Peminat Reksadana Terproteksi Tetap Ada, meski Bunga Turun

Jumat, 14 Agustus 2020 | 07:18 WIB
Peminat Reksadana Terproteksi Tetap Ada, meski Bunga Turun
[ILUSTRASI. Ilustrasi investasi reksadana. KONTAN/Muradi]
Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren imbal hasil deposito yang melorot membuat reksadana terproteksi kian memikat. Ini karena tipe investor reksadana terproteksi dan deposito hampir mirip.

Head of Business Development Avrist Asset Management (AM) Farash Farich mengatakan, peminat investasi deposito memiliki horizon investasi yang sama dengan investor yang berinvestasi di reksadana terproteksi.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Produsen Ban di Tanah Air Mulai Menggarap Pasar Kendaraan Listrik
| Rabu, 26 Februari 2025 | 05:01 WIB

Produsen Ban di Tanah Air Mulai Menggarap Pasar Kendaraan Listrik

Michelin pun telah menjalin kemitraan strategis dengan produsen otomotif untuk menyediakan ban original equipment (OE) bagi kendaraan listrik.

IHSG Ambrol ke 6.587 Hari Ini (25/2), Saham-Saham Ini Banyak Dijual Asing
| Rabu, 26 Februari 2025 | 04:55 WIB

IHSG Ambrol ke 6.587 Hari Ini (25/2), Saham-Saham Ini Banyak Dijual Asing

IHSG ambyar 2,41% atau setara 162,51 poin ke 6.587,09 pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (25/2).

Menyoroti Regulasi Fintech di Indonesia
| Rabu, 26 Februari 2025 | 04:44 WIB

Menyoroti Regulasi Fintech di Indonesia

Karena ada gelombang kasus manipulasi pada 2021, pemerintah China menetapkan berbagai mekanisme jaminan sebagai sebuah cara proteksi investor.

Intiland Development (DILD) Pasang Target Konservatif
| Rabu, 26 Februari 2025 | 04:25 WIB

Intiland Development (DILD) Pasang Target Konservatif

Tahun ini, pengembangan kluster-kluster baru di perumahan dan lahan existing Intiland seluas total 2.000 meter persegi tetap akan dilakukan.

Efek Relaksasi Bea Masuk Tak Signifikan ke Penerimaan Negara
| Rabu, 26 Februari 2025 | 04:25 WIB

Efek Relaksasi Bea Masuk Tak Signifikan ke Penerimaan Negara

Di 2024, penerimaan negara dari barang kiriman mencapai Rp 1,7 triliun. Dari jumlah tersebut, bea masuk mencapai Rp 647 miliar. 

Beban Berat Ekonomi Usai Kelahiran Danantara
| Rabu, 26 Februari 2025 | 04:20 WIB

Beban Berat Ekonomi Usai Kelahiran Danantara

Dalam jangka pendek, Indonesia justru berpotensi kehilangan pemasukan dan hasil yang didapat masih dalam jangka panjang. 

Produk Kemasan Impor Membanjiri Pasar, Pelaku Industri Kemasan Dalam Negeri Tertekan
| Rabu, 26 Februari 2025 | 04:05 WIB

Produk Kemasan Impor Membanjiri Pasar, Pelaku Industri Kemasan Dalam Negeri Tertekan

IPF menyadari produk kemasan impor berharga murah masih membanjiri pasar domestik, sehingga mengganggu pertumbuhan industri kemasan dalam negeri.

Porsi PDRB DKI Jakarta Masih Tertinggi di 2024, Ini Daftar Lengkap 38 Provinsi
| Selasa, 25 Februari 2025 | 18:23 WIB

Porsi PDRB DKI Jakarta Masih Tertinggi di 2024, Ini Daftar Lengkap 38 Provinsi

Provinsi DKI Jakarta masih mencatatkan produk domestik regional bruto (PDRB) terbesar di tahun 2024 dari 38 provinsi di Indonesia.

Berkat Strategi Ekspansif, Perbankan Syariah Sukses Mencetak Kinerja Apik
| Selasa, 25 Februari 2025 | 12:00 WIB

Berkat Strategi Ekspansif, Perbankan Syariah Sukses Mencetak Kinerja Apik

Pangsa pasar perbankan syariah Indonesia tercatat mengalami peningkatan, meski porsinya masih terhitung kecil

Intip Kinerja 14 Saham yang Berada di Bawah Danantara
| Selasa, 25 Februari 2025 | 10:50 WIB

Intip Kinerja 14 Saham yang Berada di Bawah Danantara

Ada 14 saham BUMN dan anak usahanya yang berada di bawah naungan BPI Danantara. Sebagian besar harga 14 saham BUMN ini masih tertekan.

INDEKS BERITA

Terpopuler