Penolakan Terhadap Aplikasi TikTok Semakin Meningkat

KONTAN.CO.ID - Keresahan terhadap penggunaan aplikasi TikTok terus meningkat. Kepemilikan China pada aplikasi yang ada di bawah naungan Bytedance Technology menyebabkan banyak pihak menyoroti keamanan data penggunanya. Kekhawatiran akan masalah privasi dan keamanan nasional menjadi alasan di balik imbauan menghapus aplikasi video singkat tersebut.
Popularitas layanan berbagi video milik China, TikTok, terus meningkat di berbagai negara di dunia. Namun, penolakan terhadap aplikasi ini juga kian santer terdengar seiring popularitasnya. Beberapa negara yang berseteru dengan China bahkan mulai melarang penggunaan aplikasi tersebut, seperti Amerika Serikat (AS) dan India.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Business Insight
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan