Pembayaran LRT Dipercepat, Saham ADHI Bisa Melesat

Selasa, 02 April 2019 | 08:46 WIB
Pembayaran LRT Dipercepat, Saham ADHI Bisa Melesat
[]
Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kantong PT Adhi Karya Tbk (ADHI) bakal semakin tebal. Pemerintah akan mempercepat pembayaran tahap ketiga untuk pembangunan proyek Lintas Rel Terpadu atau Light Rail Transit (LRT) di Jakarta Bogor Depok Bekasi (Jabodebek).

Pembayaran akan menunggu kelarnya audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang akan rampung seminggu sampai dua minggu bulan April ini. Dalam catatan KONTAN, dari tahap ketiga ini, ADHI yang juga anggota indeks Kompas100 ini, akan mendapat pembayaran Rp 3 triliun untuk perkembangan pengerjaan yang hampir 60%.

Sejatinya, pembayaran sudah telat dari Maret 2019. Sebelumnya, ADHI sudah menerima pembayaran dari PT KAI sebesar Rp 6,3 triliun.

Kabar ini membuat saham ADHI bergerak positif. Kemarin, harga saham perusahaan konstruksi pelat merah ini naik 0,61% menjadi Rp 1.655 per saham. Jumlah nilai bersih pembelian atau net buy dari investor asing di saham ini mencapai Rp 246,10 juta di seluruh pasar.

Analis Kresna Sekuritas Andreas Kristo mengungkapkan, saham ADHI memiliki prospek cukup baik di 2019. Apalagi, kabar mengenai percepatan pembayaran proyek dianggap memberikan angin segar bagi emiten konstruksi tersebut.

"Tentu akan berdampak baik bagi ADHI dalam menyelesaikan proyek LRT," kata Andreas kepada Kontan, Senin (1/4). Untuk itu, Kresna Sekuritas merekomendasikan buy saham ADHI dengan target harga Rp 2.360.

Head of Research Astronacci Sekuritas Anthonius Edyson juga berpendapat senada. Dia melihat, outlook saham ADHI hingga akhir tahun cenderung bullish. Bahkan, dia memperkirakan, saham emiten konstruksi ini bisa menembus Rp 2.500 tahun ini.

Anthonius menilai sentimen pembayaran LRT tidak mempengaruhi pergerakan saham ADHI secara signifikan. "Karena sudah priced in. Tapi investor masih bisa buy on weakness di area Rp 1.600–Rp 1.700," saran dia.

Bagikan

Berita Terbaru

Jumlah Pengangguran Naik, Tingkat Pengangguran Indonesia Berada di 4,76%
| Kamis, 15 Mei 2025 | 21:11 WIB

Jumlah Pengangguran Naik, Tingkat Pengangguran Indonesia Berada di 4,76%

Penduduk usia kerja Indonesia pada Februari 2025 mencapai 216,79 juta orang. Angka ini bertambah 2,79 juta orang dibandingkan tahun sebelumnya.

IHSG Tembus 7.000, Net Buy Asing Mencapai Rp 1,68 Triliun Hari Ini (15/5)
| Kamis, 15 Mei 2025 | 18:52 WIB

IHSG Tembus 7.000, Net Buy Asing Mencapai Rp 1,68 Triliun Hari Ini (15/5)

Kamis (15/5), IHSG menguat 0,86% atau 60,28 poin ke 7.040,16 pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Mengeruk Pajak Sektor Ilegal, Pembenahan Tata Kelola Jadi Tantangan Utama
| Kamis, 15 Mei 2025 | 14:54 WIB

Mengeruk Pajak Sektor Ilegal, Pembenahan Tata Kelola Jadi Tantangan Utama

Beberapa sektor ilegal yang menjadi radar Menteri Keuangan Sri Mulyani antara lain illegal fishing, illegal logging, dan illegal mining.

Cardig Aero Services Berganti Nama dan Alamat Kantor, Begini Kata Manajemen
| Kamis, 15 Mei 2025 | 14:29 WIB

Cardig Aero Services Berganti Nama dan Alamat Kantor, Begini Kata Manajemen

Penggantian nama dan alamat kantor merupakan langkah strategis perusahaan. Hal ini sejalan dengan perubahan komposisi pemegang saham.

Kubu Taipan Alim Markus Gugat Bank Maspion (BMAS) Rp 283,72 Miliar, Simak Alasannya
| Kamis, 15 Mei 2025 | 12:41 WIB

Kubu Taipan Alim Markus Gugat Bank Maspion (BMAS) Rp 283,72 Miliar, Simak Alasannya

Manajemen BMAS menyatakan bahwa hingga Mei 2025, proses hukum masih berlangsung di Pengadilan Negeri Surabaya.

Profit 28,6% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Rontok Lagi (15 Mei 2025)
| Kamis, 15 Mei 2025 | 08:59 WIB

Profit 28,6% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Rontok Lagi (15 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (15 Mei 2025) 1 gram Rp 1.866.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 28,6% jika menjual hari ini.

Industri Elektronik Global dan Indonesia Tengah Tertekan, Begini Kondisinya Terkini
| Kamis, 15 Mei 2025 | 08:44 WIB

Industri Elektronik Global dan Indonesia Tengah Tertekan, Begini Kondisinya Terkini

Sejumlah pabrikan elektronik terpaksa menaikkan harga jual di tengah daya beli masyarakat yang melemah.

Emiten Properti Portofolio Lo Kheng Hong Belum Bertaji, Analis Sarankan Wait And See
| Kamis, 15 Mei 2025 | 08:09 WIB

Emiten Properti Portofolio Lo Kheng Hong Belum Bertaji, Analis Sarankan Wait And See

Secara umum analis menilai saham-saham properti memiliki peluang untuk kembali melanjutkan penguatan.

 Laju Penjualan Mobil Masih Melambat
| Kamis, 15 Mei 2025 | 07:45 WIB

Laju Penjualan Mobil Masih Melambat

Daru data Gaikindo, secara bulanan laju penjualan mobil pada April 2025 baik whole sale dan retail kompak turun

Menakar Potensi Simpanan Emas di Bank Jadi DPK, Menyusul Langkah AS Adopsi Basel III
| Kamis, 15 Mei 2025 | 07:43 WIB

Menakar Potensi Simpanan Emas di Bank Jadi DPK, Menyusul Langkah AS Adopsi Basel III

Bila emas bisa diperhitungkan sebagai Dana Pihak Ketiga (DPK), bank bisa menarik tambahan DPK dari orang-orang kaya. 

INDEKS BERITA

Terpopuler