Penjualan dan Laba Bersih Kimia Farma (KAEF) di Semester I-2021 Tumbuh di Atas 18%

Jumat, 24 September 2021 | 10:53 WIB
Penjualan dan Laba Bersih Kimia Farma (KAEF) di Semester I-2021 Tumbuh di Atas 18%
[ILUSTRASI. Suasana gerai laboratorium dan klinik Kimia Farma Diagnostika di Bandung, Jawa Barat, Jumat (3/9/2021).  PT Kimia Farma Tbk (KAEF) berhasil memacu pertumbuhan penjualan dan laba bersih pada semester I-2021. DOK/KAEF]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kimia Farma Tbk (KAEF) akhirnya merilis laporan keuangan semester I-2021. Merujuk kinerja yang dipublikasikan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat 924/9), KAEF mampu memacu pertumbuhan penjualan dan laba bersih.

Penjualan bersih KAEF tercatat tumbuh 18,57 persen year on year (yoy) menjadi sekitar Rp 5,56 triliun. Penjualan obat dan alat kesehatan menjadi penyumbang utama bagi penjualan bersih emiten farmasi pelat merah itu.

Misalnya, penjualan obat ethical untuk produksi pihak ketiga nilainya mencapai sekitar Rp 1,48 triliun, tumbuh 16,49 persen (yoy). 

Sementara pendapatan dari penjualan alat kesehatan, jasa klinik dan lab klinik kepada pihak ketiga melejit 30% (yoy) menjadi sekitar Rp 1 triliun.

Baca Juga: Refinancing Utang, POWR Akan Terbitkan Notes US$ 600 Juta, tapi Bunganya Lebih Tinggi

Dus, meski beban pokok penjualan di semester pertama 2021 ikut membengkak, KAEF masih mampu membukukan pertumbuhan laba kotor 3,97% (yoy) menjadi Rp 1,86 triliun.

Sementara itu, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tumbuh 18,58% (yoy) menjadi Rp 57,60 miliar.

Walhasil, laba per saham (earning per share/EPS) KAEF membaik menjadi Rp 9,61 dibanding posisi per 30 Juni 2020 yang ada di Rp 8,75.

 

 

Sejak Agustus 2021, harga saham anak usaha PT Biofarma (Persero) itu memasuki mode konsolidasi. Harga sahamnya hanya mondar-mandir di rentang 2.300-2.400an.

Selanjutnya: Pemerintah Mewaspadi Dampak Lanjutan Evergrande

 

Bagikan

Berita Terbaru

Ambisi Mencetak Ladang Angin Terganjal Banyak Masalah
| Minggu, 23 November 2025 | 06:20 WIB

Ambisi Mencetak Ladang Angin Terganjal Banyak Masalah

Pengembangan pembangkit tenaga bayu masih jalan di tempat. Pemerintah siap mencetak lebih banyak lagi ladang angin. Tapi, masih banyak PR.

Menyulap Proses Antrean dan Klaim Asuransi Jadi Sekejap
| Minggu, 23 November 2025 | 06:15 WIB

Menyulap Proses Antrean dan Klaim Asuransi Jadi Sekejap

Perusahaan makin ke sini tidak hanya mencari asuransi kesehatan bagi karyawan, tetapi juga pengalaman layanan yang cepat dan efisien. 

Cara Praktis Membaca Buku bagi yang Sibuk
| Minggu, 23 November 2025 | 06:10 WIB

Cara Praktis Membaca Buku bagi yang Sibuk

Secara global, nilai pasar industri audiobook terus meningkat. Pengembang aplikasi lokal belum ada yang fokus menghadirkan platform buku audio. 

Rakyat Tak Lagi Was-Was Molot Tambang Sumur Minyak
| Minggu, 23 November 2025 | 06:05 WIB

Rakyat Tak Lagi Was-Was Molot Tambang Sumur Minyak

Aktivitas penambangan minyak rakyat kini punya payung hukum jelas. Masyarakat bisa mengelola sumur rakyat melalui koperasi, UMKM, serta BUMD.

Rupiah Sepekan Terakhir Tertekan Sentimen Eksternal
| Minggu, 23 November 2025 | 06:00 WIB

Rupiah Sepekan Terakhir Tertekan Sentimen Eksternal

Mengutip data Bloomberg, rupiah di pasar spot ditutup naik 0,12% secara harian ke Rp 16.716 per dolar AS pada Jumat (21/11)

Saat Kendaraan Bermotor Berbagi Jalan dengan Kawanan Gajah
| Minggu, 23 November 2025 | 05:15 WIB

Saat Kendaraan Bermotor Berbagi Jalan dengan Kawanan Gajah

Koridor di bawah Tol Pekanbaru-Dumai menjadi jalur lalu-lalang kawanan gajah. Koridor itu hasil kompromi proyek infrastruktur dan konservasi.

Persoalan P2P Lending
| Minggu, 23 November 2025 | 05:05 WIB

Persoalan P2P Lending

Kenapa OJK lambat menindak Crowde, padahal kasak kusuk mengenai ketidak beresan di P2P lending itu sudah santer terdengar sejak awal tahun 2025.

Kiprah Pejalan Kaki Menghidupkan Ruang-ruang Kota
| Minggu, 23 November 2025 | 04:30 WIB

Kiprah Pejalan Kaki Menghidupkan Ruang-ruang Kota

Kebiasaan berolahraga belakangan jadi kegiatan yang banyak dilakukan, termasuk berjalan kaki. Tren berjalan, kini menjamur di berbagai daerah.

Siap-Siap Potensi Dividen Interim UNVR Cukup Besar, Tapi Awas Dividend Trap
| Sabtu, 22 November 2025 | 20:10 WIB

Siap-Siap Potensi Dividen Interim UNVR Cukup Besar, Tapi Awas Dividend Trap

UNVR lebih cocok untuk investor jangka menengah–panjang yang mencari saham defensif dengan dividen stabil, bukan untuk momentum trading.

Selain Sawit Bisnis Kayu Grup Sampoerna Juga Dijual Karena Merugi, Fokus Filantropi
| Sabtu, 22 November 2025 | 18:24 WIB

Selain Sawit Bisnis Kayu Grup Sampoerna Juga Dijual Karena Merugi, Fokus Filantropi

Presiden Direktur Grup Sampoerna Bambang Sulistyo mengatakan pihaknya tetap berkomitmen untuk terus berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia.

INDEKS BERITA

Terpopuler