Pemuda Gen Z

Senin, 28 Oktober 2024 | 03:51 WIB
Pemuda Gen Z
[ILUSTRASI. TAJUK - Haris Hadinata]
Harris Hadinata | Redaktur Pelaksana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satu nusa, satu bangsa, satu bahasa. Sudah 96 tahun yang lalu sejak para pemuda Indonesia mengucapkan sumpah tersebut pada Kongres Pemuda Kedua, yang digelar pada 27-28 Oktober 1928. 

Presiden Republik Indonesia pertama, Soekarno, juga menempatkan pemuda di derajat yang tinggi. Mungkin Anda pernah mendengar salah satu pidatonya yang menyebut, "Beri aku 10 pemuda, maka akan kuguncang dunia!"

Tapi entah bagaimana pendapat Soekarno bila masih hidup sekarang dan membaca hasil survei yang dilakukan Intelligent.com. Survei tersebut menyiratkan, pemuda zaman sekarang kurang bisa diandalkan. Sekadar info, Intelligent adalah media dan platform online konsultasi pendidikan dan karier.

Dalam survei tersebut, Intelligent mendapati 75% perusahaan yang disurvei menilai kinerja karyawan Gen Z yang mereka rekrut tidak memuaskan. Setidaknya enam dari 10 perusahaan mengatakan mereka pernah memecat karyawan fresh graduate yang baru saja direkrut.

Perusahaan-perusahaan tersebut mendapati pekerja Gen Z kesulitan beradaptasi dengan pekerjaan. Selain itu, para pekerja Gen Z juga disebut kurang motivasi, kurang profesionalisme, serta tidak memiliki kemampuan komunikasi dan organisasi yang mumpuni.

Memang, ini riset yang dilakukan atas perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat. Di Indonesia, sepertinya kebanyakan perusahaan masih menaruh harapan pada generasi Z. Buktinya, masih banyak perusahaan mencari pegawai baru yang berusia muda.

Tapi, akses pemuda Indonesia terhadap lapangan dan kesempatan kerja masih rendah. Menilik Indeks Pembangunan Pemuda 2023, pencapaian indeks Lapangan dan Kesempatan Kerja cuma sebesar 45,0%. Menurut Kementerian Pemuda dan Olahraga, indikator ini berkaitan erat dengan peran pemuda melakukan penetrasi di pasar tenaga kerja.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase pengangguran terbuka terbesar juga ada pada generasi Z. Menilik hasil Survei Angkatan Kerja Nasional yang digelar BPS, gen Z yang masuk kategori pengangguran terbuka mencapai 16,42%, turun sedikit dari 16,46% setahun sebelumnya.

Salah satu solusi yang bisa ditawarkan adalah penguatan pendidikan karakter. Kurikulum pendidikan tidak bisa hanya mementingkan transfer ilmu praktis. Selain itu, perlu ada kurikulum yang berkelanjutan, yang tidak ikut berubah saat pemerintah berganti.

Selanjutnya: Reksadana Offshore Tertekan Ketidakpastian Suku Bunga

Bagikan

Berita Terbaru

BEI Suspensi Belasan Saham Sepanjang November, Redam Euforia Lonjakan Harga Saham IPO
| Kamis, 21 November 2024 | 18:03 WIB

BEI Suspensi Belasan Saham Sepanjang November, Redam Euforia Lonjakan Harga Saham IPO

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) cukup getol menggembok saham emiten beberapa waktu terakhir, meski di tengah kondisi pasar yang lesu.

Pasar IPO Tahun 2024 Kurang Bergairah, Otoritas Perlu Berbenah untuk Tahun 2025
| Kamis, 21 November 2024 | 17:37 WIB

Pasar IPO Tahun 2024 Kurang Bergairah, Otoritas Perlu Berbenah untuk Tahun 2025

Deloitte mengungkapkan terjadi penurunan yang signifikan perusahaan yang melaksanakan IPO di Indonesia, dibandingkan tahun sebelumnya.

Dampak Perang Dagang AS-China, Ekspor RI Turun Hingga Kebanjiran Produk Murah China
| Kamis, 21 November 2024 | 16:59 WIB

Dampak Perang Dagang AS-China, Ekspor RI Turun Hingga Kebanjiran Produk Murah China

Terpilihnya Donald Trump menimbulkan kekhawatiran terjadi perang dagang Amerika Serikat-China, seperti yang terjadi tahun 2018 silam. 

 Investasi Hilirisasi Butuh Rp 9.800 T Hingga 2040, Berikut Perincian 28 Komoditasnya
| Kamis, 21 November 2024 | 09:12 WIB

Investasi Hilirisasi Butuh Rp 9.800 T Hingga 2040, Berikut Perincian 28 Komoditasnya

PTBA menggadang hilirisasi batubara menjadi Artificial graphite dan anode sheet. Sementara ADRO berambisi menjadikannya bahan baku pupuk.

Geber Pengembangan Energi Hijau, Indonesia Butuh Rp 1.000 T Satu Dekade ke Depan
| Kamis, 21 November 2024 | 08:54 WIB

Geber Pengembangan Energi Hijau, Indonesia Butuh Rp 1.000 T Satu Dekade ke Depan

Pemerintah mengklaim bakal membantu pembangunan transmisi dan gardu induk lantaran tidak mudah untuk mencapai nilai keekonomian.. 

Mata Uang Asia Masih Sulit Bangkit
| Kamis, 21 November 2024 | 08:45 WIB

Mata Uang Asia Masih Sulit Bangkit

Mata uang Asia masih berpeluang melemah di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) setidaknya sampai akhir tahun 2024 ini.

Mengail Potensi Cuan Obligasi Korporasi
| Kamis, 21 November 2024 | 08:43 WIB

Mengail Potensi Cuan Obligasi Korporasi

Berinvestasi pada surat utang korporasi menjadi alternatif menarik bagi investor, Terlebih, di tengah kondisi pasar yang volatil 

Harga Amonia Memoles Prospek ESSA, Analis Beri Rekomendasi Buy
| Kamis, 21 November 2024 | 08:37 WIB

Harga Amonia Memoles Prospek ESSA, Analis Beri Rekomendasi Buy

Menakar prospek bisnis dan kinerja saham PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) di tengah tren laju harga amonia

Saham INDF Jadi Primadona Investor Asing, FMR Hingga SEI Investments Rajin Akumulasi
| Kamis, 21 November 2024 | 08:05 WIB

Saham INDF Jadi Primadona Investor Asing, FMR Hingga SEI Investments Rajin Akumulasi

Net foreign buy terbesar dalam lima hari terakhir tercatat berlangsung di saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

Koperasi Bisa Kelola Sumur Minyak Ilegal
| Kamis, 21 November 2024 | 07:55 WIB

Koperasi Bisa Kelola Sumur Minyak Ilegal

Undang-Undang (UU) Migas memperbolehkan entitas koperasi untuk mengelola sumur minyak tua yang selama ini dibor secara ilegal oleh masyarakat.

INDEKS BERITA

Terpopuler