KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nyatanya, tak perlu serangan siber canggih untuk membobol bank di era digital. Di tengah euforia bisnis bank digital, dugaan pembobolan dana nasabah kembali terjadi.
Pengusaha properti asal Makassar, Andi Idris Manggabarani mengaku kehilangan dana deposito senilai Rp 45 miliar di Bank BNI. Nasabah BNI Emerald ini mengalihkan tabungannya di BNI ke dalam bentuk deposito sejak Juli 2020 dengan total Rp 70 miliar. Andi menerima bilyet giro layaknya deposan lain. Adapun suku bunga 3,5% hingga 6,6%, tergantung program yang sedang ditawarkan BNI
Februari 2021, Andi berniat mencairkan depositonya Rp 30 miliar. Namun, ia hanya memperoleh Rp 25 miliar. Tak sesuai orderan, ia mendapati penjelasan manajemen BNI Makassar, deposito miliknya tak terdata di sistem BNI. "Andai saya hanya mencairkan Rp 20 miliar, saya tak pernah tahu dana deposito saya tak tercatat dalam sistem BNI," kata pemilik PT Anugerah Aset Utama ini, kepada KONTAN, Sabtu (11/9).
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Business Insight
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan