Pasca Robot Trading Net89, Buron Asuransi Wanaartha Diduga Ikut Ganti Kewarganegaraan

Minggu, 07 Januari 2024 | 09:46 WIB
Pasca Robot Trading Net89, Buron Asuransi Wanaartha Diduga Ikut Ganti Kewarganegaraan
[ILUSTRASI. Manajemen WanaArtha Life memberi keterangan setelah keputusan pencabutan izin usaha dari OJK, di halaman depan kantor Wanaartha Life Mampang yang disegel polisi, Rabu (7/12).]
Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melarikan diri ke luar negeri dan berganti kewarganegaraan menjadi tren para buron pelaku kejahatan ekonomi di Indonesia. Setelah dua orang buron kasus robot trading Net89, kini giliran buron kasus PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha (Wanaartha Life) dikabarkan berganti kewarganegaraan.

Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Tipideksus) Bareskrim Polri memperoleh kabar bahwa Evelina Fadil Pietruschka buron kasus Wanaartha Life senilai Rp 15,9 triliun itu kini telah menjadi warga negara Amerika Serikat. "Informasi yang Saya dapat, bahwa para pelaku pelaku tersebut sekarang adalah warga negara Amerika Serikat," tutur Brigjen Pol. Whisnu Hermawan Direktur Tipideksus Bareskrim kepada KONTAN saat ditemui KONTAN di kantornya, Kamis (4/1).

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Was Was Harga Gas Melon Naik Tahun Depan
| Jumat, 04 Juli 2025 | 07:05 WIB

Was Was Harga Gas Melon Naik Tahun Depan

Pemerintah tengah mengkaji LPG 3 kg satu harga yang direncanakan mulai tahun depan akan berefek pada kenaikan harga

Kejahatan Pangan
| Jumat, 04 Juli 2025 | 07:00 WIB

Kejahatan Pangan

Pemerintah perlu menindak dengan tegas para pelaku pengoplosan beras supaya masyarakat kembali percaya.

Peluang Rupiah Menguat Terbatas pada Jumat (3/7)
| Jumat, 04 Juli 2025 | 06:30 WIB

Peluang Rupiah Menguat Terbatas pada Jumat (3/7)

Rupiah berhasil memanfaatkan momentum pelemahan dolar AS, dengan penguatan 0,32% secara harian ke level Rp 16.195 per dolar AS

Dolar AS yang Terus Tertekan Bikin Valas Asia Bersinar
| Jumat, 04 Juli 2025 | 06:20 WIB

Dolar AS yang Terus Tertekan Bikin Valas Asia Bersinar

Tekanan pada dolar Amerika Serikat (AS) yang masih kuat, membuat nilai tukar sejumlah mata uang Asia belakangan menguat

Badan Gizi Nasional Bidik 20 Juta Penerima MBG
| Jumat, 04 Juli 2025 | 06:05 WIB

Badan Gizi Nasional Bidik 20 Juta Penerima MBG

Salah satu upaya adalah tengah melakukan pelatihan sumber daya manusia yang diharapkan bisa tuntas pertengahan Juli ini.

Pakuwon Jati Tbk (PWON) Ditopang Pendapatan Berulang
| Jumat, 04 Juli 2025 | 06:00 WIB

Pakuwon Jati Tbk (PWON) Ditopang Pendapatan Berulang

PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) akan menambah tiga hotel tahun ini serta ekspansi di sejumlah proyek properti yang sudah beroperasi

Pemerintah Merancang Perpres Penguatan Logistik
| Jumat, 04 Juli 2025 | 05:40 WIB

Pemerintah Merancang Perpres Penguatan Logistik

Langkah pemerintah merancang Perpres Logistik sebagai upaya untuk menurunkan biaya logistik nasional yang masing tinggi.

Simak Prospek Saham Gajah Tunggal (GJTL) yang Bagikan Dividen Mini
| Jumat, 04 Juli 2025 | 05:30 WIB

Simak Prospek Saham Gajah Tunggal (GJTL) yang Bagikan Dividen Mini

PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) memastikan bakal membagikan dividen tunai sebesar Rp 174,22 miliar atau 14,75% dari total laba bersih tahun 2024

Lesu Daya Beli Menekan Penjualan Keramik
| Jumat, 04 Juli 2025 | 05:20 WIB

Lesu Daya Beli Menekan Penjualan Keramik

Di tengah kenaikan produksi, industri keramik di dalam negeri tertekan daya beli dan kepastian harga gas murah.

Tawaran Impor Minyak Hingga Investasi Energi
| Jumat, 04 Juli 2025 | 05:00 WIB

Tawaran Impor Minyak Hingga Investasi Energi

Pemerintah Indonesia sudah menawarkan impor komoditas energi dari Amerika Serikat senilai US$ 15,5 miliar.

INDEKS BERITA

Terpopuler