Penjualan Kendaraan Masih Ngegas, Begini Prospek Saham Emiten Otomotif

Senin, 14 November 2022 | 04:40 WIB
Penjualan Kendaraan Masih Ngegas, Begini Prospek Saham Emiten Otomotif
[]
Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Permintaan otomotif terlihat meningkat sepanjang tahun ini. Tren tersebut masih akan berlanjut hingga sisa tahun ini. 

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia memperkirakan, sepanjang tahun ini, penjualan kendaraan roda empat bisa mencapai 950.000 unit. Tak hanya itu, penjualan kendaraan roda dua, menurut proyeksi Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia, bisa mencapai 5,1 juta-5,4 juta di tahun ini. 

Analis Trimegah Sekuritas Hasbie dalam risetnya menuliskan, penjualan kendaraan roda empat hingga kuartal III tahun ini mencapai 758.000 unit. Dia bilang, realisasi ini telah mencapai 81,2% dari target tahun ini. 

Baca Juga: Pemerintah Stop Berikan Diskon Pajak Mobil dan Rumah Tahun Depan

Sementara penjualan kendaraan roda dua mencapai 3,6 juta unit hingga September. Jumlah ini setara 70,8% dari estimasi Trimegah.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Pebe Peresia mengatakan, industri otomotif sempat terkendala kelangkaan pasokan chip semikonduktor. Namun permasalahan tersebut diharapkan mulai selesai. 

Pebe menilai, kekurangan pasokan semikonduktor akibat lockdown di China dampaknya tidak akan sesignifikan kuartal II-2022. Pada periode tersebut, penjualan kendaraan roda dua turun 43,5% di Mei. 

Kini, pabrikan otomotif mencari sumber pasokan chip semikonduktor baru. Ini dilakukan Astra Honda Motor (AHM) yang juga mencari pasokan dari luar China.

Karena itu, Pebe masih percaya volume penjualan roda dua bisa tumbuh 3,8% secara tahunan menjadi 5,25 juta unit. Sementara penjualan kendaraan roda empat akan tumbuh 7,1% menjadi 950.000 unit di tahun ini. 

Penjualan kendaraan PT Astra International Tbk (ASII) misalnya, masih meningkat di kuartal III-2022. ASII membukukan pertumbuhan penjualan kendaraan roda empat 32% secara kuartalan dan meningkat 15,4% secara tahunan. 

Penjualan kendaraan roda empat milik ASII di kuartal III mencapai 155.000 unit, berkontribusi 55% terhadap penjualan mobil nasional. Kontributor terbesar dari Toyota dan Daihatsu, sebanyak 90%. ASII juga berhasil mempertahankan posisinya sebagai market leader di pasar roda dua nasional dengan market share 70%.

Baca Juga: Bangun 3 pabrik baru, Capex Dharma Polimetal (DRMA) Sudah Terserap Rp 300 Miliar

Model baru

Penjualan kendaraan roda dua ASII berangsur pulih sejak Agustus 2022, setelah menurun di kuartal II-2022 akibat masalah semikonduktor. "Kami meyakini industri otomotif akan melanjutkan kinerja positif hingga akhir tahun," kata Pebe, Jumat (11/11)

Apalagi ada penyegaran produk dengan peluncuran model terbaru. Salah satunya inovasi dari Toyota Innova Zenix, yakni tipe Innova pertama dengan mesin hibrida, yang diperkirakan rilis di akhir tahun ini. ASII juga akan lokalisasi produk hibrida di tahun ini, serta merilis beberapa model electric vehicle di tahun mendatang, yaitu dua model kendaraan listrik roda dua di 2024-2025. 

Hasbie mengatakan, jika melihat inden atau masa tunggu untuk kepemilikan kendaraan, permintaan akan kendaraan masih tetap tumbuh. Penelitian Trimegah menunjukkan, New HRV Honda telah inden sejak Juni 2022 dan Honda HRV model 1.5 S CVT sudah inden minimal tiga bulan. Honda Brio juga sudah inden sejak Agustus. 

"Tapi, suku bunga tinggi dapat membayangi realisasi penjualan. Sebab, 70% transaksi kendaraan di Indonesia memanfaatkan multifinance atau kredit bank," tulis Hasbie.

Analis Henan Putihrai Sekuritas Robertus Hardy, dalam riset 1 November 2022, menyoroti, produsen suku cadang otomotif tanah air juga tak terganggu kendala chip akibat lockdown China. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) misalnya tetap membangun pabrik.    

Baca Juga: Meneropong Prospek Industri Otomotif Tahun Depan

Simak ulasan rekomendasi saham emiten otomotif lebih detil: 

Dharma Polimetal (DRMA)

DRMA akan membangun tiga pabrik dan memperluas pabrik yang sudah berjalan. Proyek pembangunan tersebut untuk menggenjot produksi komponen kendaraan roda empat. Pabrik ini akan dilengkapi dengan mesin berkapasitas dari 600 ton, 1.000 ton hingga 1.500 ton, serta tingkat digitalisasi dan otomasi yang tinggi. Saat ini, DRMA memasok Hyundai untuk komponen mobil Stargazer dan Creta. DRMA juga memasok untuk Astra Honda Motor. 
Rekomendasi: Buy 
Target harga: Rp 750
Robertus Yanuar Hardy, Henan Putihrai Sekuritas

