebagai aset safe haven tertutup penguatan dolar Amerika Serikat (AS). Harga emas, Selasa (17/8), bergerak melandai karena meluasnya wabah varian Delta virus corona serta meredanya kekhawatiran Federal Reserve akan mempercepat pemangkasan pelonggaran.
Harga emas di pasar spot turun 0,1% menjadi US$ 1.785,80 per ons pada 10.47 WIB, tertahan di bawah harga puncak sepekannya, yaitu US$1.788,97 yang tercapai pada Senin.
Emas dalam bentuk kontrak berjangka alias derivatif turun 0,1% menjadi US$ 1.788,00 per ons.
Di sisi lain, dolar AS, yang juga dianggap pasar sebagai valuta safe-haven utama, naik 0,1%.
Baca Juga: Harga minyak rebound, setelah terkoreksi tiga hari berturut-turut
Stephen Innes, Managing Partner di SPI Asset Management, mengatakan, permintaan atas dolar, tidak menutup emas seluruhnya. “Namun kenaikan emas akan relatif terbatas,” tambahnya.
Data terbaru menunjukkan penurunan tajam dalam kepercayaan konsumen AS dan penurunan lebih besar dari perkiraan dalam indeks bisnis manufaktur di New York telah meredakan kekhawatiran tentang kemungkinan pengetatan yang lebih awal.
Fokus pasar sekarang adalah data penjualan ritel AS yang akan dirilis hari ini, serta risalah pertemuan Fed Juli pada hari Rabu. Dari kedua data itu, pasar mencari isyarat tentang pengurangan stimulus bank sentral.
Baca Juga: Tiga ekonom ini sepakat pertumbuhan ekonomi tahun depan bisa tembus di atas 5%
"SItuasi penyebaran virus tetap menjadi pertimbangan utama Fed dalam mengambil keputusan, dan risalah pertemuan Juli akan memberikan wawasan lebih lanjut tentang perdebatan di Fed tentang pengurangan,” demikian kutipan dari laporan ANZ Research.
Di kelompok logam mulia, perak naik 0,1% menjadi US$ 23,85 per ons, sementara platinum turun 0,2% menjadi US$1.020,69 per ons.
Palladium turun 0,1% menjadi US$ 2.603,51, setelah mencapai level terendah satu bulan di sesi sebelumnya di US$2.575,40 per ons.
Selanjutnya: Harga Minyak Tertahan Ekspektasi Pasokan Tidak Akan Meningkat