Pemegang Saham Tiffany Setujui Harga Penawaran Terakhir LVMH

Kamis, 31 Desember 2020 | 12:50 WIB
Pemegang Saham Tiffany Setujui Harga Penawaran Terakhir LVMH
[ILUSTRASI. Perhiasan di etalase gerai Tiffany & Co. di Paris, Prance, 25 November 2019. REUTERS/Gonzalo Fuentes]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - BENGALURU. Drama akuisisi Tiffany & Co oleh LVMH memasuki episode akhir. Pemegang saham peritel perhiasan asal Amerika Serikat itu, Rabu (30/12), menyetujui tawaran pembelian senilai US$ 15,8 miliar dari LVMH Prancis.

Dalam pertemuan pemegang saham khusus Tiffany yang berlangsung secara virtual, lebih dari 99% suara mendukung kesepakatan tersebut.

Baca Juga: Siapa miliarder dunia yang makin tajir dan paling drop kekayaannya di tahun ini?

LVMH, yang dipimpin miliarder Prancis, Bernard Arnault, mengajukan tawaran akuisisi atas Tiffany pada akhir tahun lalu. Namun ketika industri barang mewah tergelincir akibat pandemi Covid-19, LVMH mundur dari janjinya untuk menutup kesepakatan.

Alasan yang digunakan LVMH adalah intervensi dari Pemerintah Prancis yang meminta  penyelesaian akuisisi ditunda hingga 6 Januari. Ini mendorong Tiffany ke dalam pertempuran hukum pada bulan September untuk memaksa LVMH menghormati kesepakatan awal.

Baca Juga: Kebal dari resesi, konsumen tajir tetap memburu barang mewah Louis Vuitton

Tiffany sebelumnya mengatakan penjualannya membaik, mengutip pemulihan permintaan di Amerika Serikat menjelang musim liburan dan China, salah satu pasar terbesarnya.

LVMH kemudian menegosiasikan kembali harga kesepakatan tersebut, menurunkannya sebesar $ 425 juta. Kesepakatan itu, yang sekarang disetujui regulator pasar modal, dan diharapkan akan tuntas pada awal 2021.

Sebagaimana disepakati pada bulan Oktober, LVMH akan membayar $ 131,5 per saham, turun dari $ 135 dalam kesepakatan awal yang ditandatangani akhir tahun lalu.

Selanjutnya: Ekspansi Manufaktur China di Desember Melambat

 

Bagikan

Berita Terbaru

Wajib Setor Laporan Keuangan ke Pemerintah, Beban Bank Akan Bertambah
| Sabtu, 29 November 2025 | 04:50 WIB

Wajib Setor Laporan Keuangan ke Pemerintah, Beban Bank Akan Bertambah

PP Nomor 43 Tahun 2025 tentang Pelaporan Keuangan ini bertujuan untuk memperkuat transparansi dan akuntabilitas pelaporan keuangan nasional

Wajib Setor Laporan Keuangan ke Pemerintah, Beban Bank Akan Bertambah
| Sabtu, 29 November 2025 | 04:50 WIB

Wajib Setor Laporan Keuangan ke Pemerintah, Beban Bank Akan Bertambah

PP Nomor 43 Tahun 2025 tentang Pelaporan Keuangan ini bertujuan untuk memperkuat transparansi dan akuntabilitas pelaporan keuangan nasional

LPS Siapkan Skema Penjaminan Polis Asuransi, Ini Detailnya
| Sabtu, 29 November 2025 | 04:20 WIB

LPS Siapkan Skema Penjaminan Polis Asuransi, Ini Detailnya

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) kaji penjaminan polis asuransi hingga Rp 700 juta. Adatiga jenis jaminan untuk klaim dan pengalihan portofolio 

LPS Siapkan Skema Penjaminan Polis Asuransi, Ini Detailnya
| Sabtu, 29 November 2025 | 04:20 WIB

LPS Siapkan Skema Penjaminan Polis Asuransi, Ini Detailnya

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) kaji penjaminan polis asuransi hingga Rp 700 juta. Adatiga jenis jaminan untuk klaim dan pengalihan portofolio 

Fast Food Indonesia (FAST) Siapkan Ekspansi Ambisius
| Sabtu, 29 November 2025 | 04:20 WIB

Fast Food Indonesia (FAST) Siapkan Ekspansi Ambisius

FAST akanbuka 60 gerai baru di tahun 2026 dengan total Capex sekitar Rp 300 miliar yang 30% dari internal  dan 70%  kerjasama dengan investor.

Fast Food Indonesia (FAST) Siapkan Ekspansi Ambisius
| Sabtu, 29 November 2025 | 04:20 WIB

Fast Food Indonesia (FAST) Siapkan Ekspansi Ambisius

FAST akanbuka 60 gerai baru di tahun 2026 dengan total Capex sekitar Rp 300 miliar yang 30% dari internal  dan 70%  kerjasama dengan investor.

Bisnis Pembiayaan Mobil Bekas Mencoba Bertahan di Tengah Himpitan
| Sabtu, 29 November 2025 | 04:15 WIB

Bisnis Pembiayaan Mobil Bekas Mencoba Bertahan di Tengah Himpitan

Saat pasar mobil baru tertekan, kredit mobil seken menjadi pengharapan sejumlah multifinance agar kinerja tak semakin tergerus. 

Bisnis Pembiayaan Mobil Bekas Mencoba Bertahan di Tengah Himpitan
| Sabtu, 29 November 2025 | 04:15 WIB

Bisnis Pembiayaan Mobil Bekas Mencoba Bertahan di Tengah Himpitan

Saat pasar mobil baru tertekan, kredit mobil seken menjadi pengharapan sejumlah multifinance agar kinerja tak semakin tergerus. 

Beleid Baru Ojek Online Terancam Buntu
| Sabtu, 29 November 2025 | 04:10 WIB

Beleid Baru Ojek Online Terancam Buntu

Sampai saat ini Kemenaker masih melakukan dialog dengan pihak terkait, baik pengemudi ojol maupun aplikator.

Beleid Baru Ojek Online Terancam Buntu
| Sabtu, 29 November 2025 | 04:10 WIB

Beleid Baru Ojek Online Terancam Buntu

Sampai saat ini Kemenaker masih melakukan dialog dengan pihak terkait, baik pengemudi ojol maupun aplikator.

INDEKS BERITA