Penjualan Eceran per April Mengalami Penurunan Pertumbuhan

Sabtu, 15 Juni 2019 | 07:00 WIB
Penjualan Eceran per April Mengalami Penurunan Pertumbuhan
[]
Reporter: Grace Olivia | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan eceran tumbuh kian lambat. Hasil survei penjualan eceran Bank Indonesia (BI) menunjukkan, Indeks Penjualan Riil (IPR) sepanjang April 2019 tumbuh 6,7% secara tahunan (yoy). Tapi, pertumbuhan indeks lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 10,1%.

Bank sentral mencatat, IPR April 2019 sebesar 229,3. Meski turun dari bulan sebelumnya, pertumbuhan indeks masih lebih baik dibanding April 2018 yang hanya tumbuh 4,1% yoy. "Penurunan pertumbuhan penjualan eceran terjadi pada semua kelompok," terang BI dalam Survei Penjualan Eceran April 2019 yang terbit, Jumat (14/6).

Kecuali, kelompok suku cadang dan aksesori yang tumbuh mencapai 25,8% yoy, kelompok sandang tumbuh sebesar 22,8%, serta kelompok perlengkapan rumahtangga lainnya tumbuh 10,5%.

Penurunan terbesar terjadi pada kelompok peralatan informasi dan komunikasi yang merosot 7,9% dan bahan bakar kendaraan bermotor yang menurun tipis 0,1%.
Tapi, BI memprediksikan, data penjualan eceran akan kembali menunjukkan peningkatan pada Mei nanti. Mereka memperkirakan, pertumbuhan IPR mencapai 9% (yoy),

sejalan dengan kenaikan permintaan selama bulan puasa. Proyeksi tersebut bahkan lebih tinggi dari realisasi penjualan Mei 2018 yang hanya tumbuh 8,3% yoy. "Peningkatan tersebut ditopang oleh penjualan kelompok barang budaya dan rekreasi, kelompok suku cadang dan aksesori, kelompok makanan, minuman dan tembakau, serta subkelompok sandang," ungkap BI.

Sentimen Lebaran

Hanya, hasil survei BI mengindikasikan tekanan harga di tingkat pedagang eceran dalam tiga bulan mendatang. Itu berarti, harga pada Juli 2019 akan menurun. Indikasi tersebut tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) tiga bulan ke depan sebesar 160,5. Angkanya menurun dari IHE pada bulan sebelumnya sebesar 174,6.

Meski begitu, responden memperkirakan, penjualan eceran untuk tiga bulan mendatang justru turun. Ini tergambar dari Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) tiga bulan mendatang sebesar 143,0, lebih rendah dibanding 154,9 pada bulan sebelumnya. Penyebab penurunan penjualan tersebut adalah normalisasi permintaan pasca Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.

Menurut Tutum Rahanta, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), penjualan ritel sepanjang paruh pertama tahun ini secara keseluruhan sebenarnya cukup bagus. Sentimen bulan puasa dan Lebaran masih menjadi penyokong utama bagi penjualan ritel di semester pertama ini.
Kendati demikian,

Tutum berharap, kondisi politik di tanah air terkait pemilihan presiden (pilpres) yang memanas bisa kembali adem. Dia menyatakan, situasi politik yang tidak stabil menghambat penjualan ritel.

Bagikan

Berita Terbaru

Investor Sulit Tarik Dana, Manajemen P2P Lending PT Dana Syariah Indonesia Buka Suara
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 13:43 WIB

Investor Sulit Tarik Dana, Manajemen P2P Lending PT Dana Syariah Indonesia Buka Suara

Direktur Utama PT Dana Syariah Indonesia Taufiq Aljufri mengatakan kepada KONTAN, pihaknya mencari calon mitra dan investor besar.

Usaha Debitur Lesu, Lender Kesulitan Tarik Duit di P2P Lending Dana Syariah Indonesia
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 13:14 WIB

Usaha Debitur Lesu, Lender Kesulitan Tarik Duit di P2P Lending Dana Syariah Indonesia

Terhitung pada 6-10 Oktober 2025, kantor Dana Syariah Indonesia yang berlokasi di Prosperity Tower Lantai 12 SCBD Sudirman ditutup sementara.

 Disetir Data Ekonomi, IHSG Menguat 1,72% Dalam Sepekan
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 09:43 WIB

Disetir Data Ekonomi, IHSG Menguat 1,72% Dalam Sepekan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,08% ke 8.257 pada Jumat (10/10). Dalam sepekan, IHSG melejit 1,72%.​

Investasi Dirut Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) Mayoritas di Sektor Riil
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 08:30 WIB

Investasi Dirut Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) Mayoritas di Sektor Riil

M Arif, Direktur Utama PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) menaruh mayoritas hasil pekerjaannya untuk diputar kembali menjadi modal usaha.

Harga Energi Global Tertekan Kelebihan Pasokan
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 08:00 WIB

Harga Energi Global Tertekan Kelebihan Pasokan

Harga minyak WTI terkoreksi 1,52% secara harian ke level US$ 60,551 per barel. Minyak Brent juga turun 1,51% ke level US$ 64,227 per barel.

Deteksi Kesiangan
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 07:05 WIB

Deteksi Kesiangan

Kasus kontaminasi Cesium 137 dari pabrik peleburan besi di Cikande Banten menjadi masukan penting pemerintah untuk mengamankan masyarakat.

Gaspol Investasi Demi Laju Ekonomi 8%
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 07:00 WIB

Gaspol Investasi Demi Laju Ekonomi 8%

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) harus berorientasi ekspor agar Indonesia tidak sekedar menjadi pasar investor global.​

Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) Ekspansi ke Sektor Pertambangan
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 07:00 WIB

Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) Ekspansi ke Sektor Pertambangan

Emiten penyedia alat berat, PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) menjalankan joint operation untuk masuk ke sektor tambang

NPL Kartu Kredit Terjaga Rendah Berkat Relaksasi BI
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 06:50 WIB

NPL Kartu Kredit Terjaga Rendah Berkat Relaksasi BI

Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di segmen kartu kreidt masih terjaga di level aman. ​

Wholesale Topang Pembiayaan Syariah
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 06:30 WIB

Wholesale Topang Pembiayaan Syariah

Segmen wholesale alias korporasi dan komersial masih jadi penopang pertumbuhan kredit dan pembiayaan tersebut, termasuk pada bank syariah. ​

INDEKS BERITA