Pasokan Merosot, Jerman Memasuki Tahap Kedua Rencana Gas Darurat

Kamis, 23 Juni 2022 | 14:47 WIB
Pasokan Merosot, Jerman Memasuki Tahap Kedua Rencana Gas Darurat
[ILUSTRASI. Ilustrasi pipa gas milik Gazprom. Sumber foto : rp.pl ]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - BERLIN. Jerman akan memasuki tahap kedua rencana gas darurat pada Kamis. Namun klausul yang memungkinkan pembangkit meneruskan kenaikan biaya energi ke pelanggan belum terpenuhi, demikian penuturan sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Rencana gas darurat Jerman mencerminkan eskalasi terbaru dalam aksi saling membalas sanksi Eropa dan Moskow. Rusia mengekspos ketergantungan negara-negara di Eropa terhadap pasokan gas negerinya.

Jerman merancang rencana darurat gas dalam tiga tahap. Tahap kedua dirancang akan terjadi saat Pemerintah Jerman menilai kekurangan pasokan gas jangka panjang sudah menghadapi risiko tinggi. Secara teoritis, tahap ini memungkinkan utilitas untuk memberikan harga tinggi untuk industri dan rumah tangga dan dengan demikian membantu untuk menurunkan permintaan.

Baca Juga: Jepang Stop Pembiayaan untuk Proyek Pembangkit Batubara di Bangladesh dan Indonesia

Seorang sumber yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan sumber alarm akan dipicu dan dua sumber mengatakan klausul yang memungkinkan utilitas untuk membebankan biaya tidak akan.

Kementerian Ekonomi menolak untuk membuat pernyataan sebelum konferensi pers yang direncanakan pada pukul 15.00 WIB.

Menghadapi berkurangnya aliran gas dari pemasok utama Rusia, ekonomi utama Eropa sejak akhir Maret telah berada di Fase 1 dari rencana daruratnya, yang mencakup pemantauan aliran harian yang lebih ketat dan fokus pada pengisian fasilitas penyimpanan gas.

Perpindahan ke Fase 2 telah menjadi subyek spekulasi sejak pemasok Rusia Gazprom memotong aliran gas melalui jaringan pipa Nord Stream 1 menjadi hanya 40% dari kapasitas di minggu lalu. Alasan Rusia, pasokan merosot karena peralatan yang dibutuhkan, tidak dapat diterimanya akibat sanksi yang dijatuhkan Eropa.

Pada tahap kedua, pasar masih mampu menyerap missing volume tanpa perlu intervensi negara yang akan masuk pada tahap darurat terakhir.

Bagikan

Berita Terbaru

Isu Merger dengan Grab Kian Menguat, Diawali dengan Mundurnya Patrick Waluyo
| Minggu, 23 November 2025 | 21:58 WIB

Isu Merger dengan Grab Kian Menguat, Diawali dengan Mundurnya Patrick Waluyo

Rencana perubahan manajemen telah mendapatkan restu dari investor kunci dan berpotensi diumumkan kepada karyawan, secepatnya pada Senin (24/11).

Menakar Pinjaman Sindikatif Terhadap Fundamental dan Prospek Sawit Sumbermas (SSMS)
| Minggu, 23 November 2025 | 14:00 WIB

Menakar Pinjaman Sindikatif Terhadap Fundamental dan Prospek Sawit Sumbermas (SSMS)

Dalam jangka panjang aset baru ini SSMS itu bersifat volume accretive, mendorong produksi TBS dan CPO konsolidasi.

Ekspansi Sawit vs. Intensifikasi, Mana Solusi Terbaik?
| Minggu, 23 November 2025 | 13:00 WIB

Ekspansi Sawit vs. Intensifikasi, Mana Solusi Terbaik?

Prioritaskan intensifikasi dan PSR untuk tingkatkan produktivitas tanpa merusak lingkungan.               

Menakar Antara Ekspansi Lahan atau Peremajaan Sawit
| Minggu, 23 November 2025 | 11:00 WIB

Menakar Antara Ekspansi Lahan atau Peremajaan Sawit

Pemerintah berencana membuka lahan baru 600.000 hektare (ha) untuk menanam kelapa sawit. Kebijakan ini memantik kritik.

Prospek Saham AUTO ditengah Tantangan Industri Otomotif Nasional
| Minggu, 23 November 2025 | 10:00 WIB

Prospek Saham AUTO ditengah Tantangan Industri Otomotif Nasional

Selain memperkuat penetrasi pasar, AUTO juga berfokus pada diversifikasi produk guna memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin berkembang.

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Meski Valuasi Sudah Mulai Premium, Namun Dividen IPCC Masih Menggoda
| Minggu, 23 November 2025 | 09:00 WIB

Meski Valuasi Sudah Mulai Premium, Namun Dividen IPCC Masih Menggoda

Analis menilai penguatan harga PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) lebih banyak didorong momentum dan sentimen musiman.

Risiko Belum Bottom, Hati-Hati Menadah Aset Kripto Diskon
| Minggu, 23 November 2025 | 08:15 WIB

Risiko Belum Bottom, Hati-Hati Menadah Aset Kripto Diskon

Kapitalisasi pasar aset kripto global turun tajam, seiring Bitcoin cs ambles. Waktunya menadah kripto harga diskon?

INDEKS BERITA

Terpopuler