Penjualan Sukri 11 Capai Rp 21 Triliun

Rabu, 27 Maret 2019 | 06:55 WIB
Penjualan Sukri 11 Capai Rp 21 Triliun
[]
Reporter: Dimas Andi | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penawaran Sukuk Negara Ritel (Sukri) seri SR-011 laris-manis. Hasil penjualan surat utang negara syariah buat investor ritel ini mencapai Rp 21,11 triliun. Jumlah tersebut melampaui target indikatif yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 10 triliun.

Berdasarkan keterangan Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemkeu, Selasa (26/3), jumlah investor SR-011 ini mencapai 35.026 investor di seluruh kawasan Indonesia. Angka ini jauh lebih tinggi ketimbang investor Sukuk Tabungan seri ST-003 Februari lalu, yang menggaet 13.932 investor.

Berdasarkan jenis kelamin, perempuan mendominasi pembelian SR-011. Sedangkan dari segi usia investor, kelompok baby boomers mendominasi pembelian. Investor generasi Z atau usia di bawah 19 tahun yang berinvestasi di SR-011 juga cukup banyak, mencapai 37 investor. Ini lebih banyak ketimbang 12 investor muda yang memiliki ST-003.

Yang menarik, hampir 60% atau 20.630 pembeli SR-011 merupakan investor baru. Ini pun lebih banyak ketimbang 13.932 investor baru di ST-003 atau 17.789 investor baru di ORI015.

Head of Fixed Income Fund Manager Prospera Asset Management Eric Sutedja menyampaikan, penjualan SR-011 tinggi karena bunga 8,05% yang ditawarkan lebih menarik ketimbang instrumen simpanan ritel lainnya. Kupon ini lebih tinggi ketimbang yield Surat Utang Negara (SUN) untuk tenor serupa.

Yield SUN tenor tiga tahun , kemarin sebesar 6,9%. Sedangkan bunga deposito yang ditawarkan bank dan dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebesar 7%.

Karakteristik Sukri yang bisa diperdagangkan di pasar sekunder juga menjanjikan likuiditas keuntungan. "Dengan adanya potensi penurunan suku bunga acuan ke depan, SR-011 bisa dijual dengan harga yang lebih tinggi," ungkap Eric, Selasa (26/3).

Anil Kumar, pengamat pasar modal, menilai, tingginya permintaan SR-011 juga disebabkan oleh SR-008 yang jatuh tempo pada bulan ini. Dengan begitu, terjadi perpindahan dana dari investor.

Sedangkan alasan investor baby boomers menjadi pembeli tertinggi, menurut Ekonom Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Fikri C. Permana, lantaran segmen ini relatif memiliki pengalaman dan kecerdasan finansial yang lebih mumpuni. Sedangkan bertambahnya jumlah investor baru mencerminkan pengetahuan masyarakat mengenai dunia obligasi saat ini sudah mulai meningkat.

Bagikan

Berita Terbaru

Siap-Siap Potensi Dividen Interim UNVR Cukup Besar, Tapi Awas Dividend Trap
| Sabtu, 22 November 2025 | 20:10 WIB

Siap-Siap Potensi Dividen Interim UNVR Cukup Besar, Tapi Awas Dividend Trap

UNVR lebih cocok untuk investor jangka menengah–panjang yang mencari saham defensif dengan dividen stabil, bukan untuk momentum trading.

Selain Sawit Bisnis Kayu Grup Sampoerna Juga Dijual Karena Merugi, Fokus Filantropi
| Sabtu, 22 November 2025 | 18:24 WIB

Selain Sawit Bisnis Kayu Grup Sampoerna Juga Dijual Karena Merugi, Fokus Filantropi

Presiden Direktur Grup Sampoerna Bambang Sulistyo mengatakan pihaknya tetap berkomitmen untuk terus berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia.

Tren Masih Bullish, Saham Petrosea (PTRO) Kenaikannya Mulai Terbatas
| Sabtu, 22 November 2025 | 17:43 WIB

Tren Masih Bullish, Saham Petrosea (PTRO) Kenaikannya Mulai Terbatas

Kontrak kerja sama yang baru dikantonginya menjadi katalis terdekat bagi emiten terafiliasi konglomerat Prajogo Pangestu ini.

Likuidasi Stagnan & Edukasi Minim, Hal Ini yang Perlu Diperhatikan Investor Kripto
| Sabtu, 22 November 2025 | 17:18 WIB

Likuidasi Stagnan & Edukasi Minim, Hal Ini yang Perlu Diperhatikan Investor Kripto

Likuiditas yang flat ini membuat pasar juga berada dalam mode bearish, terutama bagi koin selain bitcoin.

Harga CPO Bikin Laba Melonjak, Prospek Kinerja dan Saham AALI di Q4 Bisa Menguat
| Sabtu, 22 November 2025 | 11:00 WIB

Harga CPO Bikin Laba Melonjak, Prospek Kinerja dan Saham AALI di Q4 Bisa Menguat

Kenaikan harga CPO yang terjadi menjadi katalis positif jangka pendek, sementara area support AALI berada di kisaran Rp 7.600 hingga Rp 7.700.

YELO Bakal Perkuat Bisnis Fixed Broadband Internet ke Segmen Rumah Tangga
| Sabtu, 22 November 2025 | 09:00 WIB

YELO Bakal Perkuat Bisnis Fixed Broadband Internet ke Segmen Rumah Tangga

PT Yeloo Integra Datanet Tbk (YELO) tengah menghadapi masa sulit sepanjang sembilan bulan tahun 2025 ini.

Mengejar Target Pajak Lewat Digitalisasi
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Mengejar Target Pajak Lewat Digitalisasi

Untuk mengejar target pajak penghambat sitem coretax harus segera dibenahi supaya optimalisasi penerimaan pajak terpenuhi..​

Cetak Pekerja Miskin
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Cetak Pekerja Miskin

Negara dan dunia kerja harus mulai merombak strategi dunia tenaga kerja yang bisa menumbuhkan produktivitas serta gaji yang mumpuni.

Bos Hotel Sahid Ingatkan Investor dalam Berinvestasi Jangan Ikut-ikutan Tren Sesaat
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Bos Hotel Sahid Ingatkan Investor dalam Berinvestasi Jangan Ikut-ikutan Tren Sesaat

Dana yang ia miliki sebagian besar kembali ia putar untuk memperkuat modal usaha, ekspansi di berbagai unit bisnis yang ia kelola. 

Setelah Izinnya Dicabut, Kini P2P Lending Crowde Digugat Bank Mandiri Rp 730 Miliar
| Sabtu, 22 November 2025 | 06:38 WIB

Setelah Izinnya Dicabut, Kini P2P Lending Crowde Digugat Bank Mandiri Rp 730 Miliar

Gugatan ini bukan kali pertama dilayangkan Bank Mandiri. 1 Agustus lalu, bank dengan logo pita emas ini juga mengajukan gugatan serupa.

INDEKS BERITA

Terpopuler