Pemerintah Berikan Izin Impor Solar Untuk ExxonMobil

Jumat, 19 Juli 2019 | 05:57 WIB
Pemerintah Berikan Izin Impor Solar Untuk ExxonMobil
[]
Reporter: Filemon Agung | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah target pemerintah mengurangi impor minyak mentah sebagai upaya menurunkan defisit neraca perdagangan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) justru membuka rekomendasi izin impor bahan bakar minyak (BBM) jenis solar ke ExxonMobil.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Plt Dirjen Migas), Djoko Siswanto mengatakan, rekomendasi untuk mendatangkan solar memang sudah pemerintah berikan.

Kondisi ini berbalik dengan kebijakan sebelumnya. Djoko sempat menyebut, pemerintah menghimbau kepada Badan Usaha (BU) untuk melakukan diskusi business to business dengan PT Pertamina (Persero) atas pembelian solar khususnya jenis CN 48.

Saat ini, pasokan solar milik Pertamina berlebih. "Dengan membeli dari Pertamina, mereka dapat solar dengan harga lebih murah lantaran tak ada biaya angkut," ungkapnya.

Jika kedua pihak tidak menemui kata sepakat dalam negosiasi pembelian solar itu, BU akan melaporkan kesempatan tersebut ke Dirjen Migas Kementerian ESDM.

Vice President Public and Government Affair ExxonMobil Indonesia Erwin Maryoto mengatakan rekomendasi impor dari Kementerian ESDM sudah diberikan kepada ExxonMobil.

Keputusan Kementerian ESDM itu sekaligus untuk melancarkan investasi ExxonMobil khususnya migas di Tanah Air. "Ini sejalan dengan arahan visi Indonesia dari Presiden Jokowi, kami menghargai upaya pemerintah dan Kementerian ESDM demi iklim investasi yang semakin baik," terangnya, Kamis (18/7).

ExxonMobil mengajukan impor jenis solar untuk sepanjang tahun 2019 atau sejak Januari sampai Desember 2019. Sepanjan tahun ini, ExxonMobil meminta rekomendasi mengimpor sebanyak solar 800.000 Kilo Liter (KL).

Adapun, ESDM menyetujui izin impor solar dalam dua tahap. Pertama adalah sebesar 226.000 KL. Adapun, rekomendasi izin impor tahap kedua untuk melengkapi kekurangan sebesar 574.000 KL

Erwin mengatakan, ExxonMobil belum bisa membeli solar dari Pertamina lantaran jenis BBM solar yang dibutuhkan ExxonMobil berbeda dengan yang dimiliki Pertamina.

Spesifikasi BBM ExxonMobil berbeda kualitas dengan kandungan Sulfur 500ppm. Tak hanya itu, ExxonMobil juga sudah terkait dengan kontrak jangka panjang dengan mitra bisnis.

"Nilainya sangat kecil, hanya 1% dari total impor migas Indonesia kuartal pertama 2019, jelas Erwin.

Yang pasti, dari kuota itu, Erwin meyakini bahwa tidak ada penambahan kuota impor untuk solar. Pasalnya, ketentuan mengenai kuota impor memang sudah disepakati sejak awal dengan pemerintah, dalam hal ini ESDM.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Transaksi E-commerce Selama Periode Ramadan & Lebaran 2025 Diprediksi Naik 20 Persen
| Sabtu, 22 Maret 2025 | 12:00 WIB

Transaksi E-commerce Selama Periode Ramadan & Lebaran 2025 Diprediksi Naik 20 Persen

Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) memproyeksikan, transaksi e-commerce Indonesia selama periode Ramadan Lebaran 2025 naik di kisaran 15%-20%.

Strategi Baru HERO Seusai Melepas Bisnis Hero Supermarket ke Afiliasi
| Sabtu, 22 Maret 2025 | 11:57 WIB

Strategi Baru HERO Seusai Melepas Bisnis Hero Supermarket ke Afiliasi

Guardian berencana terus memperluas jaringan. Saat ini Guardian menjadi kontributor utama dalam penjualan HERO

Ragam Persiapan dan Antisipasi Perjalanan Mudik dengan Mobil Listrik
| Sabtu, 22 Maret 2025 | 11:53 WIB

Ragam Persiapan dan Antisipasi Perjalanan Mudik dengan Mobil Listrik

Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo bilang, ada sekitar 1.000 SPKLU telah disiapkan di jalur mudik tahun ini.

PTK Siapkan 453 Kapal untuk Distribusi BBM
| Sabtu, 22 Maret 2025 | 11:47 WIB

PTK Siapkan 453 Kapal untuk Distribusi BBM

PTK memastikan kapal dalam kondisi sesuai standar operasional selama di pelabuhan, termasuk pemeriksaan kelengkapan kapal, layanan lepas sandar

Pembatasan Operasional Truk Ganggu Sektor Logistik
| Sabtu, 22 Maret 2025 | 11:44 WIB

Pembatasan Operasional Truk Ganggu Sektor Logistik

Pembatasan operasional angkutan barang bertujuan untuk mengurangi kemacetan saat arus mudik, tetapi di sisi lain membebani sektor logistik.

Pengusaha Menyambut Baik Wacana Penurunan Tarif Royalti Batubara
| Sabtu, 22 Maret 2025 | 11:42 WIB

Pengusaha Menyambut Baik Wacana Penurunan Tarif Royalti Batubara

Pemerintah tengah merevisi PP No. 26/ 2022 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis PNBP yang Berlaku pada Kementerian ESDM.

Transaksi E-Commerce Indonesia Kian Gendut
| Sabtu, 22 Maret 2025 | 11:38 WIB

Transaksi E-Commerce Indonesia Kian Gendut

idEA memproyeksikan total transaksi e-commerce di Indonesia bisa mencapai nilai yang sama dengan tahun lalu, yakni Rp 500 triliun-Rp 900 triliun.

Dampak Ekonomi Suram dan Kebijakan Kontroversi Pemerintah Bikin Rupiah Anjlok
| Sabtu, 22 Maret 2025 | 11:25 WIB

Dampak Ekonomi Suram dan Kebijakan Kontroversi Pemerintah Bikin Rupiah Anjlok

Ditambah lagi, Wapres Gibran Rakabuming Raka hobi melakukan kunjungan yang bisa dilakukan oleh pejabat di bawahnya. 

Perjalanan Karier Melissa Siska Juminto Presiden Direktur E-Commerce ByteDance
| Sabtu, 22 Maret 2025 | 11:10 WIB

Perjalanan Karier Melissa Siska Juminto Presiden Direktur E-Commerce ByteDance

Melihat perjalanan karier Melissa Siska Juminto dari akuntan menjadi petinggi di perusahaan e-commerce

Daya Beli Masyarakat Turun, ADHI Atur Strategi Jalankan Roda Bisnis Properti
| Sabtu, 22 Maret 2025 | 10:20 WIB

Daya Beli Masyarakat Turun, ADHI Atur Strategi Jalankan Roda Bisnis Properti

ADHI mencatatkan rendahnya realisasi pendapatan atas segmen properti dan pelayanan per 31 Desember 2024 yang menurun -40,15% YoY.

INDEKS BERITA

Terpopuler