KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pegadaian masih terus menyiapkan bisnis gadai saham yang akan diluncurkan pada 1 April mendatang. Perusahaan plat merah ini menyebutkan jika masyarakat tertarik menggadaikan saham, ada tawaran margin keuntungan yang cukup menggiurkan.
Direktur Teknologi Informasi dan Digital Pegadaian Teguh Wahyono mengatakan bunga Pegadaian cuma antara 15%–18% setahun. Nah, jika digadai hanya sebulan atau beberapa pekan, bunga tak sampai 1%. Pegadaian memberikan jangka waktu maksimal 90 hari.
Sementara margin dari saham bisa 10%–20% bergantung dari jenis saham dan waktu untuk beli dan jual. "Memang bunga gadai murah, makanya nasabah masih bisa mendapatkan margin kalau memilih saham yang pas untuk dibeli. Apalagi margin dari trading masih jauh di atas beban bunganya," terang Teguh. Kelebihan lain, para pegadai saham bisa mendapatkan dana segar tanpa harus kehilangan aset yang dimilikinya.
Teknisnya, Pegadaian akan memberikan daftar saham yang bisa digadai, kemudian mengatur kesepakatan transaksi. Dalam hal ini, Pegadaian lebih mengutamakan saham-saham yang masuk indeks LQ45, yaitu saham yang memiliki likuiditas tinggi dan memiliki kapitalisasi pasar besar.
Teguh menjelaskan, penentuan nilai saham mengacu pada harga di pasar modal terbaru. Di samping itu, mempertimbangkan aspek tingkat risiko. "Untuk penaksiran harga sahamnya kami formulasikan berdasarkan harga pasar modal terkini. Kami juga punya hitung-hitungan nantinya jika mereka ambil saham A maka harganya akan naik berapa persen ke depan," kata Teguh.
Pada tahap awal, Pegadaian melibatkan perusahaan sekuritas dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam membantu transaksi dengan investor di pasar modal.
Setelah investor menandatangani kesepakatan, maka saham yang digadaikan kemudian dipindahkan ke bank kustodian untuk dijamin keamanannya. Salah satu pasar yang dibidik adalah kepemilikan saham bagi karyawan dan manajemen perusahaan atau dikenal dengan Management Stock Option Program (MSOP) dan Employee Stock Option Program (ESOP).
Dibandingkan dengan saham hanya sebatas disimpan, Teguh menyarankan untuk menggadaikan sahamnya di Pegadaian. Misalnya, investor memiliki portofolio saham A tapi harganya sedang turun, kemudian bisa digadai dan diambil setelah harganya kembali naik.