Pengendali Alam Sutera Repo 373 Juta Saham ASRI

Rabu, 05 Februari 2020 | 09:15 WIB
Pengendali Alam Sutera Repo 373 Juta Saham ASRI
[ILUSTRASI. Direktur PT Sutera Agung Properti Boy Noviyandi (kiri) bersama General Manager Marketing PT Sutera Agung Properti Agung Nugroho (kanan) menerangkan mengenai Saimata Suites lewat maket, usai seremoni Topping Off Apartemen Saumata Suites di Alam Sutera, Tan]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transaksi repo (repurchase agreement) dalam skala besar berlangsung atas saham PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).

Transaksi repo tersebut dilakukan oleh pemegang saham pengendali ASRI, yakni PT Manunggal Prime Development.

Informasi ini merujuk pada laporan kepemilikan efek yang disampaikan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 3 Februari 2020.

PT Manunggal Prime Development melepas 373 juta saham ASRI dalam skema repo kepada MKES Client Repo.

MKES adalah singkatan Maybank Kim Eng Sekuritas, dengan alamat yang identik, yakni di Sentral Senayan III Building di Jl. Asia Afrika No. 8, Jakarta Pusat.

Baca Juga: Moody's turunkan peringkat Alam Sutera Realty (ASRI), begini kata analis

Saham sebanyak 373 juta lembar itu setara dengan 1,9% dari total saham ASRI.

Dus, PT Manunggal Prime Development kini tinggal menguasai 17,20% saham ASRI, turun dari posisi per 31 Januari 2020 yang 19,10%.

Di sisi lain, pada saat bersamaan kepemilikan MKES-Client Repo di ASRI bertambah dari 10,82% menjadi 12,72%.

Pakai GMRA

Oh ya, transaksi Repo merupakan transaksi jual efek dengan janji membeli kembali pada waktu dan harga yang telah ditetapkan.

Merujuk informasi resmi di situs Maybank Kim Eng Sekuritas, broker tersebut memang memberikan fasilitas repo kepada nasabahnya.

Bunga yang dibebankan sebesar 17% hingga 20% per tahun dengan minimal pembiayaan Rp 2 miliar.

Sementara jangka waktunya antara 14 hari hingga 360 hari. 

Maybank Kim Eng Sekuritas menggunakan global master repurchase agreement (GMRA) sebagai dasar dalam perjanjian transaksi repo.

Ini sesuai dengan surat edaran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 33/ SEOJK.04/2015.

Baca Juga: Anak usaha Alam Sutra (ASRI) kantongi izin perubahan surat utang

Jika menilik grafik, harga saham ASRI sendiri tengah berada dalam fase konsolidasi jangka panjang, dengan kecenderungan melemah.

Dalam lima tahun terakhir saja, usai mencapai harga tertinggi di Rp 690 pada 20 Februari 2015, secara bergelombang harga sahamnya terus bergerak turun.

Pada penutupan perdagangan 4 Februari 2020, saham ASRI ada di Rp 185 per saham.

Bagikan

Berita Terbaru

Imbal Hasil SBN Naik: Beban Utang APBN Meningkat, Bagaimana Dampaknya?
| Kamis, 25 Desember 2025 | 19:34 WIB

Imbal Hasil SBN Naik: Beban Utang APBN Meningkat, Bagaimana Dampaknya?

Kenaikan imbal hasil SBN menjadi salah satu tanda perubahan sentimen pasar terhadap risiko fiskal dan arah ekonomi domestik.

IHSG Paling Bapuk di Asia Tenggara Pekan Ini, Turun 0,83% Dalam 3 Hari
| Kamis, 25 Desember 2025 | 13:43 WIB

IHSG Paling Bapuk di Asia Tenggara Pekan Ini, Turun 0,83% Dalam 3 Hari

IHSG melemah 0,83% untuk periode 22-24 Desember 2025. IHSG ditutup pada level 8.537,91 di perdagangan terakhir, Rabu (24/12).

Saham Terafiliasi Grup Bakrie Terbang, Kini Tersisa Jebakan atau Masih Ada Peluang?
| Kamis, 25 Desember 2025 | 11:05 WIB

Saham Terafiliasi Grup Bakrie Terbang, Kini Tersisa Jebakan atau Masih Ada Peluang?

Potensi kenaikan harga saham terafiliasi Bakrie boleh jadi sudah terbatas lantaran sentimen-sentimen positif sudah priced in.

Imbal Hasil SRBI Naik di Akhir Tahun Meski BI Rate Stabil
| Kamis, 25 Desember 2025 | 10:08 WIB

Imbal Hasil SRBI Naik di Akhir Tahun Meski BI Rate Stabil

Imbal hasil instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang turun sejak awal tahun, berbalik naik dalam dua bulan terakhir tahun 2025.

Laba Diprediksi Tergerus, PTBA Terjepit Bea Keluar Batubara dan Downtrend Harga Saham
| Kamis, 25 Desember 2025 | 10:05 WIB

Laba Diprediksi Tergerus, PTBA Terjepit Bea Keluar Batubara dan Downtrend Harga Saham

Sebagai pelopor, PTBA berpeluang menikmati insentif royalti khusus untuk batubara yang dihilirisasi.

Prospek Batubara 2026 Menantang, Indonesia di Posisi Maju Kena Mundur Juga Kena
| Kamis, 25 Desember 2025 | 09:05 WIB

Prospek Batubara 2026 Menantang, Indonesia di Posisi Maju Kena Mundur Juga Kena

Harga batubara Australia, yang menjadi acuan global, diproyeksikan lanjut melemah 7% pada 2026, setelah anjlok 21% di 2025. 

Bisnis Blue Bird Diprediksi Masih Kuat di 2026, Tidak Digoyah Taksi Listrik Vietnam
| Kamis, 25 Desember 2025 | 08:10 WIB

Bisnis Blue Bird Diprediksi Masih Kuat di 2026, Tidak Digoyah Taksi Listrik Vietnam

Fitur Fixed Price di aplikasi MyBluebird mencatatkan pertumbuhan penggunaan tertinggi, menandakan preferensi konsumen terhadap kepastian harga.

Meski Cuaca Ekstrem Gerus Okupansi Nataru, Santika Hotels Tetap Pede Tatap 2026
| Kamis, 25 Desember 2025 | 07:10 WIB

Meski Cuaca Ekstrem Gerus Okupansi Nataru, Santika Hotels Tetap Pede Tatap 2026

Santika Hotels & Resorts menyiapkan rebranding logo agar lebih relevan dan dapat diterima oleh seluruh lapisan generasi.

Kebijakan Nikel 2026 Dongkrak Saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL)
| Kamis, 25 Desember 2025 | 06:37 WIB

Kebijakan Nikel 2026 Dongkrak Saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL)

Pemerintah rem produksi nikel ke 250 juta ton 2026 untuk atasi surplus 209 juta ton. NCKL proyeksi laba Rp 10,03 triliun, rekomendasi buy TP 1.500

KRAS Dapat Suntikan Rp 4,93 Triliun dari Danantara, Tanda Kebangkitan Baja Nasional?
| Kamis, 25 Desember 2025 | 06:00 WIB

KRAS Dapat Suntikan Rp 4,93 Triliun dari Danantara, Tanda Kebangkitan Baja Nasional?

Kenaikan harga saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) belakangan ini dinilai lebih bersifat spekulatif jangka pendek.

INDEKS BERITA

Terpopuler