Penambahan Kementerian dan Ego Sektoral

Rabu, 09 Oktober 2024 | 08:10 WIB
Penambahan Kementerian dan Ego Sektoral
[ILUSTRASI. Menteri Pertahanan yang juga Presiden terpilih Prabowo Subianto saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/9/2024). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/nz]
Fransiscus S Joyoadisumarta | Peneliti di Synergy Policies

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa minggu menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden Indonesia, informasi penambahan jumlah lembaga dan kementerian menyebar luas di media sosial. Penambahan itu menimbulkan pertanyaan tentang efisiensi dan efektivitas lembaga-lembaga yang baru dalam menyelesaikan masalah. 

Pengalaman selama ini menunjukkan bahwa hambatan utama bagi pemerintah untuk menyelesaikan program-program yang muncul, terutama dalam program yang bersilangan, adalah ego sektoral masing-masing lembaga dan kementerian.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Membandingkan Kembali Antara Investasi Saham Dan Emas
| Rabu, 09 Oktober 2024 | 10:18 WIB

Membandingkan Kembali Antara Investasi Saham Dan Emas

Bagi investor di negeri ini, membeli emas mengandung dua risiko. 

Jalan Terjal Transisi Energi di Indonesia, Masih Banyak Kesepakatan Gunakan Fosil
| Rabu, 09 Oktober 2024 | 10:00 WIB

Jalan Terjal Transisi Energi di Indonesia, Masih Banyak Kesepakatan Gunakan Fosil

Biaya CCS enam kali lebih mahal dibanding PLTB yang didukung oleh teknologi penyimpanan energi.

Aliran Hot Money di Bursa Saham Indonesia Belum Maksimal
| Rabu, 09 Oktober 2024 | 08:42 WIB

Aliran Hot Money di Bursa Saham Indonesia Belum Maksimal

Aliran dana asing yang masuk ke pasar saham Indonesia sepanjang 2024 hingga 7 Oktober, berjumlah US$ 3,08 miliar. 

Penambahan Kementerian dan Ego Sektoral
| Rabu, 09 Oktober 2024 | 08:10 WIB

Penambahan Kementerian dan Ego Sektoral

Presiden terpilih perlu mengesampingkan hal subjektif dalam pembentukan kementerian.

Makan Bergizi Perlu Rp 800 Miliar Per Hari
| Rabu, 09 Oktober 2024 | 07:47 WIB

Makan Bergizi Perlu Rp 800 Miliar Per Hari

Anggaran Badan Gizi Nasional Rp 71 triliun

Melihat Aksi Emiten Melakukan Sinergi dengan Transaksi Afiliasi
| Rabu, 09 Oktober 2024 | 07:43 WIB

Melihat Aksi Emiten Melakukan Sinergi dengan Transaksi Afiliasi

Selama dua bulan terakhir aksi korporasi yang termasuk kategori transaksi afiliasi, marak terjadi. 

Emiten Ramai-Ramai Memangkas Bisnis Batubara
| Rabu, 09 Oktober 2024 | 07:41 WIB

Emiten Ramai-Ramai Memangkas Bisnis Batubara

Menakar aksi korporasi emiten yang mulai mengurangi bisnis batubara

Memperluas Pasar Ekspor, FKS Food Sejahtera (AISA) Mencari Mitra Dagang Baru
| Rabu, 09 Oktober 2024 | 07:15 WIB

Memperluas Pasar Ekspor, FKS Food Sejahtera (AISA) Mencari Mitra Dagang Baru

Pencarian mitra dagang ini dilakukan dengan mengikuti Trade Expo Indonesia 2024.

Presiden Joko Widodo Siap Hadiri Pelantikan Prabowo
| Rabu, 09 Oktober 2024 | 07:15 WIB

Presiden Joko Widodo Siap Hadiri Pelantikan Prabowo

Setelah itu ada acara pisah sambut di Istana Merdeka.

Mencermati Ruang Fiskal dari Kebijakan PPh Badan
| Rabu, 09 Oktober 2024 | 07:14 WIB

Mencermati Ruang Fiskal dari Kebijakan PPh Badan

Menimbang plus minus kebijakan penurunan tarif PPh badan menjadi 20%

INDEKS BERITA

Terpopuler