Pengusaha Ramai-Ramai Masuk Listrik Tenaga Surya

Selasa, 16 Juli 2019 | 07:44 WIB
Pengusaha Ramai-Ramai Masuk Listrik Tenaga Surya
[]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan menjajaki peluang pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Potensinya memang terbuka lebar di Indonesia. Namun, sejumlah tantangan menjadi perhatian para pelaku usaha.

Salah satu perusahaan yang kepincut adalah PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS). Emiten jasa migas tersebut meyakini bahwa proyek energi baru dan terbarukan (EBT) bakal naik daun sejalan penurunan konsumsi energi fosil untuk pembangkit listrik dalam 10-20 tahun ke depan. Sementara secara geografis, lokasi Indonesia juga mendukung. Matahari bersinar hampir sepanjang tahun dengan waktu yang relatif sama yakni 12 jam sehari.

Namun kendala pengembangan PLTS justru berada di pemerintah. "Peraturan pemerintah dengan memotong tarif jual ke PLN menjadi hanya 65% juga menjadi kurang mendukung," kata Sofwan Farisyi, Direktur Utama PT Radiant Utama Interinsco Tbk kepada KONTAN, Jumat (12/7).

Belum lagi grid PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) belum siap. Informasi saja, sistem PLTS on-grid adalah sistem terintegrasi yang menggabungkan energi listrik dari sumber tenaga surya, baterai dan PLN secara real time.

Radiant Utama mengaku sudah mendapatkan kontrak pesanan solar panel untuk pengerjaan PLTS berkapasitas 2 megawatt (mw). RUIS memerlukan anggaran US$ 1 juta untuk setiap pengembangan 1 megawatt (mw).

PT Mitrabara Adiperdana Tbk juga berniat mengembangkan PLTS. Perusahaan berkode saham MBAP di BEI ini sedang menunggu tender yang sesuai dari PLN. Makanya, Sekretaris PT Mitrabara Adiperdana Tbk Chandra Lautan mengatakan saat ini masih dalam proses uji kelayakan investasi.

Kalau PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR) masih dalam tahap mengembangkan proyek percontohan panel surya dengan kapasitas sekitar 52,5 kilowatt (kw). "Akan terus kami kembangkan karena ini sangat menjanjikan dan sejalan dengan ekspansi perusahaan ke tenaga terbarukan," ujar Baskara Rosadi Van Roo, Investor Relations and Corporate Finance Manager PT Cikarang Listrindo Tbk.

Bidang usaha Cikarang Listrindo memang dalam bisnis setrum. POWR sudah memiliki tiga pembangkit listrik. Dua di antaranya adalah pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) dengan daya masing-masing 755 mw dan 109 mw. Satu lagi adalah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar batubara dengan kapasitas 2x140 mw. Jadi, total kapasitas daya terpasang mencapai 1.144 mw.

Sementara PT Terregra Asia Energy Tbk (TGRA) terus menambah portofolio PLTS. Perusahaan yang memang berkecimpung di sektor listrik EBT itu mulai mengoperasikan satu unit PLTS 5 mw di Australia sejak pekan lalu.

Melalui Terregra Renewable Pty Ltd di Melbourne, Terregra mengembangkan empat PLTS di Australia dengan total kapasitas 25 mw. Perusahaan ini menargetkan ketiga PLTS masuk tahap operasi secara komersial (COD) pada tahun depan. Sementara di dalam negeri, Terregra mengincar beberapa PLTS baru. Salah satunya PLTS berkapasitas 2x25 mw di Bali.

Pada September 2018, Terregra mengoperasikan satu PLTS rooftop untuk sebuah perusahaan di Bali. "Dengan skema business to business (B2B) dan jangka waktu 20 tahun," tutur Christin Soewito, Sekretaris PT Terregra Asia Energy Tbk.

Bagikan

Berita Terbaru

MPX Logistics (MPXL) Diversifikasi Bisnis di Tahun Depan
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:10 WIB

MPX Logistics (MPXL) Diversifikasi Bisnis di Tahun Depan

MPXL bakal mengoptimalkan strategi diversifikasi bisnis, termasuk dengan pengembangan angkutan komoditas.

Lanjutkan Pengejaran Pajak Kelas Kakap
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:09 WIB

Lanjutkan Pengejaran Pajak Kelas Kakap

Kanwil LTO membidik 35 wajib pajak konglomerat dengan tunggakan Rp 7,52 triliun​                    

Natal, Harmoni Kasih dan Kebersamaan
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:05 WIB

Natal, Harmoni Kasih dan Kebersamaan

Setiap pemeluk agama yang ada di negeri ini perlu untuk menyuguhkan kebajikan agar menjadi pesona dunia.

Suri Tauladan
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:05 WIB

Suri Tauladan

Pemberian pinjaman dari Danantara ke Krakatau Stell harusnya mengekor ke Biofarma dan Indofarma perihal info tenor dan suku bunga pinjaman.

Potensi Lonjakan Uang Beredar Belum Mencerminkan Fundamental Ekonomi
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:52 WIB

Potensi Lonjakan Uang Beredar Belum Mencerminkan Fundamental Ekonomi

Uang beredar pada periode Desember 2025 diperkirakan akan mengalami pertumbuhan sekitar 11% hingga 13% yoy

Strategi Mandom Indonesia (TCID) Memoles Penjualan
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:50 WIB

Strategi Mandom Indonesia (TCID) Memoles Penjualan

Kinerja TCID sepanjang 2025 menunjukkan tren yang cukup baik. Merujuk laporan keuangan Januari–September 2025, penjualan tumbuh dua digit.

Suku Bunga Turun, ROI Dana Pensiun Terancam Melorot
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38 WIB

Suku Bunga Turun, ROI Dana Pensiun Terancam Melorot

Hingga Oktober 2025, kinerja investasi dapen masih mencetak pertumbuhan, dengan tingkat return on investment (ROI) di level 7,03%.

Rupiah Masih Relatif Tertekan Sepanjang Minggu
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:25 WIB

Rupiah Masih Relatif Tertekan Sepanjang Minggu

Mata uang Garuda di pasar spot ditutup melemah 0,02% secara harian ke Rp 16.745 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (26/12)

Marjin Bisnis Gadai Bakal Makin Tebal
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 04:15 WIB

Marjin Bisnis Gadai Bakal Makin Tebal

Dengan suku bunga yang lebih rendah, perusahaan gadai bisa mendapat biaya dana yang lebih ringan yang bisa berdampak positif pada profitabilitas.

Logisticsplus (LOPI) Amankan Kontrak Baru Pada 2026 Senilai Rp 80 Miliar
| Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56 WIB

Logisticsplus (LOPI) Amankan Kontrak Baru Pada 2026 Senilai Rp 80 Miliar

PT Logisticsplus International Tbk (LOPI) menutup tahun buku 2025 dengan recognized revenue konsolidasi sekitar Rp 105 miliar.

INDEKS BERITA

Terpopuler