KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) menutup 2018 dengan kinerja keuangan positif. Anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) ini membukukan pendapatan Rp 6,93 triliun, naik 29% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 5,36 triliun.
Kenaikan pendapatan tersebut mampu mengompensasi kenaikan beban pokok sekitar 28% menjadi Rp 6,05 triliun. Alhasil, WTON masih mampu mencatat kenaikan laba kotor sekitar 32% menjadi Rp 882,42 miliar.
Selain itu, pemasukan dari bisnis patungan WTON juga moncer. Ini tercermin dari bagian laba pada ventura bersama perusahaan yang melompat 54% jadi Rp 24,41 miliar.
Alhasil, sepanjang 2018, WTON membukukan laba bersih Rp 486,35 miliar. Angka ini naik 44% dibanding periode 2017, Rp 337,12 miliar.
Sejalan dengan kenaikan itu, laba bersih per saham atau earning per share (EPS) WTON mengalami kenaikan dengan persentase yang sama, menjadi Ro 55,8 per saham.
Sejatinya, positifnya kinerja WTON sudah terlihat dari perolehan kontrak baru perusahaan ini. WTON membukukan kontrak baru Rp 7,7 triliun sepanjang tahun lalu.
Realisasi ini 3% di atas target sebelumnya, Rp 7,5 triliun. Kontribusi pendapatan kontrak terbesar masih dari pembangunan proyek infrastruktur, yakni sebesar 69%," ujar Yushadi, Manager Investor Relations WTON kepada KONTAN, Rabu (27/2).
Dia menambahkan, sebagian besar kontrak proyek infrastruktur yang diterima perusahaan ini merupakan proyek infrastruktur pemerintah. Porsinya mencapai 80% dari kontrak proyek infrastruktur yang diperoleh.
Manajemen WTON optimistis kinerja keuangan tahun ini akan positif. WTON menargetkan bisa meraih kontrak baru dengan nilai total sekitar Rp 9 triliun, naik sekitar 17% dibanding realisasi perolehan kontrak 2018.
Positifnya kinerja keuangan WTON turut menyegarkan pergerakan harga sahamnya. Kemarin, saham WTON ditutup naik 74 poin atau setara 15,88% ke level Rp 540 per saham. Sehingga, sejak awal tahun, harga saham WTON telah mengakumulasi kenaikan sekitar 43,62%.