Pebisnis Minyak AKR Corporindo (AKRA) Dapat Cuan dari Jual Lahan

Selasa, 05 April 2022 | 03:30 WIB
Pebisnis Minyak AKR Corporindo (AKRA) Dapat Cuan dari Jual Lahan
[]
Reporter: Aris Nurjani | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) akan diuntungkan oleh berbagai segmen bisnisnya tahun ini. Pemulihan ekonomi akan membuat penjualan lahan industri di tahun ini meningkat, setelah pada tahun lalu sedikit lebih rendah. Tak hanya itu, AKRA juga akan menuai untung dari sektor pertambangan. 

Pada tahun lalu, AKRA sukses membukukan pendapatan sebesar 45,1% jadi Rp 25,71 triliun. Peningkatan pendapatan terjadi cukup pesat di kuartal IV-2021. 

Pertumbuhan signifikan terjadi pada dua segmen bisnis terbesar, yakni segmen distribusi minyak yang naik 133,7% secara year on year (yoy) jadi Rp 6,3 triliun di kuartal IV tahun lalu. Lalu segmen perdagangan kimia tumbuh 105,3% secara yoy menjadi Rp 1,6 triliun. 

Baca Juga: Kinerja Operasional Diproyeksi Meningkat, Simak Rekomendasi Saham AKRA Berikut

Analis Samuel Sekuritas Muhammad Farras Farhan menjelaskan, kenaikan harga komoditas memacu aktivitas perusahaan pertambangan yang membutuhkan distribusi BBM untuk menjalankan operasi usaha. "Segmen kimia juga terbantu akibat peningkatan harga komoditas, karena adanya permintaan dari smelter pertambangan dan bahan kimia seperti caustic soda," terang dia. 

Efeknya, laba bersih AKRA meningkat 21,2% jadi Rp 315 miliar di kuartal empat 2021 lalu. Di mana secara kumulatif, laba bersih AKRA di tahun lalu naik 20,2% menjadi Rp 1,1 triliun. Farras mengatakan, realisasi laba bersih AKRA tersebut memenuhi 105,7% dari proyeksi Samuel dan mencakup 104% dari konsensus para analis.  

Kepala Riset Henan Putihrai Sekuritas Robertus Yanuar Hardy mengatakan, realisasi laba bersih AKRA memenuhi 100,6% dari proyeksi mereka. Menurut dia, kepemilikan AKRA pada kawasan ekonomi khusus (KEK) dan 150 stasiun pengisian bahan bakar umur (SPBU) menjadi keuntungan masa depan. "Dengan rencana AKRA memperbanyak SPBU BP, AKRA bisa meningkatkan kontribusi bisnis penjualan BBM dari hanya 8% di tahun 2021," kata dia. 

Robertus memperkirakan, penjualan lahan industri JIIPE AKRA meningkat jadi 40 hektare (ha) dari sebelumnya hanya 14,1 ha. Tahun ini, AKRA memiliki 1.000 ha land bank, di mana 340 ha telah dikembangkan dan siap dijual. 

Baca Juga: Pendapatan dan Laba AKR Corporindo (AKRA) Kompak Naik Tahun Lalu, Ini Pemicunya

Salah satu pelanggan lahan industri AKRA adalah pabrik peleburan milik Freeport yang diharapkan menyewa 100 ha  lahan JIIPE selama 80 tahun . Freeport juga diharapkan menambah lahan 85 ha lagi untuk area laydown. 

Proyeksi kinerja

Analis JP Morgan Sekuritas Sumedh Samant dalam riset 23 Maret 2022 menulis, membaiknya penjualan lahan JIIPE tahun ini dan tahun depan AKRA akan mengerek total pendapatan. Tahun lalu, AKRA hanya membukukan penjualan lahan industri di kuartal I dan baru menjajaki penyewaan lahan di akhir tahun. Tahun ini, Sumedh menghitung pendapatan AKRA bisa mencapai Rp 35,6 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 1,2 triliun. 

Menurut hitungan Farras, pendapatan dan laba bersih AKRA di tahun ini masing-masing mencapai Rp 28,19 triliun dan Rp 1,24 triliun. Tahun depan, pendapatan dan laba bersih AKRA akan meningkat menjadi Rp 31,3 triliun dan Rp 1,34 triliun. 

