Pasca Jual Saham Japfa, KKR Seleksi Perusahaan yang Memenuhi Kriteria

Rabu, 06 Maret 2019 | 14:30 WIB
Pasca Jual Saham Japfa, KKR Seleksi Perusahaan yang Memenuhi Kriteria
[]
Reporter: Herry Prasetyo | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan investasi global KKR melalui KKR Jade Investments Pte. Ltd. telah menjual sebagian kepemilikan saham di PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA). Meski begitu, KKR belum memiliki rencana untuk kembali menggelar divestasi lagi.

Direktur KKR Jade Investments Jaka Prasetya mengatakan, sejak waktu investasi, KKR Jade Investments memang berencana akan keluar melalui divestasi ke publik meskipun mungkin hanya sebagian. Langkah ini sepaham dengan perusahaan maupun pemegang saham pengendali Japfa.

Jaka bilang, divestasi ke publik dianggap cara yang terbaik karena akan memberikan dampak positif untuk likuiditas saham dan memperlebar basis pemegang saham.

Lantaran dijual ke investor publik, Jaka mengatakan, tidak memiliki daftar pembeli saham Japfa. Dalam transaksi penjualan itu, KKR Jade Investments bekerja sama dengan Morgan Stanley. Mereka lah yang memiliki daftar pembeli.

Namun, sepengetahuan Jaka, sebagian besar atau malah seluruh pembeli adalah investor institusi keuangan. "Sehingga, seperti yang kami inginkan, ini akan berdampak positif untuk likuiditas saham Japfa ke depan," kata Jaka.

Seperti diketahui, pada 20 Februari lalu, KKR Jade Investments telah menjual 385 juta saham yang mewakili 3,28% dari total saham Japfa.

Transaksi penjualan saham Japfa itu digelar di harga Rp 2.200 per saham. Alhasil, dari penjualan saham tersebut, KKR Jade Investments memperoleh dana segar sebesar Rp 847 miliar.

Pasca transaksi penjualan saham, kepemilikan KKR Jade Investments di Japfa berkurang menjadi 981.664.650 saham atau 8,37% dari seluruh saham Japfa.

Sebelumnya, KKR Jade Investments menguasai 1.366.664.650 saham Japfa. Jumlah tersebut mewakili 11,65% dari total saham Japfa.

KKR Jade Investments masuk sebagai pemegang saham Japfa sejak 4 Agustus 2016 lalu pada saat Japfa menggelar penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) alias private placement.

Saat itu, Japfa menerbitkan 750 juta saham baru seri A kepada KKR Jade Investments. Harga pelaksanaan private placement sebesar Rp 935,6 per saham.

Selain mengambil bagian dalam pelaksanaan private placement, KKR Jade Investments juga melakukan pembelian saham Japfa sebanyak 616.664.650 saham.

Sehingga, KKR Jade Investments memiliki 1.366.664.650 saham yang saat itu setara dengan 11,98% terhadap total saham Japfa.

Dengan menjual saham Japfa di harga Rp 2.200 per saham, KKR Jade Investments berhasil memperoleh keuntungan sebesar Rp 1.264,4 per saham. Keuntungan ini belum menghitung dividen yang telah KKR Jade Investments terima pada tahun 2017 dan 2018 lalu.

Meski telah mengantongi keuntungan lebih dari 135% dari kenaikan harga saham saja, langkah KKR menggelar divestasi memang masih menyisakan tanda tanya. Maklum, KKR dikenal sebagai investor jangka panjang.

Selain itu, kinerja Japfa saat ini justru sedang moncer. Per akhir 2018, Japfa mencetak laba bersih sebesar Rp 2,17 triliun, naik 132% dibandingkan periode 2017.

Jaka mengakui, KKR pada prinsipnya merupakan investor jangka panjang. Meski begitu, KKR tetap mempertimbangkan jendela waktu yang terbaik untuk melakukan penjualan saham.

Nah, biasanya, waktu terbaik untuk menjual saham adalah saat kinerja perusahaan dan prospek perusahaan sedang bagus.

Meski telah menjual sebagian saham Japfa, Jaka bilang, KKR masih positif terhadap bisnis dan sektor usaha Japfa ke depan. "Karenanya, kami masih memegang saham yang lumayan besar," kata Jaka.

