Percepat Eksekusi Belanja Pemerintah

Sabtu, 01 Maret 2025 | 05:00 WIB
Percepat Eksekusi Belanja Pemerintah
[ILUSTRASI. Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual]
David Sumual | Kepala Ekonom BCA

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Melemahnya nilai tukar rupiah dan turunnya IHSG, sebenarnya dipengaruhi berbagai kondisi. Mulai dari faktor eksternal maupun domestik.

Dari sisi mata uang, di tingkat regional sedang memerah. Contohnya, Japanese yen, sampai year to date (YtD) sudah melemah 4,7%. Pun dengan yuan yang juga melemah. Bahkan Singapore dollar melemah sekitar 1,5% YtD. Sementara rupiah, melemah 2% YtD.

Indeks dollar ini juga masih dalam tren menguat. Walaupun sekarang agak sedikit konsolidasi.

Sementara kalau kita lihat pasar, bursa saham Nasdaq turun 4%.  Yang lain juga serupa, di emerging market, negara-negara tetangga kita juga memerah. Dan kita relatif sama dalam hal penurunan.

Baca Juga: Jalan Berliku Mencapai Ambisi Ekonomi Prabowo

Kondisi itu terkait dengan banyak hal. Dari sisi perusahaan yang terdaftar di bursa, earning growth-nya atau pertumbuhan labanya akan melambat, bahkan di beberapa sektor, turun.

Hal itu secara keseluruhan menjadi sentimen di emerging market. Apalagi setelah Trump terpilih, ada perang tarif. Kemarin, terjadi kenaikan tarif bagi Eropa. China bahkan sudah kena 10%. Kalau terjadi perang dagang, pasti emerging market kena imbasnya. Apalagi yang pengekspor komoditas seperti Indonesia, ada kekhawatiran terdampak.

Di sisi lain, ada kekhawatiran dari domestik, yaitu konsolidasi perubahan secara struktural dari sisi kebijakan-kebijakan, termasuk anggaran. Pemerintah sedang mengalihkan konsumsi, termasuk belanja pemerintah yang sifatnya konsumtif ke yang sifatnya investasi, dan yang lebih jangka menengah panjang.

Persoalannya, yang dikhawatirkan itu momentumnya. Ketika terjadi switching anggaran, ini bisa segera dibelanjakan atau tidak? Sedangkan belanja yang lainnya sudah mulai dikurangi, bahkan dihentikan. Misalnya yang terkait perjalanan dinas dan segala macam.

Baca Juga: Target Rasio Perpajakan Juga Tak Signifikan

Peralihan tersebut menyebabkan adanya gap waktu, yang dikhawatirkan bisa berdampak terhadap kinerja di beberapa sektor. Tetapi secara keseluruhan, kita berharap investasi akan lebih tinggi ke depannya sehingga bisa mengungkit pertumbuhan lebih kencang lagi, dari penghematan anggaran itu. 

Yang menjadi catatan, pemerintah harus bergerak cepat merealisasikan upaya untuk mendongkrak investasi itu. Realokasi anggaran itu harus segera cepat dieksekusi karena khawatirnya gap waktu ini berpengaruh ke pertumbuhan, terutama di semester satu tahun ini.

Tak hanya optimalisasi atau percepatan eksekusi anggaran untuk Makan Bergizi Gratis, tetapi juga eksekusi proyek yang ingin didorong pemerintah lewat suntikan modal melalui Danantara.       

Selanjutnya: Ramadan: Bulan Pengendalian Diri, Kecuali Belanja

Bagikan

Berita Terbaru

Aliran Dana Asing Keluar Rp 2,49 Triliun, Dalam Sepekan IHSG Turun 3,25%
| Sabtu, 12 April 2025 | 09:52 WIB

Aliran Dana Asing Keluar Rp 2,49 Triliun, Dalam Sepekan IHSG Turun 3,25%

Kemarin, aliran dana asing net buy Rp 44,61 miliar. Namun, jika ditotal aliran dana asing keluar (net sell)  Rp 2,49 triliun selama sepekan.

Profit 32,48% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lagi (12 April 2025)
| Sabtu, 12 April 2025 | 08:39 WIB

Profit 32,48% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lagi (12 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (12 April 2025) 1 gram Rp 1.904.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 32,48% jika menjual hari ini.

Tunggu Respon Permintaan Pertemuan Prabowo-Trump
| Sabtu, 12 April 2025 | 07:28 WIB

Tunggu Respon Permintaan Pertemuan Prabowo-Trump

Kementerian Luar Negeri telah memulai negosiasi terkait pengenaan tarif  PresidenTrump terhadap Indonesia

Kenaikan Tarif Jalan Tol Tunggu Hasil Pemeriksaan SPM
| Sabtu, 12 April 2025 | 07:24 WIB

Kenaikan Tarif Jalan Tol Tunggu Hasil Pemeriksaan SPM

Menurut Kementerian Pekerjaan Umum (PU) sudah ada Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang mengajukan kenaikan tarif tol

Komoditas dan Tarif AS Ganggu Likuiditas Valas
| Sabtu, 12 April 2025 | 07:16 WIB

Komoditas dan Tarif AS Ganggu Likuiditas Valas

Pemerintah dinilai perlu menempuh jalan tengah untuk mengamankan likuiditas valuta asing dalam negeri

Rupiah Sepanjang Pekan Tertekan Tarif Trump
| Sabtu, 12 April 2025 | 06:41 WIB

Rupiah Sepanjang Pekan Tertekan Tarif Trump

Rupiah bergerak melemah sepanjang pekan ini. Tensi perang dagang yang meningkat menjadi penekan mata uang Garuda.

CEO Erajaya Food Jeremy Sim Nyaman Investasi di Instrumen Minim Risiko
| Sabtu, 12 April 2025 | 06:35 WIB

CEO Erajaya Food Jeremy Sim Nyaman Investasi di Instrumen Minim Risiko

 Investasi sesuai usia dan waktu. Kalimat itu menjadi pegangan Jeremy Sim, CEO Erajaya Food & Nourishment

Menyiangi Reksadana Saat Volatilitas Tinggi
| Sabtu, 12 April 2025 | 06:30 WIB

Menyiangi Reksadana Saat Volatilitas Tinggi

Di tengah volatilitas pasar keuangan, instrumen reksadana dipandang memiliki risiko lebih terukur dan lebih stabil. 

Ekspansi Pasar Surya Biru Murni Acetylene TBk (SBMA) ke Berbagai Sektor
| Sabtu, 12 April 2025 | 06:28 WIB

Ekspansi Pasar Surya Biru Murni Acetylene TBk (SBMA) ke Berbagai Sektor

Mengupas profil PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) dan strategi bisnis untuk meningkatkan kinerja di tahun 2025

Bidik Dana Rp 5,89 Triliun, Solusi Sinergi Digital (WIFI) Menggelar Rights Issue
| Sabtu, 12 April 2025 | 06:15 WIB

Bidik Dana Rp 5,89 Triliun, Solusi Sinergi Digital (WIFI) Menggelar Rights Issue

Emiten teknologi milik Hashim Djojohadikusumo itu, berencana menerbitkan maksimal 2,94 miliar saham dengan nominal Rp 100.

INDEKS BERITA

Terpopuler