Pasar Tidak Serap Rights Issue Asia Pacific Investama dan Indomobil Multi Jasa

Jumat, 11 Januari 2019 | 00:18 WIB
Pasar Tidak Serap Rights Issue Asia Pacific Investama dan Indomobil Multi Jasa
[]
Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masyarakat tidak meminati saham baru yang diterbitkan PT Asia Pacific Investama Tbk (MYTX) dan PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS). Meski demikian, kedua emiten terbantu dengan keberadaan pembeli siaga.

Dalam informasi pada Bursa Efek Indonesia, Rabu (9/1), MYTX menawarkan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) 6,89 miliar dengan harga Rp 100 per saham. Total dana yang diincar Rp 696,67 miliar disebutkan untuk  membayar utang.

Tetapi, sampai akhir batas waktu perdagangan, baru 5,43 miliar saham dikonversi, sehingga masih ada 1,53 miliar saham tersisa. PT Indah Jaya Investama menjadi pembeli siaga, tetapi maksimal hanya bisa menambah 878,97 juta. Sedangkan sisanya tidak akan diterbitkan dan disimpan dalam portepel perusahaan.

Sedangkan rights issue IMJS hampir tak diserap pemegang saham. Dari 752,55 juta saham yang ditawarkan, baru diserap 801 unit saham saja. Lantas, sisa yang belum dikonversi 752,54 juta saham.

Pembeli Siaga dari penerbitan saham baru ini PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS). Adapun seluruh dana yang diperoleh akan digunakan untuk pembayaran utang ke bank dan memperkuat struktur permodalan Indomobil Finance Indonesia.

Analis Phitraco Sekuritas Valdy Kurniawan menilai, investor mempertimbangkan prospek emiten.  "Ada pemegang saham yang tidak terlalu optimistis rights issue dapat memberikan perbaikan terhadap kinerja perusahaan, sehingga mereka mengabaikan HMETD-nya, meski berisiko mengurangi persentase kepemilikan," terang dia, Kamis (10/1).

Sedangkan Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki mengatakan, pelaksanaan rights issue IMJS Rp 700 sementara harga sahamnya Rp 655, bisa jadi menjadi pertimbangan investor tak menebus rights issue. Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menambahkan, investor akan lebih tertarik jika tujuan rights issue adalah ekspansi ketimbang membayar utang.

Tetapi, emiten tak perlu berkecil hati karena opsi pendanaan masih cukup banyak. Emiten bisa menerbitkan rights issue dengan waran, karena biaya rights issue relatif murah. Perusahaan juga bisa mencari investor strategis, selain menerbitkan obligasi atau mencari pinjaman perbankan.

Bagikan

Berita Terbaru

MPX Logistics (MPXL) Diversifikasi Bisnis di Tahun Depan
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:10 WIB

MPX Logistics (MPXL) Diversifikasi Bisnis di Tahun Depan

MPXL bakal mengoptimalkan strategi diversifikasi bisnis, termasuk dengan pengembangan angkutan komoditas.

Lanjutkan Pengejaran Pajak Kelas Kakap
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:09 WIB

Lanjutkan Pengejaran Pajak Kelas Kakap

Kanwil LTO membidik 35 wajib pajak konglomerat dengan tunggakan Rp 7,52 triliun​                    

Natal, Harmoni Kasih dan Kebersamaan
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:05 WIB

Natal, Harmoni Kasih dan Kebersamaan

Setiap pemeluk agama yang ada di negeri ini perlu untuk menyuguhkan kebajikan agar menjadi pesona dunia.

Suri Tauladan
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:05 WIB

Suri Tauladan

Pemberian pinjaman dari Danantara ke Krakatau Stell harusnya mengekor ke Biofarma dan Indofarma perihal info tenor dan suku bunga pinjaman.

Potensi Lonjakan Uang Beredar Belum Mencerminkan Fundamental Ekonomi
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:52 WIB

Potensi Lonjakan Uang Beredar Belum Mencerminkan Fundamental Ekonomi

Uang beredar pada periode Desember 2025 diperkirakan akan mengalami pertumbuhan sekitar 11% hingga 13% yoy

Strategi Mandom Indonesia (TCID) Memoles Penjualan
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:50 WIB

Strategi Mandom Indonesia (TCID) Memoles Penjualan

Kinerja TCID sepanjang 2025 menunjukkan tren yang cukup baik. Merujuk laporan keuangan Januari–September 2025, penjualan tumbuh dua digit.

Suku Bunga Turun, ROI Dana Pensiun Terancam Melorot
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38 WIB

Suku Bunga Turun, ROI Dana Pensiun Terancam Melorot

Hingga Oktober 2025, kinerja investasi dapen masih mencetak pertumbuhan, dengan tingkat return on investment (ROI) di level 7,03%.

Rupiah Masih Relatif Tertekan Sepanjang Minggu
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:25 WIB

Rupiah Masih Relatif Tertekan Sepanjang Minggu

Mata uang Garuda di pasar spot ditutup melemah 0,02% secara harian ke Rp 16.745 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (26/12)

Marjin Bisnis Gadai Bakal Makin Tebal
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 04:15 WIB

Marjin Bisnis Gadai Bakal Makin Tebal

Dengan suku bunga yang lebih rendah, perusahaan gadai bisa mendapat biaya dana yang lebih ringan yang bisa berdampak positif pada profitabilitas.

Logisticsplus (LOPI) Amankan Kontrak Baru Pada 2026 Senilai Rp 80 Miliar
| Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56 WIB

Logisticsplus (LOPI) Amankan Kontrak Baru Pada 2026 Senilai Rp 80 Miliar

PT Logisticsplus International Tbk (LOPI) menutup tahun buku 2025 dengan recognized revenue konsolidasi sekitar Rp 105 miliar.

INDEKS BERITA

Terpopuler