Pendapatan Melesat 42%, BUKA Bisa Menekan Kerugian

Rabu, 01 Desember 2021 | 04:45 WIB
Pendapatan Melesat 42%, BUKA Bisa Menekan Kerugian
[]
Reporter: Avanty Nurdiana, Kenia Intan | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mulai membaik. Pendapatan emiten ini melesat 42,09% menjadi Rp Rp 1,35 triliun di sembilan pertama bulan tahun ini. 

Kerugian emiten ini juga turun menjadi Rp 1,13 triliun, turun dari Rp 1,39 triliun. Beban penjualan dan pemasaran yang mencapai Rp 1,32 triliun menyebabkan BUKA  mencatatkan rugi usaha Rp 1,22 triliun. Rugi usaha ini turun dari 2020 yang senilai Rp 1,4 triliun. 

Manajemen Bukalapak menyebut, pendapatan BUKA tumbuh lantaran total processing value (TPV) di kuartal III 2021 tumbuh positif 45% menjadi Rp 31,2 triliun. Dus, sepanjang sembilan bulan di 2021, total processing value BUKA naik 51% secara tahunan menjadi Rp 87,9 triliun. 

Baca Juga: Harga saham BUKA loyo, MTEL menguat di perdagangan bursa Selasa (30/11)

Pertumbuhan TPV BUKA didukung peningkatan jumlah transaksi 25%, dengan average transaction value (ATV) sampai sembilan bulan pertama di 2021 naik 21%.  
Kontribusi 73% TPV Bukalapak berasal dari luar daerah tier 1 di Indonesia, di mana penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi warung serta toko ritel tradisional menunjukkan pertumbuhan yang kuat. 

Mitra Bukalapak disebut sebagai penggerak utama pertumbuhan, di mana TPV mitra pada kuartal III dan per kuartal III-2021 masing-masing bertambah 129% menjadi Rp 16 triliun dan 179% menjadi Rp 40 triliun, dibandingkan periode yang sama di 2020. 

Kontribusi mitra terhadap TPV BUKA meningkat dari 33% pada kuartal III tahun 2020 menjadi 51% pada kuartal III-2021. Pada akhir September 2021, jumlah Mitra yang telah terdaftar mencapai 10,4 juta, meningkat dari 6,9 juta di Desember 2020.

Baca Juga: Bukalapak luncurkan fitur agen BukaSend bagi mitranya

Rumor BUKA-DNET

Berbarengan dengan keluarnya kinerja BUKA, rumor hot muncul: BUKA dikabarkan tengah menjalin kongsi  dengan PT Indoritel Makmur International Tbk (DNET) pemilik Indomaret. Informasi yang beredar, keduanya akan melakukan tukar menukar saham (share swap) 7,45%. 

Informasi yang sampai KONTAN, share swap antara BUKA dan DNET akan menguntungkan kedua perusahaan.  Pengunjung BUKA yang mencapai lebih dari 34 juta per bulan bisa memanfaatkan 18.000 Indomaret milik DNET. 

Sampai berita ini naik cetak, KONTAN belum mendapat  konfirmasi dari petinggi BUKA. Sebagai gambaran, kemarin (30/11), BUKA memiliki kapitalisasi pasar Rp 58,78 triliun, sementara DNET memiliki nilai pasar Rp 47,37 triliun di bursa. 

Baca Juga: Harga saham BUKA & MTEL memerah pada perdagangan bursa Senin (29/11)

Bagikan

Berita Terbaru

KRAS Dapat Suntikan Rp 4,93 Triliun dari Danantara, Tanda Kebangkitan Baja Nasional?
| Kamis, 25 Desember 2025 | 06:00 WIB

KRAS Dapat Suntikan Rp 4,93 Triliun dari Danantara, Tanda Kebangkitan Baja Nasional?

Kenaikan harga saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) belakangan ini dinilai lebih bersifat spekulatif jangka pendek.

Klaim Purbaya Tak Terbukti, Korporasi Tahan Ekspansi, Rupiah Anjlok 7 Hari Beruntun
| Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13 WIB

Klaim Purbaya Tak Terbukti, Korporasi Tahan Ekspansi, Rupiah Anjlok 7 Hari Beruntun

Korporasi masih wait and see dan mereka mash punya simpanan internal atau dana internal. Rumah tangga juga menahan diri mengambl kredit konsumsi.

Pasca Rights Issue Saham PANI Malah Longsor ke Fase Downtrend, Masih Layak Dilirik?
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:46 WIB

Pasca Rights Issue Saham PANI Malah Longsor ke Fase Downtrend, Masih Layak Dilirik?

Meningkatnya porsi saham publik pasca-rights issue membuka lebar peluang PANI untuk masuk ke indeks global bergengsi seperti MSCI.

Mengejar Dividen Saham BMRI dan BBRI: Peluang Cuan atau Sekadar Jebakan?
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:28 WIB

Mengejar Dividen Saham BMRI dan BBRI: Peluang Cuan atau Sekadar Jebakan?

Analisis mendalam prospek saham BMRI dan BBRI di tengah pembagian dividen. Prediksi penguatan di 2026 didukung fundamental solid.

Tahun Depan Harga Komoditas Energi Diramal Masih Sideways
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:25 WIB

Tahun Depan Harga Komoditas Energi Diramal Masih Sideways

Memasuki tahun 2026, pasar energi diprediksi akan berada dalam fase moderasi dan stabilisasi, harga minyak mentah cenderung tetap sideways.

Rupiah Nyungsep dan Bayang-Bayang Profit Taking, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:20 WIB

Rupiah Nyungsep dan Bayang-Bayang Profit Taking, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini

Risiko lanjutan aksi profit taking masih membayangi pergerakan indeks. Ditambah kurs rupiah melemah, menjebol level Rp 16.700 sejak pekan lalu. ​

IHSG Berpeluang Melemah Jelang Libur Natal
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:15 WIB

IHSG Berpeluang Melemah Jelang Libur Natal

Pemicu pelemahan IHSG adalah tekanan pada saham-saham berkapitalisasi pasar besar dan aksi ambil untung (profit taking) investor.

SSIA Bisa Lebih Stabil Tahun Depan
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:10 WIB

SSIA Bisa Lebih Stabil Tahun Depan

Ruang pemulihan kinerja PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mulai terbuka, ditopang pengakuan awal penjualan lahan Subang Smartpolitan, 

Peta Bank Syariah 2026 Berubah, Cek Rekomendasi Saham BRIS & BTPS Pasca Hadirnya BSN
| Rabu, 24 Desember 2025 | 07:59 WIB

Peta Bank Syariah 2026 Berubah, Cek Rekomendasi Saham BRIS & BTPS Pasca Hadirnya BSN

Bank Syariah Nasional langsung merangsek ke posisi dua dari sisi aset dan membawa DNA pembiayaan properti.

Pesta Pora Asing di Saham BUMI, Blackrock hingga Vanguard Ramai-Ramai Serok Barang
| Rabu, 24 Desember 2025 | 07:34 WIB

Pesta Pora Asing di Saham BUMI, Blackrock hingga Vanguard Ramai-Ramai Serok Barang

Investor institusi global seperti Blackrock dan Vanguard mengakumulasi saham BUMI. Simak rekomendasi analis dan target harga terbarunya.

INDEKS BERITA