Pelangi Indah (PICO) Menambah Pabrik Drum Baja

Rabu, 31 Juli 2019 | 05:50 WIB
Pelangi Indah (PICO) Menambah Pabrik Drum Baja
[]
Reporter: Kenia Intan | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelangi Indah Canindo Tbk (PICO) berencana membangun pabrik drum baja baru di Marunda, Jakarta Utara dengan biaya investasi kurang lebih Rp 40 miliar–Rp 50 miliar. Sumber pendanaanya terdiri dari 70% pinjaman dan 30% kas internal.

Menurut rencana, pembangunan pabrik Marunda membutuhkan lahan seluas 1 hektare (ha). Pelangi Indah Canindo menargetkan proses pembebasan lahan rampung dalam dua bulan ke depan. Nanti, kapasitasnya 10% lebih besar ketimbang pabrik di Cikupa, Banten.

Asal tahu, operasional pabrik Marunda untuk melayani permintaan drum baja dari PT Pertamina (Persero) di Plumpang, Jakarta Utara. Selama ini, Pelangi Indah Canindo memenuhi pesanan Pertamina dari pabrik Cikupa.

Pelangi Indah Canindo menghitung, operasional pabrik Marunda akan meningkatkan efisiensi biaya dan waktu distribusi. Biaya distribusi bisa terpangkas dari semula Rp 10.000 per unit drum baja menjadi Rp 4.000 per unit drum baja.

"Kalau kami persentasekan terhadap penjualan, terjadi penghematan sebesar 2%–3%," kata Rubianto, Direktur PT Pelangi Indah Canindo Tbk saat paparan publik, Selasa (30/7).

Diversifikasi produk

Operasional pabrik Marunda akan berjalan secara bertahap. Ketika sudah beroperasi penuh, bakal ada tambahan pendapatan sekitar Rp 50 miliar–Rp 60 miliar.

Mengintip materi paparan publik Juli 2019, Pelangi Indah Canindo atau yang tercatat dengan kode saham PICO di Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah memiliki tiga pabrik. Selain di Cikupa, mereka mengoperasikan pabrik di Jatiuwung, Banten dan Cilacap, Jawa Tengah.

Sementara itu, sepanjang semester I-2019 Pelangi Indah mencetak pendapatan Rp 407,5 miliar. Capaian itu sekitar 52% terhadap total target pendapatan tahun 2019 yang mencapai Rp 791,38 miliar.

Pendapatan semester I-2019 naik 14,59% year on year (yoy) ketimbang semester I tahun lalu. Penopangnya adalah pembaruan kontrak Pertamina.

"Kami juga ada diversifikasi produk drum plastik dan itu juga menyerap permintaan," jelas Rubianto.

Bagikan

Berita Terbaru

Faktor Biaya dan Kurs Rupiah Membebani Mayora, Begini Proyeksi Arah Saham MYOR
| Selasa, 04 November 2025 | 09:09 WIB

Faktor Biaya dan Kurs Rupiah Membebani Mayora, Begini Proyeksi Arah Saham MYOR

Hingga akhir 2025 MYOR menargetkan laba bersih sebesar Rp 3,1 triliun atau cuma naik sekitar 0,8% dibandingkan tahun lalu.​

Bursa Efek Indonesia (BEI) Meluncurkan Tiga Indeks Baru
| Selasa, 04 November 2025 | 08:49 WIB

Bursa Efek Indonesia (BEI) Meluncurkan Tiga Indeks Baru

Investor diharapkan bisa berinvestasi pada saham profit tinggi, valuasi harga dan volatilitas rendah.

Investasi Saham dan Efek Buntung, Saratoga Investama Sedaya (SRTG) Cetak Kerugian
| Selasa, 04 November 2025 | 08:45 WIB

Investasi Saham dan Efek Buntung, Saratoga Investama Sedaya (SRTG) Cetak Kerugian

Saratoga juga mencatat kerugian bersih atas instrumen keuangan derivatif lainnya Rp 236 juta per 30 September 2025.

Invesco dan Allianz Konsisten Borong Saham UNTR Hingga Oktober, Blackrock Beda Arah
| Selasa, 04 November 2025 | 08:16 WIB

Invesco dan Allianz Konsisten Borong Saham UNTR Hingga Oktober, Blackrock Beda Arah

Sepanjang Oktober 2025 investor asing institusi lebih banyak melakukan pembelian saham UNTR ketimbang mengambil posisi jual.

Penjualan Nikel Melejit, Laba PAM Mineral (NICL) Tumbuh Tiga Digit
| Selasa, 04 November 2025 | 08:02 WIB

Penjualan Nikel Melejit, Laba PAM Mineral (NICL) Tumbuh Tiga Digit

PT PAM Mineral Tbk (NICL) meraih pertumbuhan penjualan dan laba bersih per kuartal III-2025 di tengah tren melandainya harga nikel global.

Laba Emiten Farmasi Masih Sehat Sampai Kuartal III-2025
| Selasa, 04 November 2025 | 07:52 WIB

Laba Emiten Farmasi Masih Sehat Sampai Kuartal III-2025

Mayoritas emiten farmasi mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba di periode Januari hingga September 2025.

Kinerja Emiten FMCG Bervariasi, Prospek di Kuartal IV-2025 Berpotensi Lebih Seksi
| Selasa, 04 November 2025 | 07:42 WIB

Kinerja Emiten FMCG Bervariasi, Prospek di Kuartal IV-2025 Berpotensi Lebih Seksi

Ramadan yang jatuh pada pertengahan Maret 2026 berpotensi mendorong permintaan distributor terhadap barang konsumsi mulai kuartal IV-2025.

Rogoh Kocek Rp 2 Triliun,  Astra International (ASII) Menggelar Buyback Saham
| Selasa, 04 November 2025 | 07:42 WIB

Rogoh Kocek Rp 2 Triliun, Astra International (ASII) Menggelar Buyback Saham

Jadwal buyback PT Astra International Tbk (ASII) direncanakan mulai 3 November 2025 hingga 30 Januari 2026. ​

Kondisi Ekonomi Tak Baik-Baik Saja, Bisnis Emiten Konglomerasi Tertekan
| Selasa, 04 November 2025 | 07:09 WIB

Kondisi Ekonomi Tak Baik-Baik Saja, Bisnis Emiten Konglomerasi Tertekan

Penyebabnya beragam. Mulai dari pelemahan daya beli, depresiasi nilai tukar rupiah, hingga koreksi harga sejumlah komoditas.

Mengintip Saham ESG dalam Jajaran Blue Chip
| Selasa, 04 November 2025 | 06:59 WIB

Mengintip Saham ESG dalam Jajaran Blue Chip

Indeks ESG di bursa saham perlahan menguat. Pemicunya lebih karena rotasi pasar ke saham-saham blue chip.

INDEKS BERITA