Pemerintah Kedodoran Mengerek Pertumbuhan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia mentok di level 5% selama hampir satu dekade Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin Indonesia. Bahkan, mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS), selama sembilan tahun terakhir Jokowi berkuasa (2015-2023), rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional hanya 4,12%. Angka ini lebih rendah daripada rata-rata pertumbuhan ekonomi era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014) yang sebesar 5,72%.
Sejatinya, pemerintahan Presiden Jokowi menempuh sejumlah strategi untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bilang, pemerintah berupaya mendorong pertumbuhan dengan menurunkan Incremental Capital-Output Ratio (ICOR) Indonesia. ICOR merupakan salah satu parameter yang dapat menunjukkan tingkat efisiensi investasi di suatu negara. Semakin kecil angka ICOR, biaya investasi yang harus dikeluarkan semakin efisien juga untuk menghasilkan output tertentu.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Business Insight
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan