Penurunan Belanja Konstruksi Membebani Indeks di AS

Selasa, 05 Maret 2019 | 06:00 WIB
Penurunan Belanja Konstruksi Membebani Indeks di AS
[]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks saham di Amerika Serikat (AS) mengawali pekan ini dengan pelemahan. Indeks yang sempat mengalami rally di sesi awal perdagangan, tertekan oleh penurunan belanja konstruksi serta pelemahan yang dialami saham-saham sektor kesehatan.

Dow Jones Industrial Average, semalam, turun 206,67 poin atau 0,79% menjadi 25.819,65. Sementara S&P 500 merosot 10,88 poin atau 0,39% ke posisi 2.792,81. Lalu, Nasdaq Composite turun 17,79 poin (0,23%) menjadi 7.577,57.

Jumlah saham yang melemah mendominasi perdagangan di New York Stock Exchange (NYSE) maupun Nasdaq, dengan rasio masing-masing 1,38 berbading 1, dan 1,62 berbanding 1. Jumlah saham yang diperdagangkan di seluruh bursa AS kemarin mencapai 7,9 miliar, di atas rata-rata volume perdagangan selama 20 pekan terakhir, yaitu 7,3 miliar.

Pengeluaran untuk konstruksi di AS merosot sepanjang Desember, mengikuti penurunan investasi sektor swasta maupun publik. Pelemahan ini berujung ke prediksi bahwa pemerintah AS akan memangkas estimasi pertumbuhan di kuartal kedua.

Di sesi awal, indeks sempat terangkat oleh kabar terbaru dari perundingan dagang AS-China. Presiden Donald Trump dan Xi Jinping diprediksi akan meneken perjanjian dagang dalam konferensi tingkat tinggi yang dijadwalkan berlangsung pada 27 Maret.

Optimisme terhadap terlaksananya kesepakatan dagang antara AS dan China telah mendorong indeks sejak akhir Desember. Sentimen lain yang mengangkat indeks di periode itu adalah ekspektasi The Fed tidak akan agresif mengerek bunga acuan di AS. Indeks S&P500 pun menguat 11% sejak awal tahun ini.

“Kedua ekspektasi itu telah menjadi pertimbangan investor sejak awal tahun. Karena pasar berharap AS mencapai kesepakatan dagang dengan China, pelemahan indeks hari ini bisa dibilang sell on news,” tutur Alicia Levine, chief strategist di BNY Mellon Investment Management di New York, seperti dikutip Reuters.

Analisis teknikal menyorongkan alasan lain mengapa indeks melemah kemarin. Kisaran 2.800 yang disebut-sebut sebagai titik resisten untuk indeks S&P500 kemarin tersentuh lagi. Indeks acuan di AS itu sempat terbang hingga 2.816,88 selama perdagangan

Saham sektor kesehatan yang membukukan kinerja buruk tahun lepas, mencatat penurunan terbesar, kemarin, dengna melemah 1,3%. Penurunan harga sebesar 4,1% yang dialami saham UnitedHealth Group menjadi salah satu penyebab Dow melemah.

Bagikan

Berita Terbaru

Tren Fenomena Maraknya Lulusan Sarjana jadi Pekerja Informal Terus Meningkat
| Sabtu, 06 September 2025 | 12:00 WIB

Tren Fenomena Maraknya Lulusan Sarjana jadi Pekerja Informal Terus Meningkat

Dalam tiga tahun ke depan, porsi pekerja informal akan terus meningkat jika tidak ada perubahan kebijakan oleh pemerintah.

Jati Diri dan Cinta pada Pertanian
| Sabtu, 06 September 2025 | 07:00 WIB

Jati Diri dan Cinta pada Pertanian

Melihat perjalanan karir Joao Angelo de Sousa Mota mengembangkan usaha di bidang pertanian dan perkebunan

Harga Emas Antam Pecah Rekor, Kapan Jual?
| Sabtu, 06 September 2025 | 07:00 WIB

Harga Emas Antam Pecah Rekor, Kapan Jual?

Harga emas Antam pecah rekor all time high Rp 2,04 juta per gram. Simak analisis penyebab kenaikan dan proyeksi harga emas dunia serta Antam.

Intip Rencana Multipolar Technology (MLPT): Perluas Pelanggan & Pendapatan Rutin
| Sabtu, 06 September 2025 | 06:40 WIB

Intip Rencana Multipolar Technology (MLPT): Perluas Pelanggan & Pendapatan Rutin

Multipolar Technology Tbk (MLPT) membeberkan empat strategi utama untuk memoles kinerja, termasuk diversifikasi pelanggan dan leverage teknologi

Petrosea (PTRO) Menepis Isu Sinergi Dengan Cakra Buana (CBRE)
| Sabtu, 06 September 2025 | 06:16 WIB

Petrosea (PTRO) Menepis Isu Sinergi Dengan Cakra Buana (CBRE)

Transaksi tersebut bagian dari strategi pengembangan usaha dan diversifikasi ke sektor minyak dan gas bumi. 

Stop Flexing Pejabat
| Sabtu, 06 September 2025 | 06:12 WIB

Stop Flexing Pejabat

Ajang pamer kemewahan ini menimbulkan sakit hati masyarakat luas karena pejabat bisa menikmati hidup mewah dengan menggunakan dana dari negara.

Rupiah Melemah: Demo & Data AS Pengaruhi Nilai Tukar
| Sabtu, 06 September 2025 | 06:10 WIB

Rupiah Melemah: Demo & Data AS Pengaruhi Nilai Tukar

Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS sepekan terakhir akibat aksi demonstrasi dalam negeri dan rilis data ekonomi AS.

Simak Profil Pakuan (UANG) yang Kini Masuk Jajaran Portofolio Investasi Happy Hapsoro
| Sabtu, 06 September 2025 | 05:53 WIB

Simak Profil Pakuan (UANG) yang Kini Masuk Jajaran Portofolio Investasi Happy Hapsoro

Pakuan merupakan bagian dari Vasanta Grooup, sebuah perusahaan pengembang proyek real estate yang didirikan pada tahun 2015.

Harga Emas Logam Mulia Antam Bisa Menembus Rp 2,25 Juta
| Sabtu, 06 September 2025 | 05:40 WIB

Harga Emas Logam Mulia Antam Bisa Menembus Rp 2,25 Juta

Pergerakan emas Antam amat bergantung pada pergerakan emas dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Kisah Investasi Teddy Wishadi BNI Sekuritas: Deposito ke Saham
| Sabtu, 06 September 2025 | 03:59 WIB

Kisah Investasi Teddy Wishadi BNI Sekuritas: Deposito ke Saham

Teddy Wishadi, Direktur BNI Sekuritas, berbagi kisah investasi. Pelajari evolusi instrumen dan strategi investasi dari deposito ke saham.

INDEKS BERITA

Terpopuler