Pasokan Solar Melimpah, Pemerintah Tahan Impor

Selasa, 10 September 2019 | 05:38 WIB
Pasokan Solar Melimpah, Pemerintah Tahan Impor
[ILUSTRASI. Pengendara Mengisi BBM jenis Solar di SPBU Pertamina]
Reporter: Filemon Agung | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan usaha migas pengimpor bahan bakar minyak (BBM) khususnya solar terpaksa gigit jari. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tidak merestui pengajuan impor BBM jenis solar, khususnya solar dengan kriteria CN 48 yang mereka ajukan.

Ketimbang melaksanakan impor BBM itu, Kementerian ESDM mengarahkan badan usaha membeli solar jenis tersebut kepada PT Pertamina (Persero). Alasannya, saat ini pasokan solar milik perusahaan migas pelat merah tersebut sedang berlimpah.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Lippo Karawaci (LPKR) Incar Marketing Sales Rp 6,25 Triliun
| Kamis, 13 Februari 2025 | 05:20 WIB

Lippo Karawaci (LPKR) Incar Marketing Sales Rp 6,25 Triliun

Pertumbuhan penjualan akan didorong pembangunan proyek residensial dan komersial baru di Lippo Karawaci, Lippo Cikarang, serta wilayah lainnya

Peluang Rezeki dari Saham Penghuni Baru Indeks MSCI
| Kamis, 13 Februari 2025 | 05:05 WIB

Peluang Rezeki dari Saham Penghuni Baru Indeks MSCI

Sesuai perkiraan pasar sebelumnya, sejumlah saham emiten Bursa Efek Indonesia (BEI) didepak keluar dari indeks MSCI.​

IHSG Disokong Saham BUMN dan Grup Barito, Intip Posisi Market Cap Sebelum Buka Pasar
| Kamis, 13 Februari 2025 | 04:55 WIB

IHSG Disokong Saham BUMN dan Grup Barito, Intip Posisi Market Cap Sebelum Buka Pasar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melest 1,74% atau 113,79 poin ke 6.645,78 di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (12/2).

Mengkritisi Efisiensi Anggaran Negara
| Kamis, 13 Februari 2025 | 04:39 WIB

Mengkritisi Efisiensi Anggaran Negara

Negara berperan krusial menyediakan barang publik, meredistribusikan pendapatan demi mengurangi ketimpangan sosial dan menjaga stabilitas ekonomi.

Harga Emas Memoles Kinerja Bumi Resources Minerals (BRMS)
| Kamis, 13 Februari 2025 | 04:30 WIB

Harga Emas Memoles Kinerja Bumi Resources Minerals (BRMS)

Pada tahun 2025, BRMS menargetkan produksi emas sebesar 75.000 troy ounce atau naik dibandingkan tahun 2024 yang sebesar 55.000-60.000 troy ounce

Harga Kakao Menanjak, Bisnis Cokelat di Indonesia Tetap Laris Manis
| Kamis, 13 Februari 2025 | 04:18 WIB

Harga Kakao Menanjak, Bisnis Cokelat di Indonesia Tetap Laris Manis

Harga biji kakao di pasar global diperkirakan bisa menembus level US$ 11.000 per ton pada tahun ini.

Menengok Kualitas dan Kejanggalan IPO Sejumlah Emiten di Bursa Efek Indonesia
| Rabu, 12 Februari 2025 | 16:45 WIB

Menengok Kualitas dan Kejanggalan IPO Sejumlah Emiten di Bursa Efek Indonesia

Ada transaksi pihak berelasi di saham PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) dengan efek tambahan ekuitas Rp 524 miliar yang mencurigakan

Ini Daftar Kementerian dengan Efisiensi Anggaran Terbesar
| Rabu, 12 Februari 2025 | 11:00 WIB

Ini Daftar Kementerian dengan Efisiensi Anggaran Terbesar

Pemerintah belum memberikan penjelasan rinci mengenai alokasi ulang anggaran yang hasilnya mencapai Rp 306,70 triliun.

Mencermati Kebijakan Suspensi Hingga PPK dari BEI, Saham Pendatang Baru Ikut Disikat
| Rabu, 12 Februari 2025 | 10:20 WIB

Mencermati Kebijakan Suspensi Hingga PPK dari BEI, Saham Pendatang Baru Ikut Disikat

Bursa Efek Indonesia (BEI) lebih getol menyuspensi saham yang harganya naik signifikan meski pasar tengah berdarah-darah.

Ratingnya dipangkas Pefindo, Begini Profil Utang dan Likuiditas Wijaya Karya (WIKA)
| Rabu, 12 Februari 2025 | 09:45 WIB

Ratingnya dipangkas Pefindo, Begini Profil Utang dan Likuiditas Wijaya Karya (WIKA)

Pefindo menurunkan corporate rating WIKA menjadi idCCC dengan label credit watch with negative implication.

INDEKS BERITA

Terpopuler