Penyerapan Belanja Menjadi Andalan Pemerintah untuk Dorong Pertumbuhan di Kuartal II

Jumat, 24 Mei 2019 | 08:29 WIB
Penyerapan Belanja Menjadi Andalan Pemerintah untuk Dorong Pertumbuhan di Kuartal II
[]
Reporter: Benedicta Prima, Grace Olivia | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan memaksimalkan penyerapan belanja untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua. Salah satu caranya menggelontorkan dana tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan non-PNS pada lembaga non struktural. Selain itu, anggaran bantuan sosial (Bansos) 2019 juga jauh lebih besar.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, realisasi anggaran belanja pemerintah sepanjang Januari-April 2019 tumbuh 11,8% year on year (yoy) menjadi Rp 370 triliun. "Ini yang menimbulkan counter cyclical di kuartal satu dan menolong momentum pertumbuhan ekonomi tetap terjaga," kata Sri Mulyani, Kamis (23/5).

Adapun total anggaran THR dan gaji ke-13 mencapai Rp 40 triliun. Sementara realisasi penyaluran Bansos per April mencapai Rp 54 triliun atau melonjak 75,5% yoy. Menkeu memprediksi, naiknya anggaran Bansos akan berpengaruh, pada konsumsi 40% masyarakat terbawah. Ditambah dengan inflasi rendah, ia berharap daya beli tetap kuat sehingga konsumsi rumah tangga tumbuh tinggi.

Di sisi lain, pemerintah berupaya menjaga iklim investasi Indonesia. Selain pemberian insentif fiskal berupa tax holiday dan tax allowance, pemerintah terus menyederhanakan perizinan investasi.

Pemerintah juga berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Caranya, memberikan insentif bagi alokasi investasi pendidikan dan peningkatan keahlian SDM, dana abadi pendidikan 20% serta pelaksanaan program link and match untuk vokasi dan perindustrian.

Jika pertumbuhan ekonomi kuartal kedua tahun ini bisa tumbuh lebih tinggi, ia optimistis target pertumbuhan ekonomi 5,3% sepanjang tahun ini bisa dicapai. "Masih ada tiga kuartal, tentu kami berharap momentum akan terjaga," tambahnya.

Sementara, Ekonom Bank Permata Josua Pardede memprediksi, pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2019 hanya tumbuh 5,07% yoy. Penopangnya adalah laju pertumbuhan konsumsi rumah tangga, seiring dengan periode Ramadan dan Lebaran, serta dampak panen raya yang bergeser ke bulan April dan Mei.

Sebab itu, Josua mendukung kebijakan fiskal untuk mendorong penyerapan belanja. Belanja pemerintah dalam bentuk Bansos dan belanja rutin untuk pegawai menjadi katalis pertumbuhan.

Tak kalah penting pemerintah musti mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar. Sebab, keduanya menentukan daya beli dan tingkat konsumsi rumah tangga sepanjang kuartal II-2019. Josua memprediksi investasi masih cenderung moderat. Walaupun kepercayaan investor mulai meningkat pasca pemilu berakhir.

Ia memproyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal kedua bakal menjadi puncaknya dengan angka kisaran 5,1%–5,2% yoy. "Rentangnya masih lebar karena datanya baru April. Tapi selama inflasi terkendali, konsumsi rumah tangga akan solid dan mendorong pertumbuhan ekonomi," tandasnya.

Sedang Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail juga memproyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal kedua akan lebih baik dari sebelumnya dalam rentang 5,25%–5,3%. Dengan catatan, pertumbuhan konsumsi bisa mencapai 5,15%. "Bisa juga lebih tinggi kalau belanja pemerintah bisa tumbuh pada kisaran 8%-10%. Tapi memang masih terhambat dari sisi investasinya," ujar Mikail.

Bagikan

Berita Terbaru

Tarik Ulur Prospek Saham INDY, Reli Masih Bertumpu Cerita Tambang Emas
| Selasa, 16 Desember 2025 | 10:00 WIB

Tarik Ulur Prospek Saham INDY, Reli Masih Bertumpu Cerita Tambang Emas

Dengan level harga yang sudah naik cukup tinggi, saham PT Indika Energy Tbk (INDY) rentan mengalami aksi ambil untung.

Laba Kuartalan Belum Moncer, Saham Solusi Sinergi Digital (WIFI) Jadi Lumer
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:21 WIB

Laba Kuartalan Belum Moncer, Saham Solusi Sinergi Digital (WIFI) Jadi Lumer

Secara month-to-date, saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI)  sudah mengalami penurunan 5,09%. ​

Pemegang Saham Pengendali Surya Permata Andalan (NATO) Berpindah Tangan
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:16 WIB

Pemegang Saham Pengendali Surya Permata Andalan (NATO) Berpindah Tangan

Emiten perhotelan, PT Surya Permata Andalan Tbk (NATO) mengumumkan perubahan pemegang saham pengendali.

KKGI Akan Membagikan Dividen Tunai Rp 82,8 Miliar
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:11 WIB

KKGI Akan Membagikan Dividen Tunai Rp 82,8 Miliar

Besaran nilai dividen ini mengacu pada laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk KKGI per akhir 2024 sebesar US$ 40,08 juta. 

Arah Suku Bunga Bergantung pada Pergerakan Rupiah
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:06 WIB

Arah Suku Bunga Bergantung pada Pergerakan Rupiah

Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan menahan suku bunga acuannya pada bulan ini, namun tetap ada peluang penurunan

Menanti Cuan Bagus dari Rally Santa Claus
| Selasa, 16 Desember 2025 | 08:46 WIB

Menanti Cuan Bagus dari Rally Santa Claus

Saham-saham big caps atau berkapitalisasi besar di Bursa Efek Indonesia berpotensi terpapar fenomena reli Santa Claus.

Korporasi Kembali Injak Rem Utang Luar Negeri
| Selasa, 16 Desember 2025 | 08:42 WIB

Korporasi Kembali Injak Rem Utang Luar Negeri

Utang luar negeri Indonesia per akhir Oktober 2025 tercatat sebesar US$ 423,94 miliar               

Nasib Rupiah di Selasa (16/12) Menanti Data Ekonomi
| Selasa, 16 Desember 2025 | 07:00 WIB

Nasib Rupiah di Selasa (16/12) Menanti Data Ekonomi

Pada Senin (15/12), kurs rupiah di pasar spot turun 0,13% menjadi Rp 16.667 per dolar Amerika Serikat (AS).

Obligasi Korporasi Tetap Prospektif di Era Bunga Rendah
| Selasa, 16 Desember 2025 | 06:30 WIB

Obligasi Korporasi Tetap Prospektif di Era Bunga Rendah

Penerbitan surat utang korporasi pada tahun 2025 melonjak ke rekor tertinggi sebesar Rp 252,16 triliun hingga November.

 Harbolnas Mendongkrak Transaksi Paylater Perbankan
| Selasa, 16 Desember 2025 | 06:30 WIB

Harbolnas Mendongkrak Transaksi Paylater Perbankan

Momentum Harbolnas yang berlangsung menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendorong permintaan layanan paylater

INDEKS BERITA

Terpopuler