Pemilik SCTV dan Indosiar Kembali Menggadang Agenda Buyback Saham SCMA

Selasa, 09 Juni 2020 | 13:25 WIB
Pemilik SCTV dan Indosiar Kembali Menggadang Agenda Buyback Saham SCMA
[ILUSTRASI. Sutanto Hartono, Direktur Utama PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) saat diwawancarai wartawan di di SCTV Tower, Jakarta (16/5/2019. KONTAN/Nur Qolbi]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), pemilik stasiun televisi SCTV dan Indosiar menggadang rencana buyback saham.

Buyback dilakukan merujuk SEOJK 3/2020 sehingga manajemen SCMA tidak akan meminta persetujuan pemegang saham lebih dulu.

Merujuk informasi resmi yang disampaikan SCMA ke Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan berniat membeli kembali saham sebanyak-banyaknya 2.954.934.460 saham.

Atau paling banyak 20% dari modal disetor dalam perseroan, sudah memperhitungkan saham treasury yang dimiliki SCMA.

Per 30 April 2020 SCMA memiliki 84.12.934 lembar saham treasury, setara 0,57% modal disetor dalam perseroan.

SCMA menganggarkan dana buyback sebanyak-banyaknya Rp 500 miliar. Alokasi dana tersebut berasal dari saldo laba perseroan. Per 31 Maret 2020 nilainya sekitar Rp 4,096 triliun.

Baca Juga: New normal dinilai tidak akan berdampak siginifikan pada kinerja Surya Citra (SCMA)

Periode pelaksanaan buyback adalah selama tiga bulan, terhitungan sejak 9 Juni 2020 hingga 8 September 2020.

Seiring pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harga saham SCMA juga ikut terkoreksi.

Pada 19 Maret 2020, harga saham SCMA bahkan sempat menyentuh level harga terendah di Rp 635 per saham.

Setelah harga sahamnya perlahan beranjak naik. Hingga penutupan sesi pertama perdagangan hari ini (9/6) saham SCMA ada di Rp 995 per saham.

Artinya, dalam rentang waktu tersebut harga saham SCMA sudah naik 56,69%.

Realisasi minim

Sejatinya, SCMA merupakan satu diantara emiten yang rajin menggadang buyback saham.

Sebelumnya manajemen SCMA mengantongi restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 5 Desember 2018.

Periode pelaksanaannya selama 18 bulan terhitung sejak tanggal persetujuan RUPSLB.

Saat itu SCMA menganggarkan dana buyback maksimal Rp 3 triliun, termasuk biaya perantara pedagang efek dan biaya yang terkait.

Baca Juga: Elang Mahkota Teknologi (EMTK) siapkan dana Rp 1 triliun untuk buyback saham

Jumlah saham yang akan dibeli kembali sebanyak-banyaknya 10% dari modal disetor perseroan. Atau maksimum sebanyak 1.462.160.123 lembar saham.

Namun, hingga periode buyback berakhir, perhitungan KONTAN SCMA hanya merealisasikan buyback sebanyak 78.887.100 lembar saham.

Dari total anggaran pembelian kembali saham SCMA yang digadang sebanyak Rp 3 triliun, realisasinya hanya sekitar Rp 101,89 miliar.

Bagikan

Berita Terbaru

Racik Portofolio Reksadana, Optimalkan Penguatan Aset Berisiko
| Senin, 15 Desember 2025 | 15:03 WIB

Racik Portofolio Reksadana, Optimalkan Penguatan Aset Berisiko

Para fund manager lebih optimistis menghadapi 2026. Simak strategi portofolio yang disiapkan demi rapor reksadana lebih apik!

Reli TRIN Mulai Patah, Analis: Kenaikan Masih Didominasi Sentimen Non Fundamental
| Senin, 15 Desember 2025 | 10:00 WIB

Reli TRIN Mulai Patah, Analis: Kenaikan Masih Didominasi Sentimen Non Fundamental

Reli saham TRIN terpicu kehadiran Rahayu Saraswati Djojohadikusumo sebagai calon pemegang saham strategis dan Komisaris Utama.

Bencana Sumatra dan Peran Investor Dalam Menjaga Lingkungan
| Senin, 15 Desember 2025 | 09:12 WIB

Bencana Sumatra dan Peran Investor Dalam Menjaga Lingkungan

Sebagai investor dan pengelola dana yang rasional maka konsep ESG investing akan sangat penting diperhatikan.

Ramai Penerbitan Obligasi ESG Sampai Akhir Tahun
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:49 WIB

Ramai Penerbitan Obligasi ESG Sampai Akhir Tahun

Korporasi getol meluncurkan obligasi bertema ESG di tahun ini. Nilai penerbitannya melampaui tahun 2024 lalu.

Mencari Reksadana Terbaik Tahun 2025 dengan Jensen Alpha
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:36 WIB

Mencari Reksadana Terbaik Tahun 2025 dengan Jensen Alpha

Namun dalam pemilihan investasi, investor hendaknya tetap memperhatikan faktor risiko yang harus ditanggung. 

ESG & Keberlanjutan HMSP:  Mengepul Dengan Produk Bebas Asap
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:32 WIB

ESG & Keberlanjutan HMSP: Mengepul Dengan Produk Bebas Asap

Isu kesehatan dan dampak sosial melekat di perusahaan rokok. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) terus bertransisi untuk mengatasi isu tersebut.

Cadangan Devisa Akhir Tahun Berpotensi Menguat
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:23 WIB

Cadangan Devisa Akhir Tahun Berpotensi Menguat

BI mencatat, pada periode 8 hingga 11 Desember 2025, nonresiden beli neto sebesar Rp 1,14 triliun di pasar saham dan Rp 2,85 triliun di pasar SBN

Nataru Jadi Momentum Bagi Industri Ritel, Cek Target Harga Saham AMRT, ACES, dan MAPI
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:17 WIB

Nataru Jadi Momentum Bagi Industri Ritel, Cek Target Harga Saham AMRT, ACES, dan MAPI

Kinerja keuangan emiten peritel seperti AMRT, ACES, dan MAPI diprediksi bisa membaik di kuartal IV-2025.

Panca Anugrah Wisesa (MGLV) Siap Menambah Lini Produk Baru
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:05 WIB

Panca Anugrah Wisesa (MGLV) Siap Menambah Lini Produk Baru

Perusahaan akan menambah lini produk baru berupa outdoor furnitur dari salah satu nama beken asal Italia.

Manuver Keluarga Presiden Prabowo: Arsari Caplok COIN, Rahayu Saraswati Borong TRIN
| Senin, 15 Desember 2025 | 07:55 WIB

Manuver Keluarga Presiden Prabowo: Arsari Caplok COIN, Rahayu Saraswati Borong TRIN

Ekspansi bisnis keluarga Prabowo diterjemahkan pasar sebagai sinyal arah kebijakan ekonomi masa depan.

INDEKS BERITA

Terpopuler