Karena itu Farras masih memberi rekomendasi beli saham AKRA dengan target Rp 1.040 per saham. Sementara Sumedh menyarankan overweight dengan target  harga Rp 1.080 per saham. 

Robertus menyarankan beli AKRA dengan target Rp 1.070 per saham. Senin (4/4), harga saham AKRA turun 1,08% jadi Rp 915 per saham. 

Baca Juga: Kawasan Industri JIIPE Memoles Prospek AKR Corporindo (AKRA)  

Bagikan

Berita Terbaru

Klaim Purbaya Tak Terbukti, Korporasi Tahan Ekspansi, Rupiah Anjlok 7 Hari Beruntun
| Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13 WIB

Klaim Purbaya Tak Terbukti, Korporasi Tahan Ekspansi, Rupiah Anjlok 7 Hari Beruntun

Korporasi masih wait and see dan mereka mash punya simpanan internal atau dana internal. Rumah tangga juga menahan diri mengambl kredit konsumsi.

Pasca Rights Issue Saham PANI Malah Longsor ke Fase Downtrend, Masih Layak Dilirik?
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:46 WIB

Pasca Rights Issue Saham PANI Malah Longsor ke Fase Downtrend, Masih Layak Dilirik?

Meningkatnya porsi saham publik pasca-rights issue membuka lebar peluang PANI untuk masuk ke indeks global bergengsi seperti MSCI.

Mengejar Dividen Saham BMRI dan BBRI: Peluang Cuan atau Sekadar Jebakan?
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:28 WIB

Mengejar Dividen Saham BMRI dan BBRI: Peluang Cuan atau Sekadar Jebakan?

Analisis mendalam prospek saham BMRI dan BBRI di tengah pembagian dividen. Prediksi penguatan di 2026 didukung fundamental solid.

Tahun Depan Harga Komoditas Energi Diramal Masih Sideways
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:25 WIB

Tahun Depan Harga Komoditas Energi Diramal Masih Sideways

Memasuki tahun 2026, pasar energi diprediksi akan berada dalam fase moderasi dan stabilisasi, harga minyak mentah cenderung tetap sideways.

Rupiah Nyungsep dan Bayang-Bayang Profit Taking, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:20 WIB

Rupiah Nyungsep dan Bayang-Bayang Profit Taking, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini

Risiko lanjutan aksi profit taking masih membayangi pergerakan indeks. Ditambah kurs rupiah melemah, menjebol level Rp 16.700 sejak pekan lalu. ​

IHSG Berpeluang Melemah Jelang Libur Natal
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:15 WIB

IHSG Berpeluang Melemah Jelang Libur Natal

Pemicu pelemahan IHSG adalah tekanan pada saham-saham berkapitalisasi pasar besar dan aksi ambil untung (profit taking) investor.

SSIA Bisa Lebih Stabil Tahun Depan
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:10 WIB

SSIA Bisa Lebih Stabil Tahun Depan

Ruang pemulihan kinerja PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mulai terbuka, ditopang pengakuan awal penjualan lahan Subang Smartpolitan, 

Peta Bank Syariah 2026 Berubah, Cek Rekomendasi Saham BRIS & BTPS Pasca Hadirnya BSN
| Rabu, 24 Desember 2025 | 07:59 WIB

Peta Bank Syariah 2026 Berubah, Cek Rekomendasi Saham BRIS & BTPS Pasca Hadirnya BSN

Bank Syariah Nasional langsung merangsek ke posisi dua dari sisi aset dan membawa DNA pembiayaan properti.

Pesta Pora Asing di Saham BUMI, Blackrock hingga Vanguard Ramai-Ramai Serok Barang
| Rabu, 24 Desember 2025 | 07:34 WIB

Pesta Pora Asing di Saham BUMI, Blackrock hingga Vanguard Ramai-Ramai Serok Barang

Investor institusi global seperti Blackrock dan Vanguard mengakumulasi saham BUMI. Simak rekomendasi analis dan target harga terbarunya.

Sederet Tantangan Industri Manufaktur pada 2026
| Rabu, 24 Desember 2025 | 07:20 WIB

Sederet Tantangan Industri Manufaktur pada 2026

Kadin melihat sektor manufaktur tetap menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia pada tahun 2026,

INDEKS BERITA

Terpopuler