Perdana Ditawarkan, Investor Menyerbu Sukuk Tabungan ST008
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah resmi membuka masa penawaran green sukuk ritel atawa Sukuk Tabungan seri ST008, Senin (1/11). Para mitra distribusi optimistis, minat investor bakal tetap tinggi, meski tawaran kupon menyusut.
ST008 menawarkan kupon 4,8% per tahun dan memiliki fitur kupon mengambang. Besaran kupon ini lebih kecil dari imbal hasil ST007 yang sebesar 5,5% dan ORI020 4,95%.
Merujuk data Investree, pemerintah memasang target penjualan Rp 2 triliun. Pada hari pertama penjualan (1/11), ST008 sudah terjual sebanyak Rp 1,03 triliun.
Chief of Retail & SME Business Bank Commonwealth Ivan Jaya mengatakan, meski kupon menciut, antusias masyarakat tetap tinggi. Alasannya, imbal hasil ditawarkan cukup atraktif.
Baca Juga: Tawarkan kupon 4,80%, sukuk tabungan seri ST008 masih menarik
Kata Ivan, imbal hasil ST008 masih lebih premium dibandingkan obligasi pemerintah tenor 2 tahun yang menawarkan yield 4%. Selain itu, pajak bunga obligasi lebih kecil ketimbang deposito.
Selain itu, ST008 memiliki fitur kupon mengambang. Fitur floating with floor ini memungkinkan nasabah mendapatkan tingkat imbal hasil lebih tinggi jika Bank Indonesia memutuskan ada kenaikan bunga acuan. Sebaliknya bila turun, investor tetap meraih imbal hasil 4,8%.
General Manager Divisi Wealthmanagement BNI Henny Eugenia mengatakan, target penjualan ST008 kepada Kementerian Keuangan Rp 500 miliar. Namun, secara internal, BNI menargetkan Rp 1 triliun, pasca menimang kesuksesan penjualan ORI020.
Henny mengatakan, secara historis penyerapan nasional untuk seri non tradable seperti saving bond ritel (SBR) dan ST tidak pernah lebih besar dari seri tradeble seperti Obligasi Negara Ritel (ORI) dan Sukuk Ritel (SR). "ST008 dapat dijadikan mitigasi risiko taper tantrum yang berpotensi mendorong kenaikan yield obligasi karena memiliki tenor pendek serta kupon mengambang," kata Henny, Jumat (29/10).
Henny menilai, kupon minimal sebesar 4,8% untuk tenor 2 tahun termasuk tinggi dari rata-rata bunga deposito yang sebesar 2,8%. Apalagi pemerintah juga memberi opsi early redemption 50% pada tahun pertama.
ST008 juga memiliki risiko likuiditas minimal. Henny optimitis minat investor pada ST008 masih tinggi karena didukung likuiditas pasar. Apalagi ada obligasi ritel seri ST006 dan outstanding ORI015 akan jatuh tempo.
Baca Juga: Tren Bunga Turun, ST008 Menawarkan Imbal Hasil 4,8%