Pembiayaan Multiguna Tumbuh 5,88%

Selasa, 15 Januari 2019 | 06:10 WIB
Pembiayaan Multiguna Tumbuh 5,88%
[]
Reporter: Nur Qolbi | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minat masyarakat memanfaatkan pembiayaan multiguna tetap tumbuh. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, per November 2018, pembiayaan multiguna meningkat sebesar 5,88% secara year on year (yoy) menjadi Rp 254,29 triliun. Sebelumnya, per November 2017, pembiayaan multiguna adalah sebesar Rp 240,15 triliun.

Juru Bicara OJK Sekar Putih Djarot mengatakan, pembiayaan multiguna adalah fasilitas pembiayaan yang dimanfaatkan untuk pengadaan barang dan jasa yang diperlukan oleh peminjam untuk konsumsi, dan bukan untuk kegiatan produktif.

Menurut Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno, pembiayaan ini meliputi pembiayaan mobil, motor, properti, biaya pendidikan, kesehatan, perjalanan tur atau liburan, pembelian peralatan rumah tangga, serta kebutuhan konsumtif lain.

Suwandi mengatakan, porsi terbesar pembiayaan mutiguna masih dipegang oleh pembiayaan untuk motor dan mobil. Pembiayaan multiguna yang terus tumbuh ini sejalan dengan pertumbuhan konsumsi masyarakat, khususnya pada mobil dan motor.

Meski relatif kecil, perusahaan pembiayaan PT Chandra Sakti Utama Leasing (CSUL Finance) mencatat, dari total pembiayaan 2018 yang sebesar Rp 2,9 triliun, pembiayaan multigunanya mencapai 20%. Untuk 2019, Suwandi yang juga menjabat sebagai Direktur Utama CSUL Finance memproyeksikan porsi pembiayaan ini tidak akan jauh berbeda dari 2018.

PT Home Credit Indonesia mencatat, pertumbuhan pembiayaan multiguna perusahaannya melonjak tinggi hingga 79%, dari Rp 5,3 triliun pada 2017 menjadi Rp 9,5 triliun di tahun lalu.

Jenis barang yang dibeli dengan pembiayaan ini didominasi ponsel dan gawai. Jenis barang ini mencapai 69,42% dari total barang yang dibiayai dengan pembiayaan multiguna Home Credit. Disusul barang elektronik dan televisi sebesar 18,29%, furnitur 6,97%, dan lain-lain 5,51%. CEO Home Credit Indonesia Jaroslav Graisler menargetkan pembiayaannya bisa tumbuh hingga 40% pada 2019 menjadi Rp 14 triliun.

Sementara Mandiri Tunas Finance (MTF) mengatakan pembiayaannya per 2018 naik 27,4% menjadi Rp 28,3 triliun. Padahal, per 2017, pembiayaan MTF masih berada di angka Rp 22,2 triliun. Dari total pembiayaan di 2018, pembiayaan konsumsi mendominasi dengan porsi 68%. Penggunaan pembiayaan konsumtif di antaranya untuk kredit kendaraan bermotor.

Bagikan

Berita Terbaru

Prospek Trimegah Bangun Persada (NCKL) Kinclong, Analis Pasang Rekomendasi Beli
| Jumat, 25 April 2025 | 07:29 WIB

Prospek Trimegah Bangun Persada (NCKL) Kinclong, Analis Pasang Rekomendasi Beli

Prospek PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) diramal tetap solid, didukung oleh proyeksi pertumbuhan produksi dan kontrol biaya yang efisien.

Hartadinata (HRTA) Mengincar Kenaikan Penjualan 60%
| Jumat, 25 April 2025 | 07:26 WIB

Hartadinata (HRTA) Mengincar Kenaikan Penjualan 60%

Kinerja PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) berpeluang meningkat di tengah tren penguatan harga emas sepanjang tahun ini. 

Sikap Trump Melunak, Investor Mulai Melirik Aset Berisiko
| Jumat, 25 April 2025 | 07:19 WIB

Sikap Trump Melunak, Investor Mulai Melirik Aset Berisiko

Sikap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mulai melunak terkait penetapan tarif ke China, mendorong penguatan sejumlah aset berisiko.

Upaya Efisiensi Unilever Indonesia (UNVR) Mulai Buahkan Hasil
| Jumat, 25 April 2025 | 07:15 WIB

Upaya Efisiensi Unilever Indonesia (UNVR) Mulai Buahkan Hasil

Kendati secara tahunan masih turun, kinerja PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mulai membaik secara kuartalan

Hari Ini Jumat (25/4), IHSG Berpotensi Limbung dan Kehilangan Tenaga
| Jumat, 25 April 2025 | 07:12 WIB

Hari Ini Jumat (25/4), IHSG Berpotensi Limbung dan Kehilangan Tenaga

Dari dalam negeri, perhatian pelaku pasar tertuju pada rilis data  money supply M2 atau jumlah uang beredar di Indonesia bulan Maret 2025. 

KPI Capai 78 Juta Barel Realisasi Total Intake
| Jumat, 25 April 2025 | 07:06 WIB

KPI Capai 78 Juta Barel Realisasi Total Intake

KPI memonitor plant availability factor (PAF). Pada kuartal I-2025, PAF tercatat 99,83%, melampaui standar minimal 99%

PLTN akan Menggantikan Pembangkit Berbasis Gas
| Jumat, 25 April 2025 | 07:03 WIB

PLTN akan Menggantikan Pembangkit Berbasis Gas

Pembangunan PLTN dalam negeri masih terkendala belum adanya studi kelayakan atau feasibility study yang memadai.

Tekanan Masih Kuat, Sulit Bagi Rupiah Bisa Menguat
| Jumat, 25 April 2025 | 07:01 WIB

Tekanan Masih Kuat, Sulit Bagi Rupiah Bisa Menguat

Masih sulit bagi rupiah untuk menguat. Inkosistensi Donald Trump menyebabkan investor cenderung menghindari valuta emerging market.

40 Investor Melirik Hulu Migas Indonesia
| Jumat, 25 April 2025 | 07:01 WIB

40 Investor Melirik Hulu Migas Indonesia

Dari 40 investor yang sedang dijajaki, setidaknya beberapa wajah baru telah menunjukkan komitmen kuat,

 Tantangan Mengadang Ekosistem Baterai EV
| Jumat, 25 April 2025 | 06:58 WIB

Tantangan Mengadang Ekosistem Baterai EV

Konsorsium LG mundur dari proyek Titan dan investasi CATL di proyek Dragon menciut lantaran perubahan pangsa pasar

INDEKS BERITA

Terpopuler