Penggerak Indeks

Senin, 21 Februari 2022 | 09:00 WIB
Penggerak Indeks
[]
Reporter: Harian Kontan | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perdagangan saham berlangsung semarak sepanjang dua bulan pertama tahun ini. Pada penutupan perdagangan Jumat kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali memperbarui rekor tertingginya dengan menyentuh posisi  6.892,82.  

Jika diukur dalam periode tahun berjalan, dalam kurun waktu kurang dari dua bulan saja, IHSG tumbuh 4,73%. Angka ini nyaris separuh dari pertumbuhan IHSG sepanjang tahun lalu, yaitu 10,08%.

Kenaikan indeks acuan itu sejalan dengan arus masuk dana asing yang deras sepanjang tahun ini.

Dana asing berstatus net buy selama pekan ini, dengan nilai Rp 3,79 triliun. Nilainya memang turun lumayan besar jika dibandingkan dengan net buy minggu lalu yang mencapai Rp 7,64 triliun.

Net buy yang terjadi pekan ini memperbesar angka dana asing yang masuk ke bursa saham kita, menjadi Rp 19,18 triliun.

Namun jika ingin mengetahui lebih rinci apa saja saham yang menggerakkan IHSG sepanjang bulan ini, kita bisa menyimak data perdagangan harian yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dari publikasi data perdagangan harian per tanggal 18 Februari 2022  kita bisa mengetahui apa saja saham yang mengalami peningkatan harga hingga mendorong IHSG ke rekor tertingginya sepanjang sejarah.

Saham-saham yang menjadi pendorong terbesar IHSG sepanjang tahun ini, mudah ditebak. Urutan pertama hingga keempat adalah BBCA, BBRI, TLKM dan BMRI. Peningkatan harga masing-masing  saham, secara berurutan yaitu 8,6%, 7,8%, 8,9% dan 11,7%.

Dari kesepuluh penggerak utama indeks sepanjang tahun ini, ada tiga yang mencetak kenaikan harga di atas 100%. Peningkatan harga tertinggi dialami saham ADMR. Besarannya? Hingga 1.100%.

Dengan peningkatan harga sebesar 218,6%, SUPR menjadi mover IHSG dengan peningkatan harga tertinggi kedua. Sepanjang pekan ini, harga saham SUPR berlari kencang, dengan naik di kisaran 19,9% hingga 20% setiap harinya.

Pergerakan saham SUPR semakin menarik perhatian karena lompatan harga itu terjadi dalam volume perdagangan yang super minim. Tepatnya, 14 lot saja sepekan lalu.

MSIN menjadi penggerak indeks dengan pertumbuhan harga tertinggi, 146%. Dengan volume perdagangan tinggi, MSIN bergerak cepat selama dua bulan pertama. Memulai perdagangan di tahun ini seharga Rp 2.480, harga MSIN pada penutupan Jumat adalah Rp 6.100.               

Bagikan

Berita Terbaru

Tarik Ulur Prospek Saham INDY, Reli Masih Bertumpu Cerita Tambang Emas
| Selasa, 16 Desember 2025 | 10:00 WIB

Tarik Ulur Prospek Saham INDY, Reli Masih Bertumpu Cerita Tambang Emas

Dengan level harga yang sudah naik cukup tinggi, saham PT Indika Energy Tbk (INDY) rentan mengalami aksi ambil untung.

Laba Kuartalan Belum Moncer, Saham Solusi Sinergi Digital (WIFI) Jadi Lumer
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:21 WIB

Laba Kuartalan Belum Moncer, Saham Solusi Sinergi Digital (WIFI) Jadi Lumer

Secara month-to-date, saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI)  sudah mengalami penurunan 5,09%. ​

Pemegang Saham Pengendali Surya Permata Andalan (NATO) Berpindah Tangan
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:16 WIB

Pemegang Saham Pengendali Surya Permata Andalan (NATO) Berpindah Tangan

Emiten perhotelan, PT Surya Permata Andalan Tbk (NATO) mengumumkan perubahan pemegang saham pengendali.

KKGI Akan Membagikan Dividen Tunai Rp 82,8 Miliar
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:11 WIB

KKGI Akan Membagikan Dividen Tunai Rp 82,8 Miliar

Besaran nilai dividen ini mengacu pada laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk KKGI per akhir 2024 sebesar US$ 40,08 juta. 

Arah Suku Bunga Bergantung pada Pergerakan Rupiah
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:06 WIB

Arah Suku Bunga Bergantung pada Pergerakan Rupiah

Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan menahan suku bunga acuannya pada bulan ini, namun tetap ada peluang penurunan

Menanti Cuan Bagus dari Rally Santa Claus
| Selasa, 16 Desember 2025 | 08:46 WIB

Menanti Cuan Bagus dari Rally Santa Claus

Saham-saham big caps atau berkapitalisasi besar di Bursa Efek Indonesia berpotensi terpapar fenomena reli Santa Claus.

Korporasi Kembali Injak Rem Utang Luar Negeri
| Selasa, 16 Desember 2025 | 08:42 WIB

Korporasi Kembali Injak Rem Utang Luar Negeri

Utang luar negeri Indonesia per akhir Oktober 2025 tercatat sebesar US$ 423,94 miliar               

Nasib Rupiah di Selasa (16/12) Menanti Data Ekonomi
| Selasa, 16 Desember 2025 | 07:00 WIB

Nasib Rupiah di Selasa (16/12) Menanti Data Ekonomi

Pada Senin (15/12), kurs rupiah di pasar spot turun 0,13% menjadi Rp 16.667 per dolar Amerika Serikat (AS).

Obligasi Korporasi Tetap Prospektif di Era Bunga Rendah
| Selasa, 16 Desember 2025 | 06:30 WIB

Obligasi Korporasi Tetap Prospektif di Era Bunga Rendah

Penerbitan surat utang korporasi pada tahun 2025 melonjak ke rekor tertinggi sebesar Rp 252,16 triliun hingga November.

 Harbolnas Mendongkrak Transaksi Paylater Perbankan
| Selasa, 16 Desember 2025 | 06:30 WIB

Harbolnas Mendongkrak Transaksi Paylater Perbankan

Momentum Harbolnas yang berlangsung menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendorong permintaan layanan paylater

INDEKS BERITA

Terpopuler