Pengusaha Batubara Minta Evaluasi Tarif Royalti

Selasa, 22 Oktober 2024 | 07:15 WIB
Pengusaha Batubara Minta Evaluasi Tarif Royalti
[ILUSTRASI. Sejumlah kapal tongkang bermuatan batu bara berlayar di perairan Sungai Mahakam, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Minggu (29/9/2024). Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menetapkan harga batu bara acuan (HBA) melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 231.K/MB.01/MEM.B/2024 yakni untuk komoditas batu bara 6.322 kcal per kilogram GAR dengan total moisture 12,26 persen, total Sulphur 0,66 persen, dan Ash 7,94 pada angka 125,15 dolar AS per ton pada September 2024 dari sebelumnya HBA Agustus senilai 115,29 dolar AS per ton. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat]
Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Havid Vebri

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan tarif royalti progresif batubara sangat memberatkan perusahaan batubara. Untuk itu, perlu ditinjau ulang agar tidak semakin memberatkan beban perusahaan batubara.

Mengacu PP No. 15 Tahun 2022 tentang Perlakuan Perpajakan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), tarif royalti progresif paling tinggi ditetapkan sebesar 28%. Ketentuan tarif progresif itu diterapkan saat harga batubara acuan (HBA) di atas US$ 300 per ton.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Harga Gandum Mulai Melemah, Emiten F&B Bisa Meraup Berkah
| Rabu, 23 Juli 2025 | 05:45 WIB

Harga Gandum Mulai Melemah, Emiten F&B Bisa Meraup Berkah

Penurunan harga gandum dinilai bisa menjadi katalis positif utama bagi emiten di sektor food & beverage (F&B) atau makanan dan minuman.

Impor Energi dari AS Bisa Bikin Emiten Ngegas
| Rabu, 23 Juli 2025 | 05:35 WIB

Impor Energi dari AS Bisa Bikin Emiten Ngegas

Indonesia siap menambah porsi LPG & minyak dari Amerika Serikat senilai US$ 15 miliar atau setara Rp 244,8 triliun.

Target Berat Menciptakan Lapangan Pekerjaan
| Rabu, 23 Juli 2025 | 05:35 WIB

Target Berat Menciptakan Lapangan Pekerjaan

Realisasi investasi tahun ini diprediksi baru bisa menciptakan antara 3,5 juta sampai 4 juta lapangan kerja.

Harga Emas Masih Akan Bersinar Terang
| Rabu, 23 Juli 2025 | 05:30 WIB

Harga Emas Masih Akan Bersinar Terang

Prospek komoditas emas tetap cerah mengingat gejolak di pasar keuangan belum reda akibat ketidakpastian tarif Presiden AS Donald Trump.

Bisnis Ritel Butuh Stimulus untuk Melaju
| Rabu, 23 Juli 2025 | 05:20 WIB

Bisnis Ritel Butuh Stimulus untuk Melaju

Tekanan daya beli yang tengah menghadapi tekanan saat ini membayangi bisnis ritel sepanjang tahun ini.

Laba Bersih Sumber Tani Agung (STAA) Melonjak 55,15% di Semester I-2025
| Rabu, 23 Juli 2025 | 05:15 WIB

Laba Bersih Sumber Tani Agung (STAA) Melonjak 55,15% di Semester I-2025

Pertumbuhan laba PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA) ditopang kenaikan penjualan di semester I-2025 sebesar 33,22% (yoy).

Saham Konglomerasi Mulai Jenuh Beli, Ada Peluang Rotasi ke Saham BUMN
| Rabu, 23 Juli 2025 | 05:05 WIB

Saham Konglomerasi Mulai Jenuh Beli, Ada Peluang Rotasi ke Saham BUMN

Komitmen BPI Danantara meningkatkan likuiditas saham, terutama saham BUMN atau anak usaha BUMN, juga menjadi sentimen positif bagi IDX BUMN20.

Intip Prospek Saham Grup Adaro di Tengah Seretnya Permintaan Ekspor ke China
| Rabu, 23 Juli 2025 | 05:00 WIB

Intip Prospek Saham Grup Adaro di Tengah Seretnya Permintaan Ekspor ke China

Tren pelemahan harga batubara global dan seretnya permintaan ekspor ke China menjadi tantangan tersendiri bagi emiten pertambangan Grup Adaro

Untuk Jaga Kinerja, ASII Gencar Diversifikasi Bisnis
| Rabu, 23 Juli 2025 | 05:00 WIB

Untuk Jaga Kinerja, ASII Gencar Diversifikasi Bisnis

PT Astra International Tbk (ASII) menyatakan rencana akuisisi perusahaan pergudangan modern, PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP)

Ekonomi Keok, Kinerja Industri Jasa Keuangan Ikutan Terseok
| Rabu, 23 Juli 2025 | 04:45 WIB

Ekonomi Keok, Kinerja Industri Jasa Keuangan Ikutan Terseok

Pelemahan daya beli masyarakat hingga tingkat bunga yang masih tinggi menjadi penghambat kinerj industri keuangan.

INDEKS BERITA

Terpopuler