Penuhi Permintaan AS, Jepang Akan Melepas Ratusan Ribu Kiloliter Çadangan Minyaknya

Rabu, 24 November 2021 | 15:00 WIB
Penuhi Permintaan AS, Jepang Akan Melepas Ratusan Ribu Kiloliter Çadangan Minyaknya
[ILUSTRASI. Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dalam konferensi pers di kediaman resminya di Tokyo, Jepang, 4 Oktober 2021. Toru Hanai/Pool via REUTERS]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, Rabu (24/11), menyatakan akan melepaskan cadangan minyak strategis, menanggapi permintaan dari Amerika Serikat (AS). 

Namun Pemerintah Jepang akan melakukan pelepasan stok dengan cara yang sesuai dengan aturan hukum negeri itu. Undang-undang Jepang hanya mengizinkan pelepasan stok jika ada risiko gangguan pasokan.

“Kami telah bekerja dengan AS untuk menstabilkan pasar minyak internasional dan kami telah memutuskan untuk bergabung dengan AS dalam menjual sebagian dari cadangan minyak nasional kami dengan cara yang tidak bertentangan dengan undang-undang cadangan minyak (Jepang) yang ada,” tutur Kishida.

Baca Juga: Puluhan Perusahaan Jepang Akan Gelar Ujicoba Peluncuran Uang Digital Berbasis Yen

Jepang akan melepaskan “beberapa ratus ribu kiloliter” minyak dari cadangan nasionalnya. Namun waktu penjualannya belum diputuskan, kata menteri industri Koichi Hagiuda kepada wartawan, Rabu.

Pejabat kementerian perindustrian mengatakan rincian pelepasan stok masih dikerjakan. Satu kiloliter setara dengan 6,3 barel minyak. 

Harian Nikkei memberitakan, Jepang akan melelang minyak mentah sekitar 4,2 juta barel, atau sekitar 666.666 kiloliter hingga akhir tahun mendatang. Volume minyak yang akan dilepas itu setara dengan permintaan Jepang dalam satu-dua hari.

Jepang memiliki total stok minyak nasional sekitar 490 juta barel.

Baca Juga: T-Mobile kena denda US$ 19,5 juta usai pemadaman 12 jam di AS pada 2020

Kishida mengatakan Jepang akan terus melobi negara-negara penghasil minyak untuk memerangi pergerakan harga yang drastis.

Konfirmasi Kishida datang setelah pemerintahan Presiden AS Joe Biden, Selasa (23/11), mengumumkan rencana pelepasan jutaan barel minyak dari cadangan strategis, berkoordinasi dengan China, India, Korea Selatan, Jepang dan Inggris. Penjualan stok minyak itu bertujuan untuk menahan laju harga minyak mentah, setelah negara-negara penghasil minyak utama berulang kali mengabaikan permintaan AS untuk meningkatkan pasokan.

Di bawah rencana yang terkoordinasi, AS akan melepaskan 50 juta barel, setara dengan sekitar dua setengah hari dari permintaan AS. India, sementara itu, mengatakan akan melepaskan 5 juta barel, sementara Inggris mengatakan akan mengizinkan pelepasan sukarela 1,5 juta barel minyak dari cadangan yang dimiliki swasta.

Rincian jumlah dan waktu pelepasan minyak dari Korea Selatan dan China tidak diumumkan. Seoul mengatakan akan memutuskan setelah berdiskusi dengan AS dan sekutu lain.

Bagikan

Berita Terbaru

Jurus Kalbe Farma (KLBF) Kejar Cuan, Genjot Radiofarmaka hingga Pabrik Alkes
| Rabu, 17 Desember 2025 | 08:25 WIB

Jurus Kalbe Farma (KLBF) Kejar Cuan, Genjot Radiofarmaka hingga Pabrik Alkes

KLBF jaga dividen 50‑60% sambil menyiapkan produksi X‑Ray, dialyzer, dan kolaborasi CT Scan dengan GE.

Analisis Saham PPRE, Potensi Tekanan Jangka Pendek dan Prospek Fundamental
| Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00 WIB

Analisis Saham PPRE, Potensi Tekanan Jangka Pendek dan Prospek Fundamental

Tekanan yang dialami saham PT PP Presisi Tbk (PPRE) berpotensi berlanjut namun dinilai belum membalikkan tren.

Perlu Segmentasi Pasar Kedelai Lokal dan Impor
| Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00 WIB

Perlu Segmentasi Pasar Kedelai Lokal dan Impor

Segmentasi penggunaan kedelai lokal dan impor menjadi strategi kunci untuk menjaga keberlanjutan industri sekaligus menekan risiko inflasi pangan.

Incar Dana Rp 198 Miliar, Cahayasakti Investindo (CSIS) Gelar Rights Issue
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:46 WIB

Incar Dana Rp 198 Miliar, Cahayasakti Investindo (CSIS) Gelar Rights Issue

PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) akan menerbitkan saham baru maksimal 522.800.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Harga Bahan Baku Melemah, Prospek Emiten Kertas Cerah
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:40 WIB

Harga Bahan Baku Melemah, Prospek Emiten Kertas Cerah

Pemulihan permintaan ekspor serta stabilnya pasar domestik menjadi penopang utama outlook kinerja emiten kertas pada 2026.

Prospek Emiten CPO Masih Belum Loyo
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:34 WIB

Prospek Emiten CPO Masih Belum Loyo

Di tengah tren penurunan harga CPO global, sejumlah emiten sawit tetap memasang target pertumbuhan kinerja pada 2026.

Anggaran MBG Sudah Terserap 81%
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:30 WIB

Anggaran MBG Sudah Terserap 81%

Hingga saat ini sudah ada 741.985 tenaga kerja yang terlibat dalam melayani program makan bergizi gratis.

Bukit Uluwatu Villa (BUVA) Akuisisi Aset SMRA di Bali Senilai Rp 536,38 Miliar
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:30 WIB

Bukit Uluwatu Villa (BUVA) Akuisisi Aset SMRA di Bali Senilai Rp 536,38 Miliar

Emiten yang berafiliasi dengan pengusaha Happy Hapsoro ini mengambil alih PT Bukit Permai Properti, anak usaha PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

Arah IHSG Hari Ini Rabu (17/12), Antara BI Rate dan Loyonya Kurs Rupiah
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:29 WIB

Arah IHSG Hari Ini Rabu (17/12), Antara BI Rate dan Loyonya Kurs Rupiah

Tekanan kehati-hatian datang dari pergerakan rupiah yang melemah ke Rp16.685 per dolar AS di pasar spot pada saat indeks dolar AS melemah. 

Minat Investor Tinggi, Penawaran Saham IPO Superbank (SUPA) Oversubscribed
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:25 WIB

Minat Investor Tinggi, Penawaran Saham IPO Superbank (SUPA) Oversubscribed

Penawaran umum perdana saham (IPO) PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) kelebihan permintaan atau oversubscribed 318,69 kali.

INDEKS BERITA

Terpopuler