Pasca divestasi sebagian kepemilikan saham di Japfa, Jaka bilang, KKR  terus aktif dan selektif mencari perusahaan yang bagus untuk investasi.

Nah, sebuah perusahaan akan masuk radar KKR jika memenuhi beberapa kriteria. Kriteria tersebut antara lain memiliki pemegang saham yang bagus, tim manajemen yang bagus, dan sektor usaha yang juga bagus.

Bukan rahasia lagi, KKR lebih banyak menanamkan investasi di perusahaan yang bergerak di sektor barang konsumen. "Consumption is good story in Indonesia," ujar Jaka beralasan.

Seperti diketahui, selain Japfa, KKR berinvestasi di dua perusahaan barang konsumen, yakni PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) dan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI).

Sayang, Jaka masih belum mau membisikkan perusahaan mana yang tengah KKR bidik. "Pacarannya sekarang belum ada yang ekstensif," ujar Jaka setengah bercanda.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Cicip Cuan dari Hampers Ramah Lingkungan
| Minggu, 22 Desember 2024 | 10:13 WIB

Cicip Cuan dari Hampers Ramah Lingkungan

Menjelang momen liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru), bisnis hampers ramah lingkungan panen pelanggan. 

Bantu Bikin Laporan Keuangan Cepat dan Akurat
| Minggu, 22 Desember 2024 | 10:11 WIB

Bantu Bikin Laporan Keuangan Cepat dan Akurat

Proses membuat laporan keuangan perusahaan bisa jadi lebih cepat dan akurat dengan bantuan artificial intelligence. 

Libur Telah Tiba, Asuransi Perjalanan Panen Premi
| Minggu, 22 Desember 2024 | 10:09 WIB

Libur Telah Tiba, Asuransi Perjalanan Panen Premi

Di pengujung 2024, perusahaan asuransi menangkap peluang permintaan premi asuransi perjalanan yang mendaki dari orang-orang yang plesiran.

Memupuk Cuan dari Suvenir Tanaman
| Minggu, 22 Desember 2024 | 10:04 WIB

Memupuk Cuan dari Suvenir Tanaman

Lewat inovasi, usaha suvenir tanaman menjadi peluang menjanjikan. Tak heran dari bisnis ini, para pelaku usaha bisa mendulang untung. 

Gesekan Kartu Kredit Makin Legit
| Minggu, 22 Desember 2024 | 10:02 WIB

Gesekan Kartu Kredit Makin Legit

Libur Natal dan tahun baru jadi momentum untuk meningkatkan volume dan nilai transaksi kartu kredit.

Menggarap Peluang Anti Parkir Ribet
| Minggu, 22 Desember 2024 | 10:01 WIB

Menggarap Peluang Anti Parkir Ribet

Kebiasaan mencari parkir secara manual masih jadi kebiasaan. Solusi parkir digital harus lebih dikenalkan untuk mengatasinya. 

Banyak Jalan Menurunkan Emisi Karbon Semen
| Minggu, 22 Desember 2024 | 04:58 WIB

Banyak Jalan Menurunkan Emisi Karbon Semen

Beberapa tahun terakhir, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk menurunkan intensitas emisi karbon memproduksi semen. 

Mengukur Bisnis Taksi Asal Vietnam Menginjak Gas Saat Pasar Lesu
| Minggu, 22 Desember 2024 | 04:58 WIB

Mengukur Bisnis Taksi Asal Vietnam Menginjak Gas Saat Pasar Lesu

Perusahaan taksi Xanh SM mengaspal di Jakarta. Dengan armada listrik, Xanh SM masuk pasar saat bisnis taksi sedang lesu.

Mereka yang Berhasil Memupuk Cuan dari Suvenir Tanaman
| Minggu, 22 Desember 2024 | 04:58 WIB

Mereka yang Berhasil Memupuk Cuan dari Suvenir Tanaman

Lewat inovasi, usaha suvenir tanaman menjadi peluang menjanjikan. Tak heran dari bisnis ini, para pelaku usaha bisa meng

 
 Bikin Ruang Promosi Kunci Bisnis Suvenir Tanaman
| Minggu, 22 Desember 2024 | 04:57 WIB

Bikin Ruang Promosi Kunci Bisnis Suvenir Tanaman

Agar usaha tetap bertahan, berbagai cara harus dilakukan pelaku usaha. Salah satunya menggaet reseller. 

INDEKS BERITA

Terpopuler