Pemerintah Asumsikan Pertumbuhan 2020 Berkisar 5,3%-5,6%

Rabu, 24 April 2019 | 07:53 WIB
Pemerintah Asumsikan Pertumbuhan 2020 Berkisar 5,3%-5,6%
[]
Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) memasang target optimistis atas perekonomian tahun depan. Ini terlihat dari sejumlah asumsi makro yang ditargetkan untuk menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun depan.

Salah satunya, asumsi pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan di kisaran 5,3%–5,6%. Batas atas kisaran itu, naik dibanding target dalam APBN 2019 5,3%. "Presiden berharap kita bisa memacu sampai 5,6%," kata Sri Mulyani, Menteri Keuangan, Selasa (23/4).

Untuk mencapai angka itu, Sri Mulyani menyatakan, sejumlah komponen perlu ditingkatkan lagi. Salah satunya, konsumsi rumah tangga yang harus tumbuh 5,2%.

Selain itu, investasi tahun depan juga diperkirakan akan tumbuh mendekati angka pertumbuhan ekonomi. Namun, pemerintah mengharapkan investasi bisa tumbuh mendekati angka 7,5%.

Untuk kinerja ekspor, diperkirakan akan bisa tumbuh 7% tahun depan. Sedangkan pertumbuhan impor akan tetap terjaga 6%. "Suplainya masih kami lihat lagi dari sisi produktivitas masing-masing sektor," tambah dia.

Sektor manufaktur masih menjadi andalan. Industri ini diharapkan mampu tumbuh lebih tinggi dari yang selama ini hanya sekitar 4%-5%.

Selain asumsi pertumbuhan ekonomi, pemerintah merancang asumsi inflasi di kisaran 2%-–4%. Sementara asumsi tingkat bunga surat perbendaharaan negara (SPN) tiga bulan, diproyeksikan sebesar 5%–5,3%. Sedangkan target asumsi kurs rupiah di rentang yang lebar, yakni Rp 14.000–Rp 15.000 per dollar AS.

Asumsi harga minyak mentah Indonesia diasumsikan US$ 60–US$ 70 per barel. Lifting minyak dan gas diperkirakan masih setara dengan yang selama ini diproduksi.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Pieter Abdullah menilai, asumsi-asumsi tersebut cukup realistis dengan kondisi tahun depan. Namun ia berharap, pemerintah masih bisa mendorong pertumbuhan ekonomi ke angka 6%.

Bagikan

Berita Terbaru

Saham Perkapalan Mengangkat Sauh, Cuma Gorengan atau Fundamental yang Mulai Berlayar?
| Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

Saham Perkapalan Mengangkat Sauh, Cuma Gorengan atau Fundamental yang Mulai Berlayar?

Sepanjang tahun 2025 berjalan, harga saham emiten kapal mengalami kenaikan harga signifikan, bahkan hingga ratusan persen.

Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII  Malah Terbang 31,85%
| Minggu, 21 Desember 2025 | 09:05 WIB

Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII Malah Terbang 31,85%

Peluncuran produk baru seperti Veloz Hybrid diharapkan bisa menjadi katalis penahan penurunan volume penjualan. 

Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari Amerika
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:31 WIB

Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari Amerika

Kebijakan QE akan mengubah perilaku investor, perbankan dan institusi memegang dana lebih hasil dari suntikan bank sentral melalui obligasi. 

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir Tahun
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir Tahun

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah 0,16% secara harian ke Rp 16.750 per dolar AS pada Jumat (19/12)

Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 Miliar
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:15 WIB

Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 Miliar

Transformasi bertahap ini dirancang untuk memperkuat ketahanan BUMI, mengurangi ketergantungan pada satu siklus komoditas.

Rajin Ekspansi Bisnis, Kinerja Grup Merdeka Masih Merana, Ada Apa?
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:06 WIB

Rajin Ekspansi Bisnis, Kinerja Grup Merdeka Masih Merana, Ada Apa?

Tantangan utama bagi Grup Merdeka pada 2026 masih berkaitan dengan volatilitas harga komoditas, terutama nikel. 

Chandra Asri Pacific (TPIA) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp 1,5 Triliun
| Minggu, 21 Desember 2025 | 07:42 WIB

Chandra Asri Pacific (TPIA) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp 1,5 Triliun

Dana bersih dari hasil obligasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan seluruhnya untuk keperluan modal kerja. 

Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Subur di 2025
| Minggu, 21 Desember 2025 | 07:00 WIB

Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Subur di 2025

Dana kelolaan reksadana syariah mencapai Rp 81,54 triliun per November 2025, meningkat 61,30% secara year-to-date (ytd). 

Menjaga Keseimbangan Cuan Bisnis Bank Syariah & ESG
| Minggu, 21 Desember 2025 | 06:10 WIB

Menjaga Keseimbangan Cuan Bisnis Bank Syariah & ESG

Di tengah dorongan transisi menuju ekonomi rendah karbon, perbankan diposisikan sebagai penggerak utama pembiayaan berkelanjutan.

Mengunci Target Pertumbuhan Ekonomi
| Minggu, 21 Desember 2025 | 06:10 WIB

Mengunci Target Pertumbuhan Ekonomi

​ Pemerintah, dengan semangat dan ambisi besar seperti biasanya, menargetkan 2026 sebagai pijakan awal menuju mimpi pertumbuhan ekonomi 8%.

INDEKS BERITA

Terpopuler