Tren Bunga Turun, ST008 Menawarkan Imbal Hasil 4,8%

Jumat, 29 Oktober 2021 | 05:30 WIB
Tren Bunga Turun, ST008 Menawarkan Imbal Hasil 4,8%
[]
Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Seri terakhir obligasi ritel pemerintah tahun ini mulai ditawarkan pada 1-17 November. Instrumen sukuk tabungan seri ST008 ini menjanjikan imbal hasil 4,8% untuk periode pertama hingga 10 Februari 2022. 

Seri ST008 memberi kupon mengambang atau floating with floor berbasis suku bunga acuan BI 7-day reverse repo rate (BI 7-day-RR) plus 130 bps. Jadi ketika BI 7-day-RR naik, maka imbal hasil ST008 meningkat. Tapi jika BI 7-day-RR turun, bunga ST008 tetap di 4,8%. 

SBSN ritel ini tidak dapat diperdagangkan dan tidak dapat dicairkan sampai jatuh tempo, kecuali saat early redemption 10 November 2022. Jatuh tempo ST008 dipatok pada 10 November 2023. 

Baca Juga: Kupon ST008 dinilai tetap menarik

Head of Investment Avrist Asset Management Ika Pratiwi Rahayu menyebut, spread floating ST008 lebih rendah dari ST007 sekitar 150 bps. Ini sejalan dengan tren penurunan bunga. 

Director & Chief Investment Officer Fixed Income Manulife Aset Manajemen Indonesia Ezra Nazula menuturkan, dengan tren penurunan bunga, maka investor akan terlindungi jika memiliki ST008. Sehingga Ezra dan Ika menilai imbal hasil ST008 masih menarik. 

Ika menyebut, imbal hasil bersih ST008 pun lebih baik daripada deposito perbankan "Pajak kupon ST008 pun lebih rendah yakni sebesar 10% dibanding pajak bunga deposito 20%," kata dia. Selain itu, Ika menilai, bila The Fed menaikkan bunga, BI juga bisa mengikuti kebijakan tersebut.

Baca Juga: Permintaan ST008 diprediksikan bisa mencapai Rp 8 triliun

Bagikan

Berita Terbaru

Tarik Ulur Prospek Saham INDY, Reli Masih Bertumpu Cerita Tambang Emas
| Selasa, 16 Desember 2025 | 10:00 WIB

Tarik Ulur Prospek Saham INDY, Reli Masih Bertumpu Cerita Tambang Emas

Dengan level harga yang sudah naik cukup tinggi, saham PT Indika Energy Tbk (INDY) rentan mengalami aksi ambil untung.

Laba Kuartalan Belum Moncer, Saham Solusi Sinergi Digital (WIFI) Jadi Lumer
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:21 WIB

Laba Kuartalan Belum Moncer, Saham Solusi Sinergi Digital (WIFI) Jadi Lumer

Secara month-to-date, saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI)  sudah mengalami penurunan 5,09%. ​

Pemegang Saham Pengendali Surya Permata Andalan (NATO) Berpindah Tangan
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:16 WIB

Pemegang Saham Pengendali Surya Permata Andalan (NATO) Berpindah Tangan

Emiten perhotelan, PT Surya Permata Andalan Tbk (NATO) mengumumkan perubahan pemegang saham pengendali.

KKGI Akan Membagikan Dividen Tunai Rp 82,8 Miliar
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:11 WIB

KKGI Akan Membagikan Dividen Tunai Rp 82,8 Miliar

Besaran nilai dividen ini mengacu pada laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk KKGI per akhir 2024 sebesar US$ 40,08 juta. 

Arah Suku Bunga Bergantung pada Pergerakan Rupiah
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:06 WIB

Arah Suku Bunga Bergantung pada Pergerakan Rupiah

Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan menahan suku bunga acuannya pada bulan ini, namun tetap ada peluang penurunan

Menanti Cuan Bagus dari Rally Santa Claus
| Selasa, 16 Desember 2025 | 08:46 WIB

Menanti Cuan Bagus dari Rally Santa Claus

Saham-saham big caps atau berkapitalisasi besar di Bursa Efek Indonesia berpotensi terpapar fenomena reli Santa Claus.

Korporasi Kembali Injak Rem Utang Luar Negeri
| Selasa, 16 Desember 2025 | 08:42 WIB

Korporasi Kembali Injak Rem Utang Luar Negeri

Utang luar negeri Indonesia per akhir Oktober 2025 tercatat sebesar US$ 423,94 miliar               

Nasib Rupiah di Selasa (16/12) Menanti Data Ekonomi
| Selasa, 16 Desember 2025 | 07:00 WIB

Nasib Rupiah di Selasa (16/12) Menanti Data Ekonomi

Pada Senin (15/12), kurs rupiah di pasar spot turun 0,13% menjadi Rp 16.667 per dolar Amerika Serikat (AS).

Obligasi Korporasi Tetap Prospektif di Era Bunga Rendah
| Selasa, 16 Desember 2025 | 06:30 WIB

Obligasi Korporasi Tetap Prospektif di Era Bunga Rendah

Penerbitan surat utang korporasi pada tahun 2025 melonjak ke rekor tertinggi sebesar Rp 252,16 triliun hingga November.

 Harbolnas Mendongkrak Transaksi Paylater Perbankan
| Selasa, 16 Desember 2025 | 06:30 WIB

Harbolnas Mendongkrak Transaksi Paylater Perbankan

Momentum Harbolnas yang berlangsung menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendorong permintaan layanan paylater

INDEKS BERITA