Peluru Kosong Si Koboi

Senin, 24 November 2025 | 06:10 WIB
Peluru Kosong Si Koboi
[ILUSTRASI. TAJUK - Ahmad Febrian]
Ahmad Febrian | Redaktur Pelaksana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bayangkan sebuah negeri Wild West. Dengan pede, sang gunslinger berdiri di tengah alun-alun. Si koboi lalu menjentikkan pistol ke udara. Suara letupan menggema di jalan. Tapi, dari moncong pistol hanya muncul asap tipis yang  hilang tertiup angin. Ternyata peluru kosong. Meski begitu, sebagian penduduk Wild West bertepuk tangan dengan kencang. 

Itulah gambaran Indonesia saat ini. Pendengung (buzzer), selalu menggulirkan kisah keberhasilan pemerintah, belakangan melalui  Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa. Ia menggelontorkan duit Rp 200 triliun ke Himbara. Menurutnya, penambahan uang di sistem perbankan akan meningkatkan likuiditas. Selanjutnya bunga kredit menurun.

Sejak awal saya mengingatkan, ada beberapa data tidak mendukung argumen itu. Seperti undisbursed loan alias kredit belum tersalur di Himbara mencapai Rp 400-an triliun. Lalu kredit menganggur industri perbankan Rp 2.450 triliun dari total kredit Oktober 2025 sekitar Rp 8.106 triliun. Dengan dua fakta itu, bagaimana bisa, duit Rp 200 triliun menggerakkan ekonomi? Apalagi daya beli lesu. 

Benar saja. Bank Indonesia (BI) mencatat, pertumbuhan kredit Oktober 2025 cuma 7,36% yoy, melambat dari 7,7% di bulan sebelumnya. Terendah sejak Juli 2025, di  angka 7,03%, 

Menurut BI, pelaku usaha menahan ekspansi dan bunga kredit masih tinggi.  BI mencatat, bunga kredit Oktober 2025 di 9%. Sebagai perbandingan, per September 2024 di 9,21%. Jadi, bunga kredit baru turun 21 basis poin (Harian Kontan, 20 November 2025).  

Tak cuma soal bunga dan kredit. Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) melambat. BI mencatat, posisi M2 pada Oktober 2025 sebesar Rp 9.783,1 triliun, tumbuh 7,7% yoy. Melambat dari bulan sebelumnya, yang  tumbuh sebesar 8% yoy. Artinya ekonomi melambat, masyarakat menahan belanja. Tak ada yang berubah dengan negeri ini. 

Bangsa ini terlalu letih dengan gimmick. Masih lekang dalam ingatan, gimmick masa Joko Widodo (Jokowi) berkuasa : Esemka, Whoosh, Ibu Kota Negara dan infrastruktur yang bikin babak belur BUMN karya. Tak ada yang berani  mengoreksi Jokowi. Kalaupun ada yang berani, tertutup aksi  pendengung. Hasilnya, segala tindakan Jokowi tak terbendung, termasuk menyodorkan puteranya, Gibran Rakabuming Raka jadi wakil presiden. 

Dan seperti kita tahu, Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) akhirnya memberhentikan Anwar Usman dari jabatan Ketua MK. Ipar Jokowi  ini melakukan pelanggaran etik berat di perkara No. 90 tahun 2023 soal batas usia minimum capres-cawapres.

Selanjutnya: Emiten Konsumer Berharap Ada Perbaikan Konsumsi

Bagikan
Topik Terkait

Berita Terkait

Berita Terbaru

Reli TRIN Mulai Patah, Analis: Kenaikan Masih Didominasi Sentimen Non Fundamental
| Senin, 15 Desember 2025 | 10:00 WIB

Reli TRIN Mulai Patah, Analis: Kenaikan Masih Didominasi Sentimen Non Fundamental

Reli saham TRIN terpicu kehadiran Rahayu Saraswati Djojohadikusumo sebagai calon pemegang saham strategis dan Komisaris Utama.

Bencana Sumatra dan Peran Investor Dalam Menjaga Lingkungan
| Senin, 15 Desember 2025 | 09:12 WIB

Bencana Sumatra dan Peran Investor Dalam Menjaga Lingkungan

Sebagai investor dan pengelola dana yang rasional maka konsep ESG investing akan sangat penting diperhatikan.

Ramai Penerbitan Obligasi ESG Sampai Akhir Tahun
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:49 WIB

Ramai Penerbitan Obligasi ESG Sampai Akhir Tahun

Korporasi getol meluncurkan obligasi bertema ESG di tahun ini. Nilai penerbitannya melampaui tahun 2024 lalu.

Mencari Reksadana Terbaik Tahun 2025 dengan Jensen Alpha
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:36 WIB

Mencari Reksadana Terbaik Tahun 2025 dengan Jensen Alpha

Namun dalam pemilihan investasi, investor hendaknya tetap memperhatikan faktor risiko yang harus ditanggung. 

ESG & Keberlanjutan HMSP:  Mengepul Dengan Produk Bebas Asap
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:32 WIB

ESG & Keberlanjutan HMSP: Mengepul Dengan Produk Bebas Asap

Isu kesehatan dan dampak sosial melekat di perusahaan rokok. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) terus bertransisi untuk mengatasi isu tersebut.

Cadangan Devisa Akhir Tahun Berpotensi Menguat
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:23 WIB

Cadangan Devisa Akhir Tahun Berpotensi Menguat

BI mencatat, pada periode 8 hingga 11 Desember 2025, nonresiden beli neto sebesar Rp 1,14 triliun di pasar saham dan Rp 2,85 triliun di pasar SBN

Nataru Jadi Momentum Bagi Industri Ritel, Cek Target Harga Saham AMRT, ACES, dan MAPI
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:17 WIB

Nataru Jadi Momentum Bagi Industri Ritel, Cek Target Harga Saham AMRT, ACES, dan MAPI

Kinerja keuangan emiten peritel seperti AMRT, ACES, dan MAPI diprediksi bisa membaik di kuartal IV-2025.

Panca Anugrah Wisesa (MGLV) Siap Menambah Lini Produk Baru
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:05 WIB

Panca Anugrah Wisesa (MGLV) Siap Menambah Lini Produk Baru

Perusahaan akan menambah lini produk baru berupa outdoor furnitur dari salah satu nama beken asal Italia.

Manuver Keluarga Presiden Prabowo: Arsari Caplok COIN, Rahayu Saraswati Borong TRIN
| Senin, 15 Desember 2025 | 07:55 WIB

Manuver Keluarga Presiden Prabowo: Arsari Caplok COIN, Rahayu Saraswati Borong TRIN

Ekspansi bisnis keluarga Prabowo diterjemahkan pasar sebagai sinyal arah kebijakan ekonomi masa depan.

Pajak Bisa Pantau Properti WNI di Luar Negeri
| Senin, 15 Desember 2025 | 07:48 WIB

Pajak Bisa Pantau Properti WNI di Luar Negeri

Pertukaran data properti dengan negara-negara OECD ditargetkan mulai berlaku di 2030                

INDEKS BERITA

Terpopuler