Pengurus Bank BUMN Perlu Penyegaran

Selasa, 14 Mei 2019 | 14:48 WIB
Pengurus Bank BUMN Perlu Penyegaran
[]
Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk, Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan melakukan penyegaran jajaran kepengurusan bank-bank pelat merah. Perombakan manajemen akan digelar melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) bank milik BUMN yang digelar sepanjang pekan ini.

Bank BNI lebih dulu menggelar RUPS, kemarin (13/5). Hasil RUPS memutuskan, pemegang saham bank berlogo angka 46 ini hanya melakukan perombakan susunan komisaris. Sedangkan pada susunan direksi tidak mengalami perubahan. Perseroan ini hanya mengubah nomenklatur atau tata nama saja.

Hambra Samal diangkat mengisi jabatan Wakil Komisaris Utama BNI menggantikan Wahyu Kuncoro. Adapun Ratih Nurdiati diangkat sebagai anggota komisaris menggantikan Bistok Simbolon. Hambra sebelumnya tercatat menjadi Komisaris PT Semen Indonesia Tbk yang selesai per April 2018 dan saat ini menjadi komisaris PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). Di Kementerian BUMN, ia menjabat sebagai Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis

Sementara Ratih Nurdiati merupakan Wakil Sekretaris Kabinet (Waseskab) yang saat ini menjabat sebagai komisaris Perusahaan Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (PT Taspen). "Ratih Nurdiati dan Hambra memiliki karier di pemerintah. Pak Hambra sudah sering bantu kami di bagian hukum sehingga sudah cukup paham dengan bisnis perbankan," kata Achmad Baiquni, Direktur Utama BNI, Senin (13/5).

Tiga bank plat merah lain akan menyusul menggelar RUPS Tahunan pada pekan ini. Bank Rakyat Indonesia (BRI) dijadwalkan menggelar RUPS pada 15 Mei 2019, Bank Mandiri pada 16 Mei 2019 dan Bank Tabungan Negara (BTN) pada 17 Mei 2019. Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), perubahan susunan pengurus masuk menjadi agenda RUPS Tahunan ketiga bank plat merah tersebut.

Direktur Risiko, Strategi dan Kepatuhan BTN Mahelan Prabantarikso mengaku tidak mengetahui siapa direksi yang akan digeser dalam RUPS mendatang. "Saya tidak tahu karena itu wewenang dari pemegang saham," ujarnya.

Kepala Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma menilai, rencana perombakan jajaran direksi bank pelat merah tidak akan terlalu berpengaruh terhadap performa bank ke depannya. Sebab hal tersebut merupakan siklus yang pasti akan terjadi di seluruh perusahaan BUMN terutama perbankan. "Kalau direktur utama mungkin dari kalangan individu yang dekat dengan pemerintah. Sedangkan jajaran direksi biasanya kalangan profesional," ujar Suria, Senin (13/5).

Justru menurut Suria, posisi terpenting adalah di kursi direktur keuangan yang membawahi tata kelola keuangan sebuah perusahaan. Adapun di era digital saat ini yang butuh banyak inovasi serta perubahan iklim perusahaan, menurut Suria tidak melulu harus dari sang nahkoda.

Inovasi bisa datang dari jajaran direksi, bahkan dari kepala bagian. Itu tergantung prioritas masing-masing bank beradaptasi di era digital seperti sekarang.

Direktur Utama Bank BUMN
Nama Dirut Bank Tahun Kelahiran Periode Menjabat
Suprajarto BRI 1956 2017-2022
Kartika Wirjoatmodjo Bank Mandiri 1973 2016-2021
Achmad Baiquni BNI 1957 2015-2020
Maryono BTN 1955 2012-2017 dan 2017-2022

.

Bagikan

Berita Terbaru

Menanti Tuah Window Dressing di Pekan Pendek, Cermati Saham-Saham Ritel Ini
| Selasa, 23 Desember 2025 | 11:58 WIB

Menanti Tuah Window Dressing di Pekan Pendek, Cermati Saham-Saham Ritel Ini

Saham ritel berpotensi bangkit di sisa 2025. Simak proyeksi pertumbuhan laba 2026 dan rekomendasi saham ACES, MIDI, hingga ERAA.

Niharika Yadav: Inflasi Medis Masih Jadi Tantangan ke Depan
| Selasa, 23 Desember 2025 | 11:40 WIB

Niharika Yadav: Inflasi Medis Masih Jadi Tantangan ke Depan

Penerapan sejumlah regulasi baru dan tingginya inflasi medis akan mempengaruhi bisnis asuransi jiwa di Indonesia di 2026

Laba Melonjak 51% tapi Saham DSNG Justru Tergelincir, Saatnya Masuk Atau Wait & See?
| Selasa, 23 Desember 2025 | 08:17 WIB

Laba Melonjak 51% tapi Saham DSNG Justru Tergelincir, Saatnya Masuk Atau Wait & See?

Prospek kinerja DSNG di 2026 dinilai solid berkat profil tanaman sawit muda dan permintaan CPO yang kuat.

OJK dan KSEI Meluncurkan Integrasi Sistem Perizinan Reksadana
| Selasa, 23 Desember 2025 | 08:15 WIB

OJK dan KSEI Meluncurkan Integrasi Sistem Perizinan Reksadana

Langkah ini  untuk menyederhanakan proses, meningkatkan kepastian layanan, dan memperkuat tata kelola pendaftaran produk investasi reksadana. 

Anak Usaha DOID Perpanjang Kontrak DOID di Tambang Blackwater, Nilainya Segini
| Selasa, 23 Desember 2025 | 08:11 WIB

Anak Usaha DOID Perpanjang Kontrak DOID di Tambang Blackwater, Nilainya Segini

Kontrak tersebut terkait tambang Blackwater. Perpanjangan kontrak yang diperoleh pada 21 Desember 2025 tersebut bernilai sekitar A$ 740 juta. 

Emiten Semen Bisa Pulih Secara Bertahap, Simak Rekomendasi Sahamnya
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:45 WIB

Emiten Semen Bisa Pulih Secara Bertahap, Simak Rekomendasi Sahamnya

Emiten sektor semen berpeluang memasuki fase pemulihan pada 2026 setelah melewati tahun yang menantang.

Tax Holiday Deras, Investasi IKN Terkuras
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:43 WIB

Tax Holiday Deras, Investasi IKN Terkuras

Tercatat 290 perusahaan memperoleh tax holiday, dengan 102 perusahaan telah beroperasi dan merealisasikan investasi sebesar Rp 480 triliun.

Produksi Nikel di 2026 Dibatasi, Saham NCKL, INCO, HRUM, hingga ANTM Makin Seksi
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:43 WIB

Produksi Nikel di 2026 Dibatasi, Saham NCKL, INCO, HRUM, hingga ANTM Makin Seksi

Kebijakan pemangkasan produksi nikel oleh Pemerintah RI diharapkan mendongkrak harga sehingga akan berefek positif ke emiten.

ASII Masih Melirik Peluang Bisnis di Sektor Kesehatan
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:42 WIB

ASII Masih Melirik Peluang Bisnis di Sektor Kesehatan

Hingga saat ini, total investasi Grup Astra di bidang jasa kesehatan telah mencapai sekitar Rp 8,6 triliun.

Likuiditas Melimpah, Riil Masih Lemah
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:39 WIB

Likuiditas Melimpah, Riil Masih Lemah

Kenaikan M2 lebih banyak ditopang oleh peningkatan uang kuasi, terutama simpanan berjangka dan tabungan di perbankan. ​

INDEKS BERITA

Terpopuler