Pemerintah Tak Agresif, Peminat Lelang Sukuk Akan Menurun

Sabtu, 16 Oktober 2021 | 05:55 WIB
Pemerintah Tak Agresif, Peminat Lelang Sukuk Akan Menurun
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peminat lelang sukuk negara alias surat berharga syariah negara (SBSN) pada pekan depan diperkirakan menciut. Selasa (19/10), pemerintah memasang target indikatif sebesar Rp 5 triliun.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan, kondisi pasar saat ini cukup tertekan. Sebab, pelaku pasar dalam posisi wait and see menantikan implementasi tapering bank sentral AS. 

Pergerakan yield US Treasury juga cukup volatil. "Apalagi pemerintah terus menurunkan target serapan SBSN, sehingga berdampak juga terhadap minat investor baik di pasar primer maupun sekunder," kata Ramdhan, kemarin. 

Baca Juga: Pandemi Covid-19 masih membayangi, waktu yang tepat untuk gelar IPO?

Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C Permana mengungkapkan, tekanan net sell di pasar obligasi dalam sebulan terakhir juga berpotensi mempengaruhui minat lelang SBSN. Fikri tak menampik turunnya target pemerintah memberi pengaruh ke minat investor memburu SBSN di pasar lelang.

Per akhir September, realisasi penerbitan SBN bersih pemerintah sudah mencapai Rp 614,7 triliun, 73% dari target sebesar Rp 879,5 triliun. 
 
Menurut hitungan Fikri, jika pemerintah bersikap moderat, target tersebut bisa tercapai pada Oktober atau awal November. Oleh karena itu, kemungkinan besar pemerintah cenderung mengulur penerbitan dengan menahan diri tidak menyerap jor-joran.

Hanya saja, menurut Fikri, lelang SBSN secara peminat lebih stabil dibanding lelang SUN. Ia mencontohkan bagaimana penawaran masuk di lelang SUN sebelumnya mencapai Rp 80 triliun-Rp 90 triliun, kemudian turun menjadi Rp 50 triliun.

Sementara penurunan penawaran di lelang sukuk negara tidak terlalu dalam. Fikri memprediksi penawaran yang masuk Rp 30 triliun-Rp 40 triliun. Proyeksi Ramdhan, jumlah penawaran yang masuk akan mencapai Rp 25 triliun dari sebelumnya pada 5 Oktober Rp 46,06 triliun. 

Ramdhan menilai, seri sukuk jangka pendek-menengah bakal jadi incaran peserta lelang, seiring potensi ketidakstabilan yang ada terjadi di eksternal. Seri pendek-menengah yang minim volatilitas harga dan perubahan yield, juga akan jadi primadona.

Baca Juga: Reksadana Terproteksi Masih Menarik Bagi Investor Ritel

Menurut Fikri, investor domestik, terutama dari perbankan, masih akan mendominasi. "Permintaan kredit belum signifikan, jadi perbankan cari alternatif lain dan bisa menahan penurunan yield," kata dia. 

Bagikan

Berita Terbaru

Peluang serta Tantangan Bisnis Waralaba Tanpa Gerai Fisik
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 18:10 WIB

Peluang serta Tantangan Bisnis Waralaba Tanpa Gerai Fisik

Peluang utama dari waralaba tanpa outlet terletak pada pengelolaan struktur biaya. Tanpa biaya sewa yang mahal, titik impas bergeser lebih cepat.

Pemerintah Cairkan Rapel THR dan Gaji ke-13 Bagi Guru dan ASN di Daerah
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:54 WIB

Pemerintah Cairkan Rapel THR dan Gaji ke-13 Bagi Guru dan ASN di Daerah

Menkeu menetapkan tambahan Dana Alokasi Umum (DAU) demi menuntaskan pembayaran THR dan gaji ke-13 bagi guru ASN daerah.

Lonjakan Investor Dorong Perkembangan Bisnis Kustodian Bank
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:36 WIB

Lonjakan Investor Dorong Perkembangan Bisnis Kustodian Bank

BCA menilai, pertumbuhan asset under custody (AUC) mencerminkan prospek positif bisnis bank kustodian didorong kesadaran masyarakat berinvestasi.

MPX Logistics (MPXL) Diversifikasi Bisnis di Tahun Depan
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:10 WIB

MPX Logistics (MPXL) Diversifikasi Bisnis di Tahun Depan

MPXL bakal mengoptimalkan strategi diversifikasi bisnis, termasuk dengan pengembangan angkutan komoditas.

Lanjutkan Pengejaran Pajak Kelas Kakap
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:09 WIB

Lanjutkan Pengejaran Pajak Kelas Kakap

Kanwil LTO membidik 35 wajib pajak konglomerat dengan tunggakan Rp 7,52 triliun​                    

Natal, Harmoni Kasih dan Kebersamaan
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:05 WIB

Natal, Harmoni Kasih dan Kebersamaan

Setiap pemeluk agama yang ada di negeri ini perlu untuk menyuguhkan kebajikan agar menjadi pesona dunia.

Suri Tauladan
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:05 WIB

Suri Tauladan

Pemberian pinjaman dari Danantara ke Krakatau Stell harusnya mengekor ke Biofarma dan Indofarma perihal info tenor dan suku bunga pinjaman.

Potensi Lonjakan Uang Beredar Belum Mencerminkan Fundamental Ekonomi
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:52 WIB

Potensi Lonjakan Uang Beredar Belum Mencerminkan Fundamental Ekonomi

Uang beredar pada periode Desember 2025 diperkirakan akan mengalami pertumbuhan sekitar 11% hingga 13% yoy

Strategi Mandom Indonesia (TCID) Memoles Penjualan
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:50 WIB

Strategi Mandom Indonesia (TCID) Memoles Penjualan

Kinerja TCID sepanjang 2025 menunjukkan tren yang cukup baik. Merujuk laporan keuangan Januari–September 2025, penjualan tumbuh dua digit.

Suku Bunga Turun, ROI Dana Pensiun Terancam Melorot
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38 WIB

Suku Bunga Turun, ROI Dana Pensiun Terancam Melorot

Hingga Oktober 2025, kinerja investasi dapen masih mencetak pertumbuhan, dengan tingkat return on investment (ROI) di level 7,03%.

INDEKS BERITA

Terpopuler