Berita

Penerbitan Obligasi Multifinance Lebih Sepi

Jumat, 05 Juli 2024 | 04:50 WIB
Penerbitan Obligasi Multifinance Lebih Sepi

ILUSTRASI. Penjualan mobil di showroom Bintaro Tangerang Selatan, Selasa (24/11). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/24/11/2020.

Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerbitan surat utang oleh multifinance masih sepi. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) melaporkan industri multifinance hanya merilis surat utang senilai Rp 13,24 triliun pada paruh pertama 2024. Jumlah tersebut lebih rendah dari realisasi semester I 2023 sebesar Rp 15,11 triliun. 

Fixed Income Analyst Pefindo, Ahmad Nasrudin bilang kondisi ini berbanding terbalik dengan total penerbitan obligasi secara nasional yang melesat dari Rp 45,99 triliun pada Juni 2023 menjadi Rp 61,29 triliun sepanjang semester I 2024. 

Ahmad bilang bilang penerbitan obligasi multifinance turun sejalan dengan tren suku bunga yang lebih tinggi dibarengi jatuh tempo obligasi yang lebih rendah pada semester I 2024. Ketika suku bunga lebih tinggi, pendanaan multifinance melalui surat uang akan lebih rendah. Perusahaan pembiayaan dinilai akan lebih mengoptimalkan pendanaan melalui modal internal. 

Strategi lain adalah menerbitkan surat utang dengan tenor pendek. "Sehingga ketika jatuh tempo dalam waktu dekat, multifinance bisa melakukan refinancing dengan lebih murah ketika suku bunga mulai diturunkan oleh bank sentral," kata Ahmad, kemarin.

Baca Juga: Multifinance Genjot Kontribusi dari Captive Market

Penurunan penerbitan obligasi juga disebabkan laju pertumbuhan pembiayaan yang cenderung melambat karena lemahnya permintaan terutama dari pasar otomotif. Sehingga kebutuhan pendanaan pun cenderung menurun.

Kondisi ini juga mengerek rata-rata kupon obligasi multifinance. Untuk surat utang bertenor 1 tahun dengan rating AA misalnya naik dari 6,08% pada 2023 menjadi 6,70% pada semester I. Sedangkan obligasi dengan rating AAA bertenor sama, naik dari 5,99% jadi 6,40%.

Pantau pasar
Salah satu multifinance yang baru merilis obligasi adalah PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) senilai Rp 1 triliun. Direktur Keuangan WOM Finance Cincin Lisa bilang dana dari obligasi tersebut akan dipakai untuk modal kerja mulai dari pembiayaan konsumen, modal usaha hingga sewa pembiayaan.

Sepanjang 2024, Cincin bilang perseroan menargetkan penerbitan obligasi sebesar Rp 2 triliun. Namun untuk saat ini WOM Finance masih melihat kondisi dan kebutuhan pasar terkait potensi penerbitan obligasi berikutnya. Perseroan mesti memastikan penerbitan obligasi merupakan langkah tepat dalam menghadapi tantangan pasar yang dihadapi.

Baca Juga: Multifinance Antisipasi Serangan Siber

Vice Chairman of The Executive Board PT Indomobil Finance Indonesia Gunawan Effendi bilang pihaknya juga baru merilis obligasi pada akhir semester I. "Target awal penerbitan sebenarnya Rp 1 triliun, tetapi permintaan tinggi mencapai Rp 3,4 triliun. Akhirnya, kami menerbitkan sebesar Rp 2,8 triliun," ujar Gunawan. Dia bilang kupon obligasi tersebut naik untuk tenor 1 tahun. Namun tenor 3 dan 5 tahun justru turun.  

Selanjutnya: Likuiditas Ketat, Volume Transaksi Pasar Uang Antar Bank Meningkat

Terbaru
IHSG
7.253,37
0.45%
32,48
LQ45
906,64
0.75%
6,79
USD/IDR
16.341
-0,28
EMAS
1.395.000
0,00%
Terpopuler