Pemerintah Siapkan Insentif untuk Sektor yang Terkait Revolusi Industri 4.0

Rabu, 28 November 2018 | 08:30 WIB
Pemerintah Siapkan Insentif untuk Sektor yang Terkait Revolusi Industri 4.0
[]
Reporter: Grace Olivia | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID -  Satu lagi insentif pajak yang dijanjikan pemerintah akan muncul di akhir tahun ini. Dengan menyandang nama super deduction tax, insentif ini akan menyasar sektor industri tertentu yang berkaitan dengan Revolusi Industri 4.0. "Target kami mudah-mudahan semua bisa (efektif) tahun ini," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Selasa (27/11).

Dalam usulan yang diajukan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), insentif ini menyasar industri yang melakukan program pendidikan vokasi, penelitian dan pengembangan (R&D), dan menghasilkan inovasi. Industri yang mendirikan pusat pendidikan dan latihan (Pusdiklat)  hingga perusahaan-perusahaan yang membantu memberikan program pelatihan untuk siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) juga bisa mengantongi insentif ini.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

TYRE Bidik Penjualan Tumbuh 10% Tahun Ini
| Jumat, 11 April 2025 | 07:47 WIB

TYRE Bidik Penjualan Tumbuh 10% Tahun Ini

TYRE meraup penjualan ban luar sebesar Rp 416,07 miliar atau berkontribusi 70,25% dari total penjualan pada 2024.

RALS Mencermati Efek Tarif Tinggi AS
| Jumat, 11 April 2025 | 07:45 WIB

RALS Mencermati Efek Tarif Tinggi AS

Ramayana Lestari Sentosa masih akan terus berupaya memaksimalkan penjualan dengan ragam promosi yang menarik minat konsumen,

Indonesia-Abu Dhabi Garap PLTS 100 MW di Jatigede
| Jumat, 11 April 2025 | 07:42 WIB

Indonesia-Abu Dhabi Garap PLTS 100 MW di Jatigede

Kerja sama PLN dan Masdar menjadi salah satu dari empat nota kesepahaman antarpelaku usaha atawa business to business (B-to-B)

Pemerintah Memangkas Alokasi Gas ke Singapura
| Jumat, 11 April 2025 | 07:39 WIB

Pemerintah Memangkas Alokasi Gas ke Singapura

Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengungkapkan, ekspor gas dari wilayah Sumatra akan dikurangi mulai Juni 2025 dan dialihkan ke pasar domestik,

Kenaikan Tarif Royalti Sebaiknya Ditunda
| Jumat, 11 April 2025 | 07:36 WIB

Kenaikan Tarif Royalti Sebaiknya Ditunda

Pelaku usaha menilai kenaikan tarif royalti minerba bisa menjadi disinsentif di tengah upaya pemerintah menarik investasi baru.

 Pengusaha SPBU Pangkas Harga BBM Nonsubsidi
| Jumat, 11 April 2025 | 07:32 WIB

Pengusaha SPBU Pangkas Harga BBM Nonsubsidi

Penyesuaian ini tecermin dari harga BBM Pertamina, Shell, BP, dan Vivo yang kompak menurunkan tarifnya mulai awal April 2025.

Cari Dana Proyek Meikarta, Lippo Cikarang (LPCK) Rights Issue Rp 1,4 Triliun
| Jumat, 11 April 2025 | 07:11 WIB

Cari Dana Proyek Meikarta, Lippo Cikarang (LPCK) Rights Issue Rp 1,4 Triliun

Emiten properti milik Grup Lippo ini berencana mengeluarkan sebanyak-banyaknya 2,97 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 500 per saham.​

Berharap Aksi Heroik Lanjutan Para Pengelola Dana Publik di Bursa Saham
| Jumat, 11 April 2025 | 07:10 WIB

Berharap Aksi Heroik Lanjutan Para Pengelola Dana Publik di Bursa Saham

Pengelola dana pensiun seperti BP Jamsostek dan Taspen bisa menjadi liquidity provider terbesar di pasar saham dan obligasi.

Guyuran Dana Buyback Emiten Bisa Segarkan Bursa
| Jumat, 11 April 2025 | 07:10 WIB

Guyuran Dana Buyback Emiten Bisa Segarkan Bursa

Emiten tidak dapat terlalu agresif melakukan buyback. Jika kepemilikan publik turun di bawah batas, insentif pajak dapat hilang. 

Trafik Data Indosat (ISAT) Naik 21% di Lebaran 2025
| Jumat, 11 April 2025 | 07:06 WIB

Trafik Data Indosat (ISAT) Naik 21% di Lebaran 2025

Peningkatan trafik tersebut dipicu oleh tingginya penggunaan aplikasi digital oleh pelanggan selama periode ramadan dan idul fitri 2025. ​

INDEKS BERITA

Terpopuler