Penguatan Rupiah Terhambat

Selasa, 12 Februari 2019 | 06:13 WIB
Penguatan Rupiah Terhambat
[]
Reporter: Dimas Andi, Yusuf Imam Santoso | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan nilai tukar rupiah mulai terhambat. Mata uang Garuda ini kembali ke area Rp 14.000 per dollar Amerika Serikat (AS). Tapi para analis memperkirakan rupiah masih bisa menguat lagi asalkan sentimen global kembali positif dan perbaikan fundamental ekonomi dalam negeri tercapai.

Sebagaimana diketahui, kurs spot rupiah melemah 0,57% ke level Rp 14.034 per dollar AS pada penutupan perdagangan Senin (12/2). Tapi, rupiah masih menguat 2,47% bila dihitung sejak awal tahun ini.

Ekonom Bank Central Asia David Sumual menuturkan, pelemahan rupiah kali ini dipicu oleh kombinasi sentimen eksternal dan internal. Dari eksternal, para pelaku pasar global kembali dicemaskan ketidakpastian negosiasi dagang antara AS dan China.

Apalagi, Presiden AS Donald Trump menyatakan belum akan menemui Presiden China Xi Jinping sebelum tenggat gencatan perang dagang pada 1 Maret 2019.

Tekanan rupiah bertambah setelah defisit neraca transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) Indonesia 2018 membengkak jadi US$ 31,1 miliar, setara 2,98% dari produk domestik bruto (PDB). Padahal di 2017, CAD Indoneia hanya US$ 17,3 miliar, setara 1,7% dari PDB.

Analis Asia Trade Point Futures Deddy Yusuf Siregar menambahkan, keputusan pemerintah menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tidak serta merta berdampak positif. Sebab, konsumsi BBM di kalangan masyarakat berpotensi naik.

Ujung-ujungnya, impor migas tetap tinggi. Tren penurunan harga minyak dunia tidak terlalu terasa kalau impor migas Indonesia tetap tinggi, padahal impor ini yang sangat berpengaruh ke posisi CAD, ungkap Deddy.

Rupiah sebenarnya masih berpeluang bangkit. Salah satu pemicunya adalah tingginya arus dana asing yang masuk ke pasar keuangan Indonesia. Di pasar obligasi pemerintah, kepemilikan asing sudah mencapai Rp 925,68 triliun hingga Kamis (7/2).

Arus dana asing berpotensi menahan pelemahan rupiah. Hanya saja, tren seperti itu terjadi sebelum data CAD Indonesia dirilis dan isu perundingan dagang AS-China belum kembali memanas.

David juga menilai, dana asing masih akan masuk dalam jumlah cukup besar ke pasar keuangan Indonesia beberapa waktu mendatang. Apalagi, inflasi domestik masih rendah, sehingga Indonesia mampu menawarkan real interest rate yang menarik.

Hal ini menjadi modal berharga bagi rupiah untuk kembali ke level Rp 13.000 per dollar dalam jangka menengah hingga panjang. Kalaupun rupiah kembali tertekan sentimen eksternal, pelemahannya tidak jauh-jauh dari level Rp 14.000 per dollar AS.

Head of Economic & Research UOB Indonesia Enrico Tanuwidjaja memperkirakan, dalam jangka pendek, rupiah berpotensi konsolidasi di kisaran Rp 13.800–Rp 14.000 per dollar AS. Namun, akhir tahun nanti rupiah diprediksi ada di Rp 14.400 per dollar AS.

Level tersebut dianggap cukup wajar, mengingat struktur fundamental ekonomi Indonesia belum banyak perubahan, papar Enrico.

Upaya pemerintah dalam mengurangi defisit transaksi berjalan masih patut ditunggu. Mulai dari implementasi kebijakan B20, meningkatkan ekspor di luar komoditas, hingga mencari pasar ekspor baru guna mengantisipasi efek perang dagang dan perlambatan ekonomi dunia.

Jika sentimen CAD bisa diminimalisir, kurs rupiah berpotensi kembali melesat naik. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih terbilang positif.