Indomobil Sukses Internasional (IMAS)

IMAS memperkuat lini bisnis penyewaan kendaraan melalui Indorent. Perusahaan ini juga menyewakan kendaraan komersial bernama IndoPenske. Indorent memiliki lebih dari 20.000 kendaraan sewa, termasuk 3.800 unit kendaraan komersial. Pergerakan saham IMAS akhir pekan lalu berhasil menguat, disertai dengan volume pembelian yang tinggi. Indikator MACD menunjukkan tanda sideways dan kabar baik dari stochastic, yang masih berada di area overbought.
Rekomendasi: Buy on weakness    
Support: Rp 935 
Resistance: Rp 990
Herditya Wicaksana, MNC Sekuritas

Astra International (ASII)
Bisnis otomotif ASII memberikan kinerja yang solid hingga kuartal III-2022. Laba bersih setelah pajak (NPAT) naik 14% secara tahunan dan tumbuh 24% secara kuartalan. Ini didorong margin manufaktur yang lebih baik dari bisnis kendaraan roda empat dan dan bisnis kendaraan roda dua. Analis menilai hal ini berkat volume yang lebih tinggi, kenaikan harga dan normalisasi biaya input serta perbedaan mata uang, yen Jepang. 
Rekomendasi: Buy 
Target harga: Rp 8.000
Henry Wibowo, JP Morgan

Baca Juga: Toyota Terpaksa Pangkas Target Produksi Karena Kelangkaan Chip dan Laba yang Tipis

Bagikan

Berita Terbaru

Hasil Rapat FOMC Tentukan Arah IHSG Pekan Ini
| Senin, 08 Desember 2025 | 04:05 WIB

Hasil Rapat FOMC Tentukan Arah IHSG Pekan Ini

Hasil  rapat Federal Open Market Committee (FOMC) bakal menjadi arah penentu pergerakan bursa global di pekan ini

IHSG Cetak Rekor Terus, Cuan Konglomerat Makin Tebal
| Senin, 08 Desember 2025 | 04:00 WIB

IHSG Cetak Rekor Terus, Cuan Konglomerat Makin Tebal

Dari data Bloomberg, Prajogo Pangestu masih jadi taipan yang menuai untung paling besar dari kepemilikan sahamnya di sejumlah emiten. 

Digital Mediatama (DMMX) Gali Cuan dari Kekayaan Intelektual
| Minggu, 07 Desember 2025 | 22:38 WIB

Digital Mediatama (DMMX) Gali Cuan dari Kekayaan Intelektual

Bagi DMMX Group, proyek ini sejalan dengan strategi jangka panjang untuk memperluas portofolio IP dan konten digital.

Ekspansi Emiten Migas Semakin Ngegas
| Minggu, 07 Desember 2025 | 12:24 WIB

Ekspansi Emiten Migas Semakin Ngegas

Kendati ekspansi bisa mendorong kinerja jangka panjang, tekanan biaya operasional dan fluktuasi harga komoditas menjadi risiko emiten ini

Divestasi Es Krim Terwujud, Pemulihan UNVR Terus Berlanjut
| Minggu, 07 Desember 2025 | 07:55 WIB

Divestasi Es Krim Terwujud, Pemulihan UNVR Terus Berlanjut

Tren perbaikan kinerja PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) kemungkinan memang masih akan berlanjut hingga akhir tahun.

Masuki Momen Santa Claus Rally, Berikut Saham Pilihan Akhir Tahun
| Minggu, 07 Desember 2025 | 07:21 WIB

Masuki Momen Santa Claus Rally, Berikut Saham Pilihan Akhir Tahun

Ada beberapa faktor yang penting yang dapat mempengaruhi Santa Claus Rally di antaranya adalah aktivitas window dressing.

Momentum IHSG Bullish di Akhir Tahun, Ini Saham-saham yang Cenderung Naik di Desember
| Minggu, 07 Desember 2025 | 07:09 WIB

Momentum IHSG Bullish di Akhir Tahun, Ini Saham-saham yang Cenderung Naik di Desember

Secara historikal, ada beberapa saham yang cenderung mengalami penguatan pada Desember sehingga menjadi favorit banyak investor.

Pamor SBN Ritel Masih Akan Tinggi Meski Bunga Menurun
| Minggu, 07 Desember 2025 | 07:00 WIB

Pamor SBN Ritel Masih Akan Tinggi Meski Bunga Menurun

Realisasi penerbitan SBN Ritel tahun 2025 mencapai sekitar Rp 153 triliun, termasuk Sukuk Tabungan ST015.

Berebut Ceruk Pasar Bus Premium di Penghujung Tahun
| Minggu, 07 Desember 2025 | 06:10 WIB

Berebut Ceruk Pasar Bus Premium di Penghujung Tahun

Menjelang libur Natal dan Tahun Baru, demam perjalanan darat mulai terasa. Kursi sleeper bus diburu pelancong untuk liburan.

 
Rupiah Terangkat Pelemahan Dolar Selama Sepekan Terakhir
| Minggu, 07 Desember 2025 | 06:00 WIB

Rupiah Terangkat Pelemahan Dolar Selama Sepekan Terakhir

Sepekan ini dolar AS cukup tertekan oleh meningkatnya prospek pemangkasan suku bunga oleh the Federal Reserve (The Fed).

INDEKS BERITA

Terpopuler