ILUSTRASI. Selain mengganti dengan pembangkit listrik EBT, ada opsi menyubstitusi energi primer pembangkit dengan biomassa alias co-firing. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra./hp.
Reporter: Filemon Agung | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berniat menonaktifkan pembangkit listrik berbahan bakar fosil yang sudah berusia di atas 20 tahun. Selain mengganti pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dengan pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT), ada opsi menyubstitusi energi primer pembangkit dengan biomassa alias co-firing.
Pengkajian tersebut sejalan dengan prospek industri setrum di masa depan. Tekanan pada operasional PLTU akan semakin tinggi sehingga pendanaan juga akan semakin sulit didapatkan.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.