Berita *Global

Pemerintahan Biden Mulai Menggulirkan Insentif untuk Mempertahankan Pembangkit Nuklir

Rabu, 20 April 2022 | 17:16 WIB
Pemerintahan Biden Mulai Menggulirkan Insentif untuk Mempertahankan Pembangkit Nuklir

ILUSTRASI. Presden AS Joe Biden mengadakan pertemuan virtual dengan Presiden China Xi Jinping dari Situation Room di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, Jumat (18/3/2022). The White House/Handout via REUTERS

Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemerintahan Joe Biden pada Selasa membuka kesempatan bagi pembangkit listrik tenaga nuklir di Amerika Serikat (AS) untuk mendapatkan insentif senilai US$ 6 miliar. Bantuan itu bertujuan membantu pengelola mempertahankan kegiatan operasional PTLN di saat berbagai biaya meningkat.

Sebanyak 93 reaktor tenaga nuklir di AS menghasilkan lebih dari setengah listrik bebas karbon di negara itu, menurut Departemen Energi (DOE). Sebanyak 12 reaktor telah ditutup sejak 2013 karena tidak mampu bersaing, baik dengan pembangkit energi terbarukan lainnya, maupun dengan pembangkit yang menggunakan gas alam.

PLTN menghadapi biaya keselamatan yang melonjak setelah kebocoran pembangkit listrik Fukushima di Jepang dan setelah serangan 11 September 2001. Pembangkit nuklir menghasilkan limbah beracun, yang saat ini disimpan di pabrik di 28 negara bagian.

Baca Juga: Efek Yen, Bank Sentral Jepang Kembali Menawarkan Pembelian Tak Terbatas JGB 10 Tahun

DOE mengatakan akan menerima aplikasi dari pemilik pembangkit nuklir untuk putaran pertama pendanaan dalam Program Kredit Nuklir Sipil sampai 19 Mei. Reaktor yang telah mengumumkan rencana penutupan akan diprioritaskan sebagai penerima bantuan. Program, yang menyasar pembangkit yang berlokasi di negara bagian dengan pasar listrik yang kompetitif itu, didanai oleh undang-undang (UU) infrastruktur AS yang disahkan tahun lalu.

Menteri Energi Jennifer Granholm mengatakan Pemerintah AS "menggunakan setiap alat yang tersedia" untuk memastikan ketersediaan energi bersih pada tahun 2035. Untuk memenuhi target itu, salah satu agenda adminstrasi Biden adalah memprioritaskan pembangkit nuklir yang sudah ada.

Pendistribusian pendanaan US$6 miliar akan dilakukan secara bertahap. DOE dapat memperoleh US$ 1,2 miliar selama empat tahun ke depan dengan periode empat tahun terakhir yang berakhir pada 2035. Para pejabat mengatakan pada Februari mereka berharap program tersebut dapat mulai membantu satu atau lebih pabrik tahun ini.

Baca Juga: Parade Militer Terbaru Korea Utara Diprediksi Libatkan Hingga 20.000 Tentara

PG&E berencana untuk menutup dua reaktor Diablo Canyon di California pada 2024 dan 2025. Perusahaan tidak segera menanggapi permintaan komentar. Program ini juga dapat membantu berbagai pembangkit lain, termasuk PSEG dan Constellation Energy Corp yang belum mengumumkan rencana penutupan pembangkit.

Rencana itu menuai pujian Senator Joe Manchin, seorang Demokrat konservatif yang sejauh ini menghambat undang-undang energi bersih Biden dalam payung yang lebih besar, yaitu RUU Build Back Better. Dalam beberapa pekan terakhir, dia menyatakan bisa menerima undang-undang yang memungkinkan investasi untuk memerangi perubahan iklim.

"Program ini akan membuat reaktor kami tetap beroperasi, melestarikan pekerjaan Amerika, mengurangi emisi, dan memperkuat keamanan energi kami," kata Manchin.

Terbaru