Setali tiga uang, ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan, nilai wajar rupiah dengan kondisi fundamental seperti saat ini ada dalam rentang Rp 13.900–Rp 14.100 per dollar AS.

Bagikan

Berita Terbaru

Menengok Pemegang Saham DCII Yang Kekayaannya Bertambah Puluhan Triliun dalam Sepekan
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 15:00 WIB

Menengok Pemegang Saham DCII Yang Kekayaannya Bertambah Puluhan Triliun dalam Sepekan

Hanya dalam sepekan harga saham DCII, emiten bidang penyedia layanan penyimpanan data server ini, meroket 62,19%.​

Prajogo Pangestu Rajai Bursa Efek, Kapitalisasi Pasar Grup Tembus Rp 2.395 Triliun
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 12:23 WIB

Prajogo Pangestu Rajai Bursa Efek, Kapitalisasi Pasar Grup Tembus Rp 2.395 Triliun

Per Jumat (18/7), nilai kapitalisasi pasar saham Prajogo Pangestu mencapai Rp 2.444,74 triliun, setara 18,69% total kapitalisasi pasar IDX.

Adrian Maulana, Terus Belajar dalam Dunia Investasi
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 10:22 WIB

Adrian Maulana, Terus Belajar dalam Dunia Investasi

Adrian juga rajin membaca buku tentang investasi. Ia termasuk orang yang tidak pelit untuk membeli hingga puluhan buku terkait dunia investasi.

Sepekan, Kurs Rupiah Melemah Terhadap Dolar AS, Ini Penyebabnya
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 10:06 WIB

Sepekan, Kurs Rupiah Melemah Terhadap Dolar AS, Ini Penyebabnya

Dolar AS berbalik melemah  merespons pidato dovish pejabat  The Fed yang menyerukan pemangkasan suku bunga segera dilakukan FOMC akhir bulan ini.

Profit 24,95% Setahun, Cek Harga Emas Antam Hari Ini (19 Juli 2025)
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 08:34 WIB

Profit 24,95% Setahun, Cek Harga Emas Antam Hari Ini (19 Juli 2025)

Harga emas batangan Antam 24 karat 19 Juli 2025 di Logammulia.com Rp 1.927.000 per gram, harga buyback Rp 1.773.000 per gram.

Petrosea (PTRO) Meraih Pinjaman BBNI Rp 2,19 Triliun
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 07:56 WIB

Petrosea (PTRO) Meraih Pinjaman BBNI Rp 2,19 Triliun

PT Petrosea Tbk (PTRO) menandatangani perjanjian pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) senilai US$ 135 juta, setara Rp 2,19 triliun.

Semester I-2025, Laba PAM Mineral (NICL) Melejit 386%
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 07:51 WIB

Semester I-2025, Laba PAM Mineral (NICL) Melejit 386%

Di sepanjang enam bulan pertama tahun ini, kinerja top line dan bottom line PT PAM Mineral Tbk (NICL) melesat signifikan.​

Prospek Emiten Terdongkrak Harga Mineral
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 07:46 WIB

Prospek Emiten Terdongkrak Harga Mineral

Harga sejumlah komoditas logam mineral di pasar global terus mencatatkan kenaikan di sepanjang tahun 2025 berjalan.

Sentimen Lokal dan Global Mendorong IHSG Menguat 3,75% Dalam Sepekan
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 07:37 WIB

Sentimen Lokal dan Global Mendorong IHSG Menguat 3,75% Dalam Sepekan

Penguatan IHSG di pekan ini, antara lain, ditopang rilis data ekonomi China, data inflasi Amerika Serikat (AS) dan saham-saham konglomerasi.

Pancaran Samudera Transport Membentangkan Layar di Bursa Saham
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 07:30 WIB

Pancaran Samudera Transport Membentangkan Layar di Bursa Saham

Mengupas profil dan rencana bisnis PT Pancaran Samudera Transport Tbk (PSAT) pasca menggelar penawaran saham perdana

INDEKS BERITA

Terpopuler