Peduli Data Diri

Jumat, 03 September 2021 | 09:05 WIB
Peduli Data Diri
[]
Reporter: Harian Kontan | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sampai Rabu (1/9) kemarin, menurut catatan Kominfo, aplikasi PeduliLindungi sudah diunduh 32,8 juta kali. Angka ini relatif mendekati mereka yang sudah mendapatkan vaksin dosis lengkap.

Dalam situs Satgas Covid Kamis (2/9), ada 36,8 juta orang yang sudah mendapatkan vaksinasi korona dosis kedua. Saban hari, mengutip rilis Kementeriam Komunikasi dan Informatika (Kominfo), ada tambahan 500 ribu pengunduh PeduliLindungi.

Itu wajar saja, terutama karena Pemerintah menetapkan penggunaan PeduliLindungi untuk skrining di banyak lokasi dalam pandemi ini.   

Aplikasi PeduliLindungi memang sejak beberapa bulan belakangan digadang-gadang untuk skrining dan pelacakan warga terkait virus korona. Dari jumlah pengunduh aplikasi, terlihat bahwa orang pun mau mendukung, atau wajib, turut serta dalam sistem ini. Hanya saja, seperti yang sudah-sudah, pengguna aplikasi dihantui isu keamanan data.

Maklum, data dalam aplikasi ini tidak main-main, dari NIK, alamat, nomor ponsel, dan sebagainya. PeduliLindungi juga minta izin akses lokasi pengguna, untuk pemetaan wabah.

Penggunaan data pribadi secara digital di Indonesia, sebenarnya sudah familiar. Setoran data pribadi makin menggila selama pandemi korona, karena orang mulai terbiasa menggunakan uang digital, kredit online, dan sebangsanya, yang mensyaratkan foto diri bersama KTP.

Selama ini, para institusi yang mensyaratkan data pribadi ini, nyaris tidak pernah kena isu kebocoran. Lagipula, aplikasi uang dan kredit digital ini jadi pilihan pribadi masing-masing orang.

Dalam persepsi tersebut, tentu beda dengan PeduliLindungi yang wajib diunduh untuk bisa masuk ke banyak tempat publik dan melakukan perjalanan.

Kecemasan ini terpicu kasus eHAC dari Kementerian Kesehatan yang ternyata begitu mudah dibobol hacker. Electronic Health Alert Card dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan untuk kepentingan perjalanan di dalam dan luar negeri selama pandemi.

Sistem ini ternyata mudah dibobol, padahal berisi data seperti NIK, data paspor, hasil tes Covid-19, alamat, nomer telepon, dan sebagainya. Setelah sebulan diperingatkan, barulah Kemenkes menutup layanan tersebut dan mengalihkannya ke PeduliLindungi.

Kita juga masih ingat saat data BPJS Kesehatan diperjualbelikan di Internet. Miris karena di sisi lain, Pemerintah belum punya amunisi karena RUU Perlindungan Data Pribadi mandhek di parlemen.

Mari kita berharap, data pribadi di PeduliLindungi benar terlindungi.

Bagikan

Berita Terbaru

Racik Portofolio Reksadana, Optimalkan Penguatan Aset Berisiko
| Senin, 15 Desember 2025 | 15:03 WIB

Racik Portofolio Reksadana, Optimalkan Penguatan Aset Berisiko

Para fund manager lebih optimistis menghadapi 2026. Simak strategi portofolio yang disiapkan demi rapor reksadana lebih apik!

Reli TRIN Mulai Patah, Analis: Kenaikan Masih Didominasi Sentimen Non Fundamental
| Senin, 15 Desember 2025 | 10:00 WIB

Reli TRIN Mulai Patah, Analis: Kenaikan Masih Didominasi Sentimen Non Fundamental

Reli saham TRIN terpicu kehadiran Rahayu Saraswati Djojohadikusumo sebagai calon pemegang saham strategis dan Komisaris Utama.

Bencana Sumatra dan Peran Investor Dalam Menjaga Lingkungan
| Senin, 15 Desember 2025 | 09:12 WIB

Bencana Sumatra dan Peran Investor Dalam Menjaga Lingkungan

Sebagai investor dan pengelola dana yang rasional maka konsep ESG investing akan sangat penting diperhatikan.

Ramai Penerbitan Obligasi ESG Sampai Akhir Tahun
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:49 WIB

Ramai Penerbitan Obligasi ESG Sampai Akhir Tahun

Korporasi getol meluncurkan obligasi bertema ESG di tahun ini. Nilai penerbitannya melampaui tahun 2024 lalu.

Mencari Reksadana Terbaik Tahun 2025 dengan Jensen Alpha
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:36 WIB

Mencari Reksadana Terbaik Tahun 2025 dengan Jensen Alpha

Namun dalam pemilihan investasi, investor hendaknya tetap memperhatikan faktor risiko yang harus ditanggung. 

ESG & Keberlanjutan HMSP:  Mengepul Dengan Produk Bebas Asap
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:32 WIB

ESG & Keberlanjutan HMSP: Mengepul Dengan Produk Bebas Asap

Isu kesehatan dan dampak sosial melekat di perusahaan rokok. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) terus bertransisi untuk mengatasi isu tersebut.

Cadangan Devisa Akhir Tahun Berpotensi Menguat
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:23 WIB

Cadangan Devisa Akhir Tahun Berpotensi Menguat

BI mencatat, pada periode 8 hingga 11 Desember 2025, nonresiden beli neto sebesar Rp 1,14 triliun di pasar saham dan Rp 2,85 triliun di pasar SBN

Nataru Jadi Momentum Bagi Industri Ritel, Cek Target Harga Saham AMRT, ACES, dan MAPI
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:17 WIB

Nataru Jadi Momentum Bagi Industri Ritel, Cek Target Harga Saham AMRT, ACES, dan MAPI

Kinerja keuangan emiten peritel seperti AMRT, ACES, dan MAPI diprediksi bisa membaik di kuartal IV-2025.

Panca Anugrah Wisesa (MGLV) Siap Menambah Lini Produk Baru
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:05 WIB

Panca Anugrah Wisesa (MGLV) Siap Menambah Lini Produk Baru

Perusahaan akan menambah lini produk baru berupa outdoor furnitur dari salah satu nama beken asal Italia.

Manuver Keluarga Presiden Prabowo: Arsari Caplok COIN, Rahayu Saraswati Borong TRIN
| Senin, 15 Desember 2025 | 07:55 WIB

Manuver Keluarga Presiden Prabowo: Arsari Caplok COIN, Rahayu Saraswati Borong TRIN

Ekspansi bisnis keluarga Prabowo diterjemahkan pasar sebagai sinyal arah kebijakan ekonomi masa depan.

INDEKS BERITA

Terpopuler