Penasihat Presiden

Sabtu, 13 Juli 2024 | 08:05 WIB
Penasihat Presiden
[ILUSTRASI. TAJUK - Titis Nurdiana]
Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Negeri ini ajib betul. Aneka kebijakan secara ajaib muncul dan bisa membikin mata kita terbelalak. Semakin sering terjadi setahun belakangan, seiring proses Pemilu 2024.   

Revisi-revisi aturan terasa lebih bertujuan meng-goal-kan kepentingan kelompok atau pihak tertentu, bukan untuk kepentingan masyarakat.

Yang terbaru adalah tetiba wakil rakyat yakni Dewan Perwakilan Rakyat menyisipkan Revisi Undang-Undang Nomor 19 tahun 2006 tentang Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang sesungguhnya tak masuk dalam program legislasi nasional prioritas tahun 2020-2024.

Badan Legislatif Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), 9 Juli lalu, memutuskan untuk membawa RUU itu dalam rapat paripurna untuk disahkan sebagai beleid usul inisiatif DPR, setelah disepakati sembilan fraksi di rapat pleno. Menjadi tak biasa, karena penyusunan RUU dilakukan dalam waktu satu hari saja!

Ada beberapa poin penting revisi UU Wantimpres, antara lain mengganti watimpres menjadi Dewan Pertimbangan Agung (DPA), tidak ada batasan jumlah anggota DPA,  anggota DPA kelak berstatus pejabat negara serta dibolehkannya anggota partai politik dan organisasi kemasyarakatan jadi anggota DPA.

Dus, inilah yang kemudian memantik pro dan kontra. Penyusunan beleid yang superkilat, munculnya DPA kembali mengingatkan kita atas pembubaran dewan pertimbangan agung dalam revisi UU 1945.

DPA dibubarkan era Presiden Megawati dengan alasan DPA tak lagi efektif berfungsi sebagai organ penasihat Presiden. Megawati saat itu menyebut kementerian dan lembaga  serta para menterinya mampu bekerja  dengan baik, tanpa DPA.

DPA akan dihidupkan lagi. Alasannya: sehebat-hebatnya Presiden, urusannya banyak sehingga butuh penasihat, para ahli yang memberikan masukan dan pertimbangan atas putusan orang nomor satu di negara ini. Maka, jumlahnya disesuaikan kebutuhan Presiden.

Memiliki pembantu yakni para menteri, Presiden sejatinya sudah memiliki para ahli di bidangnya. Mereka adalah para ahli, orang-orang terpilih yang mumpuni dalam membantu Presiden yang memiliki kewajiban memikirkan kepentingan hajat hidup orang banyak.

Tak pelak, hidupnya lagi DPA dinilai ada maksud terselubung yakni membawa gerbong Presiden terpilih 2024-2029 yang memang besar. Penambahan jumlah Kementerian dan Lembaga yang kabarnya hingga 41 sepertinya belum cukup, sehingga butuh penasihat lagi.

Bagikan

Berita Terbaru

Penggemar Kereta Api Membangun Asa
| Minggu, 08 September 2024 | 05:10 WIB

Penggemar Kereta Api Membangun Asa

Tak sekedar mengeluarkan keluh kesah, komunitas kereta api juga melakukan edukasi. 

Pelaku Usaha yang Mengeduk Cuan dari Pelari yang Tampil Trendi
| Minggu, 08 September 2024 | 05:10 WIB

Pelaku Usaha yang Mengeduk Cuan dari Pelari yang Tampil Trendi

Ragam event olahraga lari membawa berkah bagi produsen apparel merek lokal. 

Strategi ESG Bukalapak: Bukan Alasan Meski Rapor Keuangan Masih Merah
| Minggu, 08 September 2024 | 05:10 WIB

Strategi ESG Bukalapak: Bukan Alasan Meski Rapor Keuangan Masih Merah

Melihat inisiatif dan strategi ESG Bukalapak.com (BUKA) untuk mendorong keberlanjutan bisnis.

Sejahterakan Rakyat Lagi
| Minggu, 08 September 2024 | 05:10 WIB

Sejahterakan Rakyat Lagi

Indikasi penurunan level masyarakat kelas menengah ini sejatinya sudah terlihat lama.

Menanti Peran Rumpun Bambu dari Multi Bintang
| Minggu, 08 September 2024 | 05:10 WIB

Menanti Peran Rumpun Bambu dari Multi Bintang

PT Multi Bintang Indonesia Tbk giat menanam pohon bambu. Untuk apa?

 
Bau Kolusi Saat IPO Emiten Saham di Bursa Efek Indonesia
| Sabtu, 07 September 2024 | 12:32 WIB

Bau Kolusi Saat IPO Emiten Saham di Bursa Efek Indonesia

Saat IPO banyak dokumen yang harus dikumpulkan ke regulator. 

Bursa Bullish, Reksadana Saham Mencetak Imbal Hasil Positif
| Sabtu, 07 September 2024 | 11:48 WIB

Bursa Bullish, Reksadana Saham Mencetak Imbal Hasil Positif

eksadana saham mencatatkan imbal hasil tertinggi di tahun ini pada bulan Agustus. 

Ekspansi Sunindo Cetak Hasil Positif
| Sabtu, 07 September 2024 | 11:41 WIB

Ekspansi Sunindo Cetak Hasil Positif

Melihat profil bisnis PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI) dan rencana ekspansi di tahun ini

Prajogo Pangestu Jual 12,41 Juta Saham CUAN
| Sabtu, 07 September 2024 | 09:17 WIB

Prajogo Pangestu Jual 12,41 Juta Saham CUAN

Penjualan saham CUAN ini bukan merupakan transaksi repurchase agreement. 

Penjualan Rata-Rata Tiap Toko Alfamart (AMRT) Tumbuh Sepanjang Juli 2024
| Sabtu, 07 September 2024 | 09:12 WIB

Penjualan Rata-Rata Tiap Toko Alfamart (AMRT) Tumbuh Sepanjang Juli 2024

Hingga Juli 2024, AMRT berhasil membukukan pertumbuhan rata-rata penjualan tiap toko sebesar 4%-5%.

INDEKS BERITA

Terpopuler