ILUSTRASI. Kegiatan ship to ship transfer atau alih muatan dari kapal ke kapal oleh tanker LNG Ekaputra 1 dengan FSRU Jawa Satu milik PT GTS Internasional Tbk (GTSI) di perairan lepas pantai Indonesia. DOK/GTSI
Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tedy Gumilar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasokan gas dari hulu yang disalurkan melalui pipa pada tahun 2024 mengalami defisit. Seretnya pasokan tak hanya dialami industri pengguna saja, tetapi juga untuk kebutuhan pembangkit listrik.
Sebagai gambaran, defisit gas ke industri terjadi ke sejumlah wilayah yakni di Sumatera Tengah, Selatan, dan Jawa Bagian Barat. Penurunan pasokan gas pipa ini merupakan dampak dari terus berkurangnya produksi gas dari sumur-sumur eksisting yang sudah tua